TAKLID MENUTUP AKAL

Sifat menurut tanpa pengertian (taqlid) menghalangi perkembangan akal dan melemahkan tenaga berfikir. Dari itu Allah memuji orang-orang yang ikhlas mencari hakekat yang benar dan bisa membeda-bedakan segala sesuatu sesudah mengadakan pembahasan dan penelitian lantas mengambil yang terbaik dan membuang yang lain-lain.

Allah berkata :

"Giatkan hati hamba-hambaKu yang mau mendengarkan perkataan/suatu pendapat dengan teliti, lantas diikutinya mana yang terbaik di antaranya. Orang-orang yang begitulah yang ditunjuki Allah, dan merekalah orang yang mempunyai inti pengetahuan." (Surat Az Zumar ayat 17- 18).

Juga Tuhan mencela orang-orang yang taqlid yang tidak berfikir, yang hanya memakai fikiran orang lain, hanya berpegang kepada yang lama dan terbiasa, sekalipun jelas bahwa yang baru datang itu adalah benar dan lebih tepat :

"Bila dikatakan kepada mereka : "Ikutilah seruan yang diturunkan Allah !" Mereka menjawab : "Tidak bisa, kami hanya mengikuti kebiasaan yang dilakukan oleh bapak (nenek moyang) kami. "Sekalipun bapak-bapak (nenek moyang mereka) tidak mengetahui apa-apa dan tidak menerima petunjuk dari Tuhan."(Surah Al-Baqarah ayat 170).