Lupakan Kabel Sekarang Zamannya "Wireless"

PERNAH terbayang, saat sedang berada di bandar udara, Anda mengakses internet melalui notebook (komputer jinjing). Atau mengakses data perusahaan melalui personal digital assistant (PDA), dan semuanya dilakukan tanpa merepotkan Anda dari belitan kabel.

SEBELUM dekade 1980-an, pemikiran tentang jaringan tanpa kabel mungkin terasa mengada-ada. Bagaimana caranya perangkat komputer kita dapat masuk ke dalam jaringan Internet atau printer tanpa bantuan kabel sama sekali.

Akses tanpa kabel tadi masih bisa dilakukan dengan bantuan telepon seluler (ponsel). Tetapi tetap saja harus ada bantuan kabel, yang menghubungkan ponsel dan juga berfungsi sebagai modem dengan komputer. Tetapi bisa kah kehadiran kabel tadi ditiadakan sama sekali.

Jaringan nirkabel (wireless) saat ini terus digembar-gemborkan oleh beberapa vendor, beberapa di antaranya oleh Cisco dan 3Com. Namun gembar-gembor tadi nyaris tidak pernah terbukti, karena nyaris hanya beberapa gelintir perangkat saja yang sudah mendukung jaringan nirkabel.

Walau teknologi IrDA (Infrared Data Assistant) telah lama diperkenalkan, namun nyatanya teknologi tadi tidak begitu dapat diandalkan. Selain tidak mampu mentransfer data dalam ukuran besar.

Banyak kerepotan yang menghadang saat menggunakan teknologi IrDA. Misalnya, untuk menghubungkan komputer dan printer dengan IrDA. Kedua perangkat tadi harus diletakkan sejajar jika ingin koneksi berlangsung, juga terbatasnya jarak antara dua perangkat yang ingin dihubungkan dengan IrDA.

Bluetooth
MULAI tahun 2001, cerita komputer telah berubah secara radikal. Beberapa perangkat, termasuk di Indonesia mulai banyak ditemukan yang dilengkapi dengan fasilitas nirkabel. Ada yang berbasis teknologi Bluetooth atau ada juga yang berbasiskan teknologi 802.11b.

Kedua teknologi yang mumpuni tadi dapat mewujudkan mimpi tentang jaringan nirkabel. Tanpa perlu lagi repot-repot memikirkan untuk menyejajarkan perangkat atau jarak agar bisa tercipta koneksi antar perangkat.

Teknologi Bluetooth yang pertama kali dikembangkan oleh perusahaan telekomunikasi Ericsson pada tahun 1994, mengandalkan frekuensi 2,4 Giga Hertz (GHz) untuk menciptakan koneksi. Dengan jarak sekitar sembilan meter, Bluetooth efektif untuk komunikasi data dan suara hingga kapasitas 726 Kilo byte per second (Kbps).

Teknologi Bluetooth, di Indonesia sudah dapat ditemui pada beberapa merek ponsel ponsel seperti Ericsson T29, T39 dan T68. Namun aplikasinya masih terbatas untuk menghubungkan perangkat handsfree dengan ponsel. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi yang ada, kini teknologi Bluetooth sudah diterapkan pada printer dan PDA atau PocketPC.

Untuk jajaran komputer, produsen komputer asal Taiwan, Acer, juga sudah meluncurkan teknologi itu, yakni lewat notebook TravelMate 351. Juga Compaq, melalui PDA iPaq H3870.

Melalui Bluetooth tadi, perangkat komputer dapat saling terkoneksi dengan printer, ponsel, atau perangkat komputer yang lain. Asal perangkat yang ingin dihubungkan tadi juga telah dilengkapi dengan teknologi yang sama.

Sedangkan 802.11b atau yang juga dikenal dengan nama wireless fidelity (Wi Fi) merupakan teknologi saingan Bluetooth. Umumnya, 802.11b diadopsi oleh pada perangkat komputer dan komputer jinjing. Alasannya adalah kapasitas transmisi yang besar, yaitu mencapai 11 Mbps.[]