PRESS RELEASE FORUM SOLIDARITAS MAHASISWA INDONESIA UNTUK REFORMASI
MALAYSIA
(FORSAMIRA)
Hari-hari ini, dunia menyaksikan perilaku barbar rejim Mahathir dalam membungkam dan
menumpas habis gerakan rakyat untuk keadilan. Bermula dari pemecatan Dato' Seri Anwar
Ibrahim hingga tuduhan fitnah tanpa bukti diikuti dengan penangkapan Anwar dan rekan-rekan
perjuangannya menegakkan keadilan dan pemerintahan yang bersih di Malaysia. Semua
penahanan menggunakan ISA (Internal Security Act), sebuah aturan yang bahkan lebih kejam
dari Undang-Undang Anti Subversif yang dulu pernah dilakukan rejim Suharto dalam
membungkam gerakan perjuangan rakyat Indonesia, tanpa pengadilan dan kesempatan membela
diri dari pejuang-pejuang yang ditahan. Bahkan untuk bertemu pengacara dan keluarga pun
tak diberi kesempatan. Hingga saat ini, sekurangnya sembilan warga Indonesia ditahan
mengikuti akta ISA karena dituduh berjuang membantu reformasi di Malaysia. Kesembilan
orang Indonesia itu, tak mendapatkan kesempatan untuk membela diri. Tak ada penjelasan
resmi dan sopan santun pemerintahan Malaysia terhadap hak dan martabat warga Indonesia
yang berjuang menagakkan amar ma'ruf dan nahi munkar dimanapun ia berada.
Berkaitan dengan itu, Kami FORSAMIRA menuntut:
1. Pemerintah Malaysia segera membebaskan seluruh pejuang-pejuang yang ditahan melalui ISA
termasuk sembilan warga negara Indonesia. Termasuk keadilan untuk Sukma Dermawan Samitaat
Madja yang telah dihukum tanpa pengadilan yang fair dan tanpa pembela atas tuduhan keji
(melakukan tindak homoseks dengan Dato Anwar) yang terpaksa diakuinya karena disiksa.
2. Pemerintah Malaysia memperhatikan suara-suara keadilan rakyat yang menuntut
pemerintahan yang bersih. Suara-suara keadilan itu begitu jelas terlihat dalam setiap road
show Anwar Ibrahim, mulai di Bangi Kuala Lumpur, Kedah, Melaka, Batu Pahat Johor Baru
hingga dipuncaki oleh kehadiran 300.000 rakyat di Dataran Merdeka Kuala Lumpur pada hari
Ahad, 20 September 1998. Lebih dari 50 organisasi mulai dari Jamaah Islah Malaysia (JIM),
Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM), Partai Islam Se-Malaysia (PAS), JUST, Democracy Act
Party (DAP), Persatuan Ulama Malaysia (PUM), Persatua Perubatan Islam Malaysia (PPIM),
TRUST, Consumer Assosiation of Penang (CAP), Prof. DR. Harun Din (ulama vokal yang
menyuarakan keadilan tanpa takut), Ishak Baharun Mufti Selangor yang diturunkan Mahathir
hingga Tan Sri Samad Ismail wartawan senior.
Kami pun mengajak seluruh organisasi/institusi/LSM yang mendukung keadilan untuk
bersama-sama melakukan pressure group, berdemonstrasi ke seluruh Kedutaan Besar Malaysia
di seluruh dunia, melayangkan surat protes ke surat-surat kabar dalam dan luar negeri
serta berdo'a agar keadilan tegak di bumi Malaysia.
Kami yakin, semua perilaku licik Mahathir itu pastinya takkan dapat memadamkan obor
perjuangan rakyat yang telah dinyalakan demi menegakkan keadilan dan pemeirntahan yang
bersih. Kebenaran pastinya akan datang menghapus segala kegelapan akibat perilaku
jahiliyah.
Kuala Lumpur, 23 September 1998
Presidium FORSAMIRA
Abdurrahman Aziz Ustman
Asad
Presiden
Sekretaris General |