ANTARA RAMALAN DAN UPAYA PERBAIKAN
KETURUNAN
Pendahuluan
Para ilmuwan telah melakukan ramalan bagi dunia bahwa tahun 2000
ini akan terjadi kekacauan di segala sisi kehidupan yang dapat berdampak
pada berkurangnya atau terganggunya ke-enak-an manusia di dalam
menikmati hidup ini.
Untuk mengantisipasi kekacauan itu, sejak tahun lalu hingga saat
ini, semua pihak yang berkiprah di bidang komputer dan elektronika
mulai kasak-kusuk melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah atau
mengurangi kekacauan yang telah diramalkan para ilmuwan itu.
Pengaruh ramalan ilmuwan tersebut berdampak juga terhadap kehidupan
sosial kemasyarakatan di mana banyak di antara mereka yang berlomba
untuk melahirkan anak awal tahun 2000 dengan kepercayaan bahwa anak
tersebut nantinya akan mampu menghadapi gejolak kehidupan pada masa-masa
kehidupannya mendatang. Mereka mengharapkan kelahiran manusia berkualitas
prima, begitulah kira-kira.
Sebagian orang-orang Cina dan keturunan Cina juga banyak yang berlomba
untuk menikah dan menanam harapan agar dapat memiliki anak yang
lahir pada tahun 2000 dengan Shio Naga Emas. Karena umumnya mereka
percaya bahwa bayi yang lahir pada tahun dan shio tersebut merupakan
mahluk langka yang berkualitas prima, begitulah kira-kira.
Kedua kasus harapan lahirnya manusia berkualitas prima itu dapat
dikatakan merupakan harapan akan perbaikan keturunan. Yang menjadi
pertanyaan bagi kita semua, adakah hubungannya antara tahun tersebut
dengan ramalan; bagaimanakah bekerjanya ramalan; apakah tahun dapat
menjadi tolok ukur bagi perbaikan keturunan; dan faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi perbaikan keturunan ditinjau dari sudut pandang
agama Buddha?
Saudara pembaca, prinsip ramalan yang marak sejak dulu merupakan
prinsip ekstrapolasi. Pada prinsip ekstrapolasi, ada data yang belum
diperoleh yaitu antara saat diramal sampai dengan saat jatuh tempo
ramalan (waktu hasil ramalan akan terjadi). Dengan adanya missing
data ini, maka ramalan ekstrapolasi sangat mungkin meleset apabila
aksi pada missing data itu (aktual data) tidak sesuai dengan aksi
pada data terdahulu. Jadi ramalan bila dilakukan oleh orang yang
pandai (mengetahui data yang diramal) sangat mungkin berubah, dan
perubahannya sangat tergantung pada orang yang diramal itu sendiri
dengan kondisi-kondisi lain yang berkaitan.
Persiapan Perbaikan Keturunan
Perbaikan keturunan yang diharapkan oleh mereka yang berharap,
umumnya mengharapkan perbaikan dalam kualitas jasmani maupun kualitas
batin. Kualitas jasmani mahluk hidup sangat dipengaruhi oleh empat
faktor, yaitu:
1. Kamma (perbuatan)
2. Citta (pikiran)
3. Utu (temperatur, kelembaban lingkungan)
4. Ahara (Nutrisi)
Kualitas mahluk pada Patisandhi - kala (masa tumimbal lahir)
Dalam pembiakan generatif manusia, sel telur dan sperma merupakan
kondisi fisik yang akan menjadi kondisi bagi kualitas awal jasmani
janin. Sel telur (dari ibu) dan sperma (dari Ayah), kualitasnya
dipengaruhi oleh Kamma, citta, utu, ahara dari pihak ibu dan ayah.
Kualitas sperma dan sel telur yang telah bertemu ini akan menjadi
penentu kualitas mahluk yang akan bergabung. Di dalam istilah radio,
diibaratkan pertemuan sperma dan sel telur membentuk satu materi
yang memiliki kualitas tertentu yang menjadi 'receiver' bagi kehadiran
patisandhi dari mahluk yang baru meninggal 'transmitter'. Kualitas
receiver (sperma dan sel telur) yang prima akan mengkondisikan bergabungnya
gelombang (patisandhi) dari transmitter yang prima pula.
Kualitas mahluk pada Pavatti - kala (masa kehidupan janin s/d bayi)
selama di dalam rahim
Di dalam rahim, janin yang terbentuk dengan kualitas tertentu akan
mengalami perubahan dengan mengikuti pola, sebagai berikut:
1. Janin akan menerima ahara (makanan) dari ibu (melalui placenta),
sementara ibu melakukan kamma, citta, dan hidup di dalam utu dan
makan ahara dengan kualitas tertentu.
2. Tempat tinggal janin (rahim ibu) merupakan kondisi utu yang
juga akan bereaksi dengan jasmani janin.
3. Segera setelah patisandhi bergabung dengan sperma dan sel telur,
janin telah mulai berproses pikiran (citta)-nya, dan sejak saat
itu pula materi yang dihasilkan oleh citta si janin mulai terbentuk.
4. Respons si janin terhadap kondisi selama di dalam rahim menimbulkan
kamma si janin di dalam rahim, dan kamma si janin ini selama perkembangannya
di dalam rahim juga memproduksi materi.
Keempat kondisi proses materi di atas akan berinteraksi dengan
kualitas materi si janin itu sendiri dan akan membentuk materi-materi
si janin yang terus-menerus berproses.
Itu dari sisi jasmani, sedangkan dari sisi batin, si janin juga
mengalami perkembangan. Patisandhi dipengaruhi oleh kualitas mahluk
itu sebelum meninggal, dan setelah bergabung dengan sperma dan sel
telur, proses pikiran dan kamma si janin juga akan membentuk karakter
batin janin tersebut. Di dalam rahim, janin telah dapat menanggapi
rangsangan indera, berpikir dan bertindak. Kondisi lingkungan, makanan
dan tindak-tanduk ibu akan menjadi kondisi juga bagi prilaku pikiran
dan perbuatan janin.
Kualitas mahluk pada Pavatti - kala selama di luar rahim (setelah
lahir secara konvensi internasional)
Setelah terlepas dari rahim, setelah lahir dan bersentuhan dengan
dunia luar, bayi mengalami perkembangan juga dan terus berkembang
hingga dewasa, tua dan mati. Perkembangannya itu pun tidak terlepas
dari interaksi faktor internal mahluk itu (kamma, citta, utu dan
ahara) serta faktor eksternal mahluk itu baik berupa kamma dan citta
mahluk lain, ahara dan utu dari luar tubuhnya. Semua kualitas materi
yang terbentuk dan berkembang berinteraksi satu sama lain, demikian
juga kualitas batinnya senantiasa mengalami interaksi dan perubahan.
Semua kombinasi itu akan membentuk mahluk itu (katakanlah manusia)
dengan kualitas tertentu. Itulah sebabnya tidak ada manusia yang
persis sama kualitasnya, baik dari sisi jasmani maupun batinnya.
Dengan mengamati proses di atas, dapatlah dimengerti bahwa kualitas
keturunan kita semua nanti, tahun berapa dan tanggal berapapun lahirnya,
amat ditentukan oleh kualitas kamma, citta, utu dan ahara baik dari
mahluk yang akan mati sebelum patisandhi, sang ayah maupun sang
ibu, dan lingkungannya.
Kesimpulan
Untuk mempersiapkan keturunan yang lebih baik, kapanpun lahirnya,
maka semua faktor-faktor di atas harus dipersiapkan pula. Semakin
tinggi kualitas kamma, citta, utu dan ahara yang berinteraksi, maka
akan semakin tinggi kualitas keturunan tersebut.
Keterangan di atas tentu akan sangat dapat menjawab keragaman mahluk-mahluk
/ manusia di dunia ini: ada orang yang kualitas batinnya buruk sementara
penampilan jasmaninya sangat baik; ada yang cacat sejak lahir, ada
yang cacat di masa sukses kehidupannya; ada yang berumur panjang,
ada yang berumur tidak panjang; ada yang sehat, ada yang sakit-sakitan
walaupun makan makanan tambahan vitamin atau obat-obatan; ada yang
batinnya mampu menghadapi gejolak dunia, ada yang tidak tahan; ada
yang pemarah, ada yang penuh welas asih; bahkan anak kembar pun
tidak ada yang sama; dan semua perbedaan yang terjadi di dunia ini.
Jadi Buddha Dhamma telah menyajikan pokok-pokok yang prima bagi
persiapan perbaikan keturunan, tidak menggantungkan diri pada ramalan
waktu, entah waktu tahun 2000 atau tahun naga emas.
Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan perenungan dan pengembangan
batin