Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!



English Version

Home

Berita-Berita

Pertanyaan tentang Veganism yang Sering diajukan

Toko Konsumen yang Penyayang
Produk, jasa, rumah makan

Resep-Resep

Lihat atau Tandatangani Buku Tamu

Forum Diskusi

Personals

Menjadi Anggota atau Sponsor

Perjalanan Veganisme
Vegan-Vegan yang Menarik

Hubungi Kami

Links
Veg*an Organisasi dan informasi


Click Here!

Perubahan Terakhir: 3 Maret, 2001


Berita


Di sini Anda dapat menemukan berita-berita terakhir yang menarik minat para vegan, terutama yang tinggal di Indonesia. Kami mengharapkan bantuan dari orang-orang seperti Anda untuk memberitahu kami hal-hal yang sedang berlangsung di dunia veganism - tolong kirim berita/cerita Anda, dan jangan lupa menyertakan dimana dan kapan Anda melihat berita tersebut!


!!KESEMPATAN BERAKSI !!

Bantulah Kami Menghentikan Pembunuhan Anjing dan Hiu
"Cuaca sangatlah panas di Korea". Ini berarti musim penjagalan anjing segera tiba. Aning-anjing yang 'layak makan' ini terbunuh oleh speciescisme dan kebiasaan buruk yang telah mengakar. Tiga juta anjing terbunuh setiap tahunnya dengan menggunakan listrik tegangan tinggi, juga dengan cara digantung, dan direbus, kesemuanya ini demi memenuhi selera dan menambah tenaga.

Sebuah angka yang sungguh layak diingat. Semua perlakuan, termasuk pengembangbiakkan, pengandangan, pemindahan, dan penjagalan termasuk dalam kategori terburuk yang dapat Anda bayangkan.

Kami telah membuat beberapa logo kampanye dan file untuk kelengkapan aksi boikot Piala Dunia 2002. Mohon Anda menaruhnya di situs Anda dan turut menyebarluaskan usaha atas nama binatang-binatang yang malang ini. Kami juga memohon Anda untuk membentuk aliansi dengan kelompok-kelompok lainnya.

Kami yakin bahwa kampanye boikot Piala Dunia 2002 ini adalah satu-satunya jalan keluar untuk mencegah pembantaian anjing di Korea dan juga satu-satunya solusi untuk mencegah pembantaian anjing di Korea dan juga suatu kesempatan yang bagus untuk menguji kekuatan perjuangan hak-hak binatang kita.

Piala Dunia adalah festival internasional, dengan demikian kampanye ini telah memberikan kesempatan untuk mengumumkan kegiatan-kegiatan dan aliansi-aliansi dari para pembela hak-hak binatang. Di milenium yang baru ini masih ada penduduk Korea yang memakan daging anjing dan penduduk Jepang yang memakan daging hiu. Namun negara-negara ini belum cukup merenung dan belum mendapatkan tekanan apapun dari masyarakat pecinta binatang dunia. Kita harus memanfaatkan sebuah kesempatan yang ditawarkan oleh Piala Dunia 2002 ini. Tidak ada kemungkinan kedua negara tersebut akan menjadi tuan rumah Piala Dunia lagi di masa mendatang. Ini adalah kesempatan terakhir untuk mengasah dan menggunakan kemampuan dan kekuatan jita.

Sincerely,

Dr. Yoon"
(Vegan)

Boycott 2002 Worldcup Logos
Here is the campaign file
Article written by Chang Sin Choi (General Secretary of Korea Organising Committee for the 2002 FIFA World Cup Korea/Japan)
'Edible' dogs in Korea (gallery) PERINGATAN: Beberapa gambar yang sangat menyentuh
Your friends on the net (saling bertukar links dan bekerjasama)
Free-for-all-links for this campaign
Related Articles on 'Edible' dogs


Berita Terkini

11.05.2000    From THE TELEGRAPH (UK)  (Hanya untuk kepentingan pendidikan/penelitian)

Kecoak dapat merasakan sakit, menurut sebuah penelitian
PENEMUAN bahwa keong, siput dan lalat benar-benar dapat merasakan kesakitan dapat selamanya mengubah perlakuan manusia terhadap kerajaan binatang yang lainnya, hasil penelitian ini dikeluarkan kemarin.

Penelitian-penelitian juga menemukan bahwa kecoak mempunyai kemampuan untuk menderita, sapi betina dapat bereaksi secara emosional dan domba dapat membedakan seseorang dari seorang yang lainnya, yang berarti mempunyai konsep tentang arti menjadi suatu individu.

Dr Stephen Wickens, dari The Universities Federation for Animal Welfare charity (UFAW), mengatakan bahwa masyarakat sering mengacu kepada para ilmuan untuk menentukan batasan rasa peduli mereka terhadap para binatang, tetapi garis batas itu semakin lama semakin memudar.

Pada suatu simposium di London hari ini, yang diadakan oleh UFAW para peneliti akan mendebat apakah dan bagaimanakah cara binatang-binatang merasakan sesuatu, sebuah konsep yang menjadi pusat perdebatan tentang kesejahteraan binatang dan jenis-jenis mana saja yang dianggap layak mendapatkan perlindungan khusus.

Dr Wickens berkata: "Maksud dari simposium ini adalah untuk memperdebatkan dimana Anda dapat menarik garis penentu batas kesadaran binatang, jika memang garis tersebut ada. Orang-orang yang berpikir bahwa serangga tidak merasakan kesakitan apapun mungkin saja salah. Mungkin manusia harus berpikir dua kali sebelum menggapai semprotan lalat. "

Pertemuan di Zological Society akan diberitahu oleh Dr Chris Sherwin, dari University of Bristol, bahwa kriteria yang digunakan untuk menentukan keadaan mental dari binatang bertulang belakang, apakah itu anjing, kucing, atau simpanse, sering menunjukkan hasil yang sama ketika diterapkan diantara para serangga.

Dr Sherwin berkata: "Jika simpanse menarik tangannya menjahui suatu kejutan listrik, kita akan berkata bahwa ia mungkin telah mengalami sesuatu yang serupa dari apa yang kita sebut dengan kesakitan. Tetapi kecoak,keong dan siput - yang tidak dilindungi oleh perundang-undangan juga bereaksi dengan cara yang sama, sementara percobaan-percobaan pada lalat menunjukkan mereka dapat menhubungkan bau-bauan dengan kemungkinan kejutan listrik yang akan terjadi pada mereka.

"Jika binatang tersebut adalah seekor monyet kita akan berkata bahwa ia merasakan kesakitan, namun untuk seekor lalat kita tidak berpikir demikian. Mengapa? Keong akan bereaksi sama dalam beberapa dari percobaan yang diadakan pada anjing, simpanse dan monyet. Mereka menunjukkan pola-pola yang jauh lebih kompleks dari yang kita pikirkan. Dan jika mereka memang merasakan kesakitan, tidakkah ini sebuah persoalan kesejahteraan?"

Dr Keith Kendrick, dari the Babraham Institute, Cambridge, akan melaporkan di pertemuan tersebut bahwa sementara para domba tidak dapat dikatakan sadar dalam artian sadar bagi manusia, "cara mereka mengenali wajah dan cara mereka memproses gambaran-gambaran wajah sangat mirip dengan cara-cara kita manusia"

Dr Kendrick, yang mengakui bahwa kadang-kadang ia memakan daging domba meskipun ia telah menemukan apa yang ia mengerti sekarang, berkata: "bahkan binatang-binatang seperti domba melakukan hal-hal, sepanjang penggunaan otak yang kita bicarakan, begitu mirip dengan kita, Hal ini benar-benar menunjukkan bahwa mereka mampu merasakan suatu tingkat kesadaran."

Kelompok yang lain, yang dipimpin oleh Prof. Don Broom, dari the University of Cambridge, akan melaporkan percobaan-percobaan terhadap ternak-ternak muda yang menyimpulkan bahwa "hewan ternak dapat bereaksi secara emosional."

Dr Wickens berkata bahwa kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan binatang bergantung pada sejauh mana orang-orang percaya bahwa binatang-binatang dapat merasakan kesakitan, kekhawatiran dan kebosanan. Ia berharap diskusi-diskusi tentang penemuan-penemuan ilmiah terakhir ini dapat membantu menemukan jalan keluar dari perlakuan-perlakuan yang berbeda-beda yang diterima oleh para binatang dari berbagai budaya di dunia.
Roger Highfield, Penyunting Ilmiah


24.04.2000 From THE JAKARTA POST  (Reprinted with permission)

SAVE ME
The Jakarta Post General Manager Raymond Toruan delivers a speech from the back of a Sumatran elephant calling for the preservation and protection of these peaceful giants. The Sunday morning event, held in conjunction with the Post's 17th anniversary, was witnessed by thousands of onlookers and regular sports enthusiasts at the Senayan sports complex in Central Jakarta. Taman Safari Indonesia presented four Sumatran elephants to help draw public attention to the need for protecting the animals. JP/leo


16.04.2000  From our own correspondent

INDONESIAN VEGAN SOCIETY TELAH LAHIR
Sebuah masyarakat vegan pertama telah dibentuk di Indonesia, dengan tujuan menampung dan menyalurkan berita, alamat-alamat dan membantu para vegan di Indonesia. Meskipun belum diketahu berapa banyak vegan yang ada di Indonesia, diharapkan Masyarakat Vegan Indonesia akan segera dapat mengumpulkan para anggotanya sehingga dapat Although little is mempengaruhi keputusan-keputusan yang menyangkut kesejahteraan binatang dan kesehatan diri , negara, dan planet kita.