SEJARAH UNIX
UNIX
merupakan sistem operasi yang sama sekali
tidak tergantung pada jenis dan konfigurasi
perangkat keras, sehingga bagi pemakai yang
memiliki berbagai jenis komputer tidak perlu
lagi repot-repot untuk mengganti perangkat
keras baru maupun membuat perangkat lunak
baru guna mendapatkan suatu lingkup operasi
otomasi terpadu
Pemakai dan pasar komputer
mendapat tantangan besar yaitu untuk mewujudkan
sistem komputasi yang memiliki kemampuan
menjangkau semua kelas komputer dengan
konektivitas antarmesin dan inter-operabilitas,
kemampuan menyediakan user friendly interface
seperti pada komputer-komputer mikro, juga
kemampuan mass processing seperti pada
komputer mainframe.
Tantangan ini seperti
terjawab ketika munculnya sistem operasi UNIX.
Apalagi dengan dukungan pesatnya perkembangan
teknologi perangkat keras seperti teknologi RISC
dan sebagainya, maka UNIX juga semakin berkembang
ke arah sistem operasi yang baku.
Fakta bahwa UNIX merupakan
sistem operasi yang dapat bekerja pada semua
platform komputasi mulai dari komputer pribadi
(PC) sampai komputer super Cray, menjadi dasar
dan indikasi mengapa UNIX dijadikan standar
sistem operasi komputer.
UNIX dikenal sejak tahun
1969, pada saat Ken Thompson dari Bell
Labs mengembangkan sistem operasi tersebut pada
mesin PDP-7 buatan DEC. Kemudian pada
perkembangannya tahun 1973, Ken bersama rekannya Denis
Ritchie yang juga dari Bell Labs membuat
revisinya dan menulis ulang Kernel
bagian inti dari sistem UNIX - dengan menggunakan
bahasa C. Bahkan mereka kemudian berhasil
memindahkan sistem UNIX tersebut ke mesin Interdata
8/2. Sejak itulah UNIX dikenal sebagai sistem
operasi yang tangguh dengan kompatibilitasnya,
mengingat C adalah bahasa pemrograman yang
bersifat portabel. Ukuran UNIX juga relatif kecil
jika dibandingkan dengan sistem operasi lain yang
setara dengannya.
Akhirnya pada tahun 1976
Bell Labs untuk pertama kalinya mengeluarkan
lisensi untuk sistem operasi ini yang dikenal
dengan nama UNIX version 6. Sedangkan
AT&T baru ikut campur tangan memberikan
dukungan sejak tahun 1977 dan mengeluarkan UNIX
PWB. Portable version 7 dari UNIX
dikeluarkan oleh Bell Labs pada tahun 1978. Saat
itu UNIX mulai dikembangkan pada berbagai jenis
komputer.
University of California at
Berkeley mulai ikut aktif sejak tahun 1979 yaitu
saat Bill Joy memperkenalkan "Berkeley
enhancements". Versi Berkeley dikenal
dengan nama UNIX BSD (Berkeley Software
Distribution) dengan release pertamanya yaitu
3BSD UNIX. Pada saat yang sama AT&T
mengeluarkan Internal AT&T Release.
Sejak tahun 1981 dan
seterusnya baik Berkeley, Bell Labs, maupun
AT&T terus berlomba-lomba mengembangkan
versi-versi terbaru. UNIX versi BSD kebanyakan
dipakai di kalangan perguruan tinggi dan lembaga
riset. Sedangkan yang terdapat di pasaran
komersil adalah System V dari AT&T.
Pada tahun 1984 Microsoft
Corporation bekerja sama dengan SCO (Santa Cruz
Operation) memasarkan satu versi dari UNIX yaitu XENIX
yang sangat populer karena dapat dioperasikan
pada komputer mikro.
Selain dari yang disebutkan
tadi, masing-masing perusahaan komputer memiliki
versi UNIX sendiri yang biasanya merupakan
gabungan dari berbagai jenis. Sementara itu ada
jenis-jenis UNIX yang proprietary lainnya
yaitu AIX (IBM), SunOS (Sun Microsystems), DGUX
(Data General) dan lain sebagainya.
Perkembangan komputer yang
begitu cepat dan munculnya mesin dengan
arsitektur baru akan bersandar pada satu dasar
perangkat keras dengan sistem operasi yang dapat
berjalan dengan baik. Salah satu sistem operasi
yaitu Mac OS dapat dieksekusi di platform
baru.
IBM mengerjakan pula hal
yang sama atas dua buah sistem operasi pada PowerPC
yakni AIX (UNIX versi IBM) dan OS/2.
Sementara itu Sun Microsystems mengatakan
pihaknya akan melakukan port Solaris,
implementasi UNIX yang ditawarkan di workstation SPARC
buatannya dan Novell menjanjikan versi Processor
Independent Netware yaitu versi portabel dari
sistem operasi jaringan andalannya.
EMULASI SISTEM OPERASI
Meski kata
emulasi sudah lahir sejak bertahun-tahun
silam, emulasi tidak pernah diterima sebagai
satu strategi layak tempuh untuk desktop
berbasis sistem operasi UNIX/LINUX. Entah itu
melalui perantaraan perangkat keras atau
perangkat lunak, emulasi tidak pernah
dianggap memadai.
Lalu Sampai
sejauh manakah sebuah platform mampu
menyediakan pijakan yang kokoh bagi platform
yang lain ?
Keberadaan mesin-mesin yang
menggunakan processor hebat, yang berjenis RISC,
semakin diterima dengan sangat terbuka oleh
kalangan pengguna (user) PC. Bagaimanapun, terasa
sekali perbedaan antara pemakaian jenis CISC
dengan RISC. Untuk pengolahan grafik yang amat
berat, tentu saja harus memakai mesin RISC.
Tetapi sampai sejauh ini,
masih banyak aplikasi-aplikasi yang bekerja di
platform RISC ini hanya merupakan karya-karya
emulasi belaka. Banyak dari aplikasi tersebut tak
lain adalah hasil emulasi dari sistem UNIX maupun
LINUX.
Emulasi adalah suatu
proses yang memiripkan suatu proses, bisa
hardware atau software, dengan bentuk proses yang
lain, yang lebih dahulu ada, dan lebih luas
pemakaiannya. Sebagai contoh, sampai sejauh ini
masih belum banyak aplikasi yang didesain untuk
sistem operasi OS/2, namun secara berani pihak
IBM memberikan janjinya, bahwa More Windows
than Windows.
Hal tersebut adalah bagian
strategi dari pemasaran yang memungkinkan para
calon pengguna sistem OS/2 merasa mantap, bahwa
mereka tak kehilangan segala aplikasi yang selama
ini sudah ditekuninya, ketika memutuskan pindah
dari Windows ke OS/2. Dan itu dilakukan dengan
emulasi cara kerja OS/2 agar sesuai dengan
Windows menangani paket-paket aplikasi yang
bersangkutan. Bayangkan, berapa lama OS/2 harus
menunggu, sampai para vendor aplikasi
menyempatkan diri untuk membuat aplikasi yang
berbasis OS/2 tersebut.
Meski kata emulasi sudah
lahir sejak bertahun-tahun silam, emulasi tidak
pernah diterima sebagai satu strategi layak
tempuh untuk desktop berbasis sistem operasi UNIX
maupun LINUX. Entah itu melalui perantaraan
perangkat keras atau perangkat lunak, emulasi
tidak pernah dianggap memadai.
Tetapi mendadak semua
berubah. Secara tiba-tiba, emulasi menjadi bagian
yang kritis dalam sistem operasi UNIX serta
LINUX. Banyak vendor sistem operasi LINUX
berupaya keras memenuhi hasrat para pengguna yang
meminta akses ke aplikasi-aplikasi Windows dan
Macintosh yang berbiaya lebih murah dan umumnya
lebih mudah digunakan daripada produk-produk
LINUX sendiri.
Pendekatan peniruan cara
kerja atau emulasi yang sudah berjalan
bertahun-tahun silam sejauh ini tidak mengalami
masalah, sepanjang user tidak menemukan keanehan
yang cukup berarti, yang membuat dirinya
merasakan kekeliruan memilih suatu platform
tertentu tersebut. Tidak dapat dipungkiri lagi
jika banyak user yang menginginkan lebih banyak
akses ke sistem operasi Windows atau Macintosh.
Tidak hanya dari segi biaya yang murah meriah,
namun juga mudah.
Pihak-pihak Microsoft
Corp., WordPerfect Corp. serta Lotus Development
Corp. yang ketiganya merupakan raksasa di bidang
software telah menolak untuk ikut membuat
aplikasi berbasis UNIX. Bisa dimengerti
alasannya, bahwa UNIX itu bukan main banyak
ragamnya, Sehingga dalam keadaan seperti ini,
pihak UNIX-lah yang harus berusaha mendekati
pelaku utama di kancah software tersebut.
Akhirnya strategi bertahan
yang dilakukan UNIX beserta LINUX yaitu dengan
emulasi. Sistem operasi UNIX/LINUX mereka buat
untuk seolah-olah bekerja seperti Windows.
Adanya emulator-emulator
tersebut memungkinkan pengguna workstation UNIX
maupun LINUX menjalankan beberapa tetapi
tidak semua aplikasi Windows atau
Macintosh tanpa perlu membeli komputer terpisah.
Namun yang menjadi masalah, bahwa emulasi itu
sendiri tidak cukup cepat untuk mengikuti laju
perkembangan aplikasi aslinya. Setidaknya emulasi
tersebut hanya bertahan beberapa tahun saja, yang
pembaharuannya tidak selalu secepat perubahan
yang terjadi pada platformnya yang tulen.
Emulasi kedengarannya
memang merupakan suatu pendekatan pragmatis,
sampai disadari bahwa sistem operasi
mengemulasikan sistem operasi yang lain, ternyata
hasilnya cukup aneh. Kita membelanjakan sejumlah
besar uang untuk processor nan kencang dan sistem
operasi perkasa, lalu beralih haluan ke
lingkungan di mana aplikasi-aplikasi yang
sesungguhnya "hidup" pada harga. Dengan
demikian meski emulasi kian lama kian populer,
akan tetapi emulasi merupakan tindakan kompromi
yang kurang bagus.
Selama emulasi,
permintaan-permintaan sistem dari aplikasi
"tamu" ditransformasikan ke dalam
bentuk permintaan yang dipahami sistem operasi
induknya. Pencetakan, memori penyimpan, dan
operasi disk I/O misalnya, secara rutin
dikonversi oleh emulator sistem operasi ke dalam
bahasa CPU alami. Hal ini akan berdampak
menurunkan kinerja aplikasi saat pemakaian
emulator, tidak peduli seberapa cepat dan perkasa
CPU Anda. Salah seorang pengguna SoftPC DOS for
UNIX mengatakan, "Anda memiliki processor
raksasa Pentium II berbasis operasi UNIX/LINUX,
tetapi aplikasi Windows Anda bakal berjalan bagai
kura-kura di atas PC 486".
Produk emulator paling
populer yang memakai teknologi translasi ialah Sunselect
Windows Application Binary Interface (WABI).
Produk ini menjadi solusi UNIX maupun LINUX yang
lebih disukai untuk kompatibitas Windows.
Perkembangan emulator
sistem operasi muncul dan kian populer karena ada
tiga alasan mendasar yaitu ekonomi, ketersediaan
aplikasi dan pemasaran. Jumlah pengguna yang
lebih memilih memakai aplikasi yang berjalan
memakai emulasi meningkat karena faktor harga
daripada harus repot-repot menggunakan aplikasi
UNIX ataupun LINUX alami yang terbatas dan
berharga mahal.
Emulasi, sampai sejauh ini
masih dipandang sebagai solusi paling sederhana
dan murah. Namun sebenarnya cukup banyak faktor
beresiko yang memungkinkan kegagalan emulasinya.
Tidak bisa ditolak, bahwa perbedaan semakin lebar
antara arsitektur-arsitektur hardware dan sistem
operasi saat ini. Namun emulasi justru makin
menjadi-jadi. Padahal, itu merupakan kompromi
terburuk.
SEJARAH KELAHIRAN LINUX
Awalnya telah
ada sistem operasi MINIX yang cukup bagus
yang diciptakan oleh Professor Andrew
Tannenbaum dari Vrije University. Namun bagi
Linus Torvalds, MINIX belum mumpuni, dan
akhirnya muncullah UNIX clone yang diberi
nama LINUX.
MINIX adalah sistem
operasi yang mirip UNIX (UNIX look-alike
operating system) yang berjalan di PC. MINIX
diciptakan di Ansterdam oleh Professor Andrew
Tannenbaum dari Vrije University.
Salah satu mahasiswa
University of Helsinki yang memakai MINIX adalah Linus
Torvalds. Linus memang mengacungkan jempol
pada MINIX. Hanya saja Linus tidak dapat berbuat
banyak di MINIX.
Tahun 1991 akhirnya
Torvalds membuat sendiri UNIX clone yang diberi
nama LINUX, tepat pada tanggal 5 Oktober 1991.
Hari itu Torvalds mengirimkan karyanya ke
comp.os.minix newsgroup, sambil mengatakan bahwa
LINUX source code sudah ada dan meminta
programmer lain membantu mengembangkannya. Saat
itu, LINUX masih kurang sempurna, beroperasi
dengan sedikit UNIX command, seperti bash, gcc,
dan gnu. Namun, sedikit demi sedikit Torvalds
dengan ribuan relawan programmer mengirimkan
LINUX versi perbaikan ke Internet.
Menjelang Torvalds merilis
LINUX 1.0 tahun 1994, sistem operasi ini sudah
stabil dan sarat feature hebat. Di antaranya
preemptive multitasking (kemampuan membagi
sumber daya CPU untuk menjalankan banyak
aplikasi), symmetric multiprocessing (kemampuan
membagi task-task beberapa CPU), dan full
POSIX compliance (yang berarti kemudahan
membuat LINUX versi POSIX-compliant appications).
POSIX atau Portable
Operating System Interface for UNIX diciptakan
pemerintah Amrik. POSIX-compliant program
dirancang agar mudah dijalankan di sistem operasi
yang POSIX-compliant, termasuk sejumlah varian
dari UNIX dan Windows NT.
LINUX juga memliki maskot
(logo) berupa burung Penguin yang oleh Linus
Torvalds dalam LINUX Online binatang ini
digambarkan sebagai Penguin manis menawan
yang duduk santai usai menyantap ikan
harring.
Seiring merukyaknya logo
Penguin, tim pengembang LINUX mulai menampakkan
hasil. Tahun 1996, mereka berhasil menciptakan
versi-versi LINUX untuk berbagai tipe hardware,
mulai dari Atari ST sampai Macintosh.
Alasan mereka begitu
antusias mengembangkan LINUX lantaran sistem
operasi tersebut didistribusikan di bawah naungan
GNU Public License (GPL). GPL memungkinkan
semua orang menduplikasikan, menggunakan,
memodifikasi, dan menjual LINUX software. Tidak
hanya itu, semua perubahan source code
dipublikasikan juga.
LINUX :
SISTEM OPERASI MASA DEPAN
Anda mungkin
belum atau bahkan tidak kenal siapa Linus
Torvalds, tetapi tahu Bill Gates. Programmer
Finlandia pencipta sistem operasi LINUX ini
berpeluang besar menggulingkan kerajaan
Windows-Microsoft. Faktanya ?
Microsoft pun
akhirnya terbukti mencemaskan ancaman
maraknya LINUX serta open source software,
lantas langkah apa yang dilakukan oleh
kerajaan software tersebut ?
LINUX terkenal karena
kecepatan, stabilitas serta diciptakan untuk
dapat berjalan di banyak komputer dan hal yang
terpenting bahwa LINUX merupakan freeware. Setiap
orang bebas memakai bahkan menjual tanpa
dikenakan lisensi. Kelebihan inilah yang
menjadikan LINUX developer bersaing ketat dan
membuatnya sebagai sistem operasi yang paling
cepat berkembang biak.
Realita di lapangan juga
menyebutkan LINUX siap menjadi mainstream.
Banyak pihak yang mengatakan LINUX cukup tangguh
dan alternatif daripada Windows NT. LINUX
memungkinkan kalangan bisnis menjalankan server
atau workstation handal di legacy hardware,
tidak seperti Windows NT yang menuntut hardware
lebih baru dan berkecepatan tinggi.
Sekarang ini LINUX
dikonsumsi lebih kurang 7 10 juta komputer
dan ribuan programmer, baik hanya sebatas
kernel maupun aplikasinya pada sejumlah
hardware. Di antaranya platform Alpha, Amiga,
Atari, IBM, Intel, PowerPC/ Macintosh, SGI, dan
Sun SPARC. Pada platform-platform tersebut
umumnya LINUX handal dalam kecepatan dan
kestabilan dibanding sistem operasi lainnya.
Lebih hebat lagi, LINUX
terkenal di kalangan gaek. Yakni sosok
tulen di belantara komputer maupun jaringan.
Diantaranya information system administrator dan
hacker. Programmer yang ingin menguasai UNIX juga
memanfaatkan LINUX sebagai jembatan karena
aplikasi dan administrasi LINUX sedikit banyak
mirip UNIX.
Banyak ISP menanami server
dengan LINUX karena alasan LINUX gratis, gesit
sekalipun jalan di legacy hardware. Di lingkungan
perusahaan (corporate), LINUX digemari para IS
manager untuk kebutuhan intranet, mail server,
atau workstation.
Di masa mendatang, kita
akan menyaksikan wajah baru LINUX yang dikemas
dalam bentuk grafis. Ini memang bukan kabar baik
bagi pengagum berat LINUX dan fans anti-Windows.
Namun, untuk strategi memperluas jangkauan LINUX,
cara ini sangat penting dan perlu. Tidak hanya
itu, LINUX juga akan mendukung lebih banyak lagi
aplikasi. Bagi end user, WordPerfect Suite
(dari Corel) akan mendukung LINUX.
Data lain menyebutkan bahwa
LINUX sudah preinstalled di sebagian besar
sistem milik 30 vendor. Mesin "instant
intranet" juga menggunakan LINUX. Apalagi
vendor hardware mengiringi dengan banting harga,
maka semakin hari LINUX preinstalled akan semakin
menggelar.
Upaya lain, organisasi
bernama LINUX Standard Base telah
terbentuk. Lembaga ini bertugas meyakinkan publik
bahwa beragam LINUX distributor akan menjalankan
aplikasi yang sama dan bersifat fleksibel.
Satu lagi, LINUX adalah OS
gratis. Orang bebas download di Internet tanpa
dipungut biaya sepeser pun. Sementara Microsoft
dan pesaing lainnya tidak. Mereka mengambil
keuntungan dari penjualan produk mereka. Triknya,
mula-mula Microsoft dan OS lain mematok harga
sekian dan akhirnya digratiskan. Sementara LINUX
distributor semacam Red Hat Software
mendapat untung dari kontrak dan dokumentasi,
bukan dari penjualan CD LINUX.
Perkembangan LINUX yang
begitu pesat membuat Microsoft merasa cemas,
sebab LINUX adalah pesaing Windows NT. Dan
sekarang Microsoft semakin kecil peluangnya
berkelit bahwa dirinya tidak mencemaskan
gempuran LINUX dan trend open
source software yang belakangan semakin
marak. Tanggal 2 November 1998 yang lalu, Eric
Raymond (seorang open source advocate)
mempublikasikan apa yang disebutnya sebagai
strategi internal Microsoft menghadapi
berondongan trend open source software dan sistem
operasi LINUX.
Salah satu paragraf dokumen
setebal empat puluh halaman oleh Raymond dijuluki
"Halloween Document" berbunyi demikian
"Open source software merupakan ancaman
langsung terhadap platform dan pendapatan
Microsoft khususnya di pasar server. Kecuali itu,
paralelisme intrinsik dan gagasan open source
software memberi keuntungan yang tidak sejalan
dengan model lisensi Microsoft karenanya ini
ancaman jangka panjang. LINUX menjadi ancaman
jangka panjang dan menengah bisnis NT server
Microsoft dan desktop".
Meski bukan rahasia umum
lagi bahwa Microsoft memang cemas terhadap
ancaman LINUX, namun Ed Muth, Microsoft
Enterprise Marketing Group Manager, kepada
LINUXWorld tetap menyangkal dengan mengatakan
bahwa dokumen di situs Raymond sejatinya hasil
analisa Microsoft Engineer, Vinod Valloppillil.
Halloween Document memang
bukan bukti pertama. Dokumen Apache dan Mozilla,
misalnya, juga mendaftar alternatif Microsoft
menghadapi ancaman open source. Antara lain
menyangkut usulan agar Microsoft merilis LINUX
development tool dengan harga miring,
meluncurkan tambahan khusus ke open source code
base, memperluas keberadaan open protocol (DNS
contohnya), dan secara garis besar mengubah
strategi bagaimana memperoleh keuntungan dari
model open source.
Kecemasan Microsoft semakin
transparan setelah adanya surat terbuka Microsoft
France General Director, Marc Chardon yang
mengecam pedas kepada Linus dengan mengatakan
LINUX tidak stabil, sulit diinstall dan kurang
aplikasi. Tentu saja hal tersebut disanggah oleh
fans LINUX.
Akan tetapi untuk menjadi
kiblat atau mainstream LINUX harus bisa merebut
dan menguasai dua pangsa pasar utama yakni
konsumen yang masih diduduki oleh Windows dan
pangsa high-end yang dikuasai Sun
Microsystems dengan Solaris OS. Kecuali itu,
pengguna yang terlanjur terbiasa memainkan mouse
seperti pada Windows, ketika beralih ke LINUX
pengoperasian terlihat sukar. Untuk mengeksekusi
task-task seperti mencari (finding), memindahkan
(moving), dan menghapus (deleting) file, user
harus mengerti perintah (command) UNIX.
Strategi berikutnya LINUX
harus terus melakukan improvisasi. Dalam hal ini,
tidak seperti Microsoft dan Apple yang notabene
vendor murni atas OS mereka, LINUX memiliki
banyak vendor pendukung, Oleh karenanya agar
selamat dari tikaman vendor OS lain, LINUX vendor
harus senantiasa berinovasi dan meningkatkan
produk mereka secepat mungkin guna mencapai satu
tujuan sebagai sistem operasi masa depan.
ALASAN MEMILIH GNU OS/LINUX
Ada beberapa
alasan mendasar yang menjadikan GNU OS/LINUX
patut untuk dipilih sebagai suatu sistem
operasi standar yang mendominasi jagat
hardware PC. Banyak user yang pro-LINUX yang
mengutarakan sejauh mana sistem operasi
tersebut mampu bersaing dan mengalahkan raja
software Microsoft.
Sistem operasi
"standar" yang mendominasi jagat
hardware PC sebagian besar platformnya
komunikasi. Banyak orang tidak memahami sejatinya
sistem operasi / software itu bukan harga mati
tetapi pre-installed atau pre-loaded. Tentu
saja ini sangat merugikan bagi pemula karena
peluang mereka untuk memilih salah satu sistem
operasi/software menurut kebutuhan semakin
menyempit.
Peminat komputasi GNU/LINUX
menyadari hal ini. Dan mereka enggan
dipencundangi orang-orang Raymond (Microsoft).
Seandainya publik tahu dengan kelebihan dan
keunggulan GNU/LINUX, tentu tidak akan mudah
termakan isu dan menjadi korban dari Microsoft.
Lalu apa alasan memilih
sistem operasi GNU/LINUX ?
Pertama, GNU/LINUX lebih
murah
GNU/LINUX selalu lebih
murah daripada sistem operasi lain serta
memiliki sistem komputasi lebih baik karena
memakai shared libraries EXT2FS
sebagai sistem file dasar (native), merupakan
sistem file tercepat dari sistem file yang
pernah ada. Bahkan menurut banyak user,
EXT2FS mampu menandingi kecepatan sistem file
NTFS atau sejenisnya sekalipun keduanya
dijalankan di hardware yang sama.
GNU/LINUX juga
mensupport NFS (sering ditemui di mesin
UNIX), SMB (file sharing protocol yang oleh
window dipakai secara default), dan Novell
network file sharing file.
Kedua, GNU/LINUX lebih
hebat dan dahsyat
GNU/LINUX banyak
digunakan oleh para jawara internet. Jangan
lupa bahwa LINUX dilahirkan dari rahim sistem
operasi UNIX. Dan patut dicatat, TCP/IP
terlahir dan tumbuh oleh sistem operasi UNIX.
Platform ini senantiasa mengontrol setiap
denyut nadi aktivitas yang berlangsung di
internet.
Sistem operasi yang
ditanam di server saat ini berupaya meniru
dan menggapai kesuksesan ini. Tapi mereka
masih belum mampu, apalagi mengimbangi
kekuatan GNU/LINUX.
Ketiga, GNU /LINUX
menjanjikan keragaman alternatif hardware
Mungkin pernah
mendengar bahwa chip DEC Alpha adalah chip
hebat, namun memasarkan chip ini sangat sulit
karena harganya yang mahal dan teramat
kompleks. GNU/LINUX berpotensi menawarkan
performa yang sama kendati diujicobakan ke
dalam banyak platform hardware atau CPU.
Keempat, GNU/LINUX
menjadi sistem operasi baru
GNU/LINUX akan tumbuh
menjadi sistem operasi baru yang bila terus
tumbuh dan berkembang biak akan menjadi
pesat. Sekarang ini orang mudah sekali
terseret trend atau arus dan mencoba sesuatu
yang lain dari biasanya. GNU/LINUX berpeluang
untuk menjadi sistem operasi yang akan
digandrungi komunitas komputasi saat ini.
Mengingat ia dilengkapi banyak fasilitas,
kelebihan dan layanan yang tidak diberikan
sistem operasi lainnya.
Kelima, GNU/LINUX lebih
handal dan cepat
GNU/LINUX memiliki
kehandalan multitasking yang jauh lebih baik
daripada sistem operasi lain yang pernah ada.
Lantaran support multiprocessing simetris
lebih efisien dan efektif dalam penggunaan
memori oleh GNU/LINUX. Meskipun jumlah load
(user yang logging) bertambah, dengan bahasa
sederhana GNU/LINUX tidak akan
terengah-engah.
Pengakuan banyak user
saat memanfaatkan sistem GNU/LINUX (atau
sistem operasi UNIX komersial) menyebutkan
bahwa sistem operasi ini berumur panjang. Hal
ini disebabkan GNU/LINUX berjalan stabil dan
mampu menanggung beban lebih berat
dibandingkan dengan sistem operasi lainnya.
Keenam, GNU/LINUX adalah
sistem operasi net-sentris
Mengingat selaku
perintis platform jaringan, GNU/LINUX mudah
dicangkokkan ke dalam web server. Tidak salah
jika Anda berpendapat jika GNU/LINUX mendarah
daging dengan dunia maya internet. Red Hat
adalah salah satu contohnya. Dapat
dibayangkan apabila semua atau sebagian
control panel dipendam ke dalam web page maka
semua kegiatan penjelajahan dapat dilakukan
dari manapun juga (dengan syarat harus
memiliki browser). Kapabilitas tersebut
membuat GNU/LINUX makin handal dan berniliai
tinggi.
Ketujuh, biaya support
GNU/LINUX lebih ramping
Seandainya sebuah
control panel tadi bisa diakses dari berbagai
tempat manapun ditambah layanan sekuritas
yang memberikan hak akses hanya kepada user
yang sah. Kemudian dapat mensetup sebuah
mesin yang dapat menghubungi sebuah
manufaktur hardware (dalam hal ini Anda
seorang vendor hardware) hanya dengan sebuah
button khusus. Tentu saja dapat mengontrol
dan mengkonfigurasi setiap sistem yang telah
dijual. Inilah yang menyebabkan GNU/LINUX
lebih ramping.
Demikian beberapa alasan
kuat layaknya sistem operasi GNU/LINUX dipilih
oleh setiap user. Sebab LINUX merupakan sistem
operasi serba guna yang lain daripada yang lain.
LINUX mampu digunakan pada berbagai jenis
komputer dari PC hingga mainframe tanpa
memerlukan performa yang tinggi. Hal ini
disebabkan LINUX memiliki sifat portabilitas yang
sangat tinggi baik pada source program maupun
data.
LINUX OS :
The Next Big Thing
Sebenarnya
mampukah LINUX mencuri kue pangsa sistem
operasi yang dikuasai oleh Windows selama ini
? Sebagian orang menjawab : Ya. Akhir
September 1998 yang lalu, Intel dan Netscape,
perusahaan dengan kapital besar, akhirnya
mengakui mereka siap menanam modal untuk Red
Hat Software, distributor terdepan LINUX.
Red Hat, mulanya perusahaan
yang bergerak di bidang pendistibusian software,
tetapi kemudian membelot, menulis aplikasi dan
akhirnya mendukung LINUX. Perusahaan lain yang
memiliki rencana menulis program di platform
LINUX antara lain Corel. Perusahan ini menyatakan
siap menyajikan LINUX versi WordPerfect.
Kian banyaknya pendukung (backer),
menjadikan para programmer dan developer yang
mulai memicingkan mata ke Windows. Keadaan ini
terus diperpanas oleh media massa yang mengatakan
bahwa LINUX siap mengkudeta kerajaan Windows yang
kini menguasai 90 % pasar sistem operasi. Sebelum
publik menyematkan mahkota sistem operasi
grassroot ini sebagai The Next Big Thing,
harap diingat bahwa LINUX bukanlah techno-limid.
Saat ini LINUX dikonsumsi
sebagai sistem operasi jaringan (NOS), lantaran
sanggup meng-handle fungsi-fungsi dasar
seperti file-and-print, mengeksekusi software
program dan memungkinkan komputer berkomunikasi
dengan main server dalam network.
Selain itu dengan LINUX
memnugkinkan perusahaan kecil menciptakan web
server dan network menggunakan hardware tua.
Perusahaan besar seperti America Online, Cisco
Systems, dan bahkan Departemen Pos AS
memanfaatkan LINUX untuk mengolah data-base,
tracking dan web server.
Sistem operasi LINUX pada
tahun ini mampu menempatkan diri sebagai unggulan
pada Comdex 98, yang berarti pula memberi lampu
kuning kepada Microsoft bahwa sistem operasi
Windows sedang dalam bahaya. Tanda-tanda bahwa
Windows siap digoyang sudah mulai mencuat. Di
internet, banyak media online yang menyorot
kebangkitan sistem operasi LINUX dan mendaulatnya
sebagai The Next Big Thing atau The Generation
Next.
Distributor LINUX seperti
Red Hat, Caldera, dan S.u.S.E. benar-benar tampil
dengan kekuatan prima. Red Hat contohnya sedang
meluncurkan Red Hat LINUX versi 5.2 yang memiliki
kemampuan mensupport expanded hardware,
aplikasi update dan installer baru.
Linus Torvalds, pencipta
LINUX, akhirnya merilis pula versi terbaru dari
LINUX kernel yang diluncurkan Desember 1998 ini.
Rilis yang sangat ditunggu dan bug-free,
seperti diuangkap oleh Torvalds, sebenarnya
dinamakan kerner 2.1.129. Tetapi oleh publik
dinamakan kernel 2.2.
Sejak versi 2.0 diluncurkan
akhir tahun 1996 lalu, LINUX kernel memang tidak
mengalami kenaikan versi, dan versi terakhir ini
khusus untuk para developer. Kernel ini
mensupport platform Intel x86 dan 64 bit
processor seperti Sparc64 (Sun) dab AlphaServer
(Compaq). Rilis ini juga mampu memacu SMP, sound
and graphic subsystem, mensupport Ethernet dan
piranti ISDN, kabel modem serta modem V.90.
Tampaknya Microsoft pun tak
mau kalah dengan maraknya LINUX. Pihak Microsoft
sendiri telah siap meluncurkan Windows NT versi
5.0 yang kini disebut dengan Wndows 2000.
Microsoft akan memasarkan Windows 2000 dalam
empat versi (satu untuk desktop dan tiga lainnya
untuk server).
Meski pangsa pasar sistem
operasi jaringan masih dikuasai oleh Microsoft
namun semakin LINUX tetap melangkah pasti.
Keunggulan LINUX yang sulit bahkan sama sekali
tidak bisa disaingi oleh Windows NT antara lain
karena LINUX freeware, open source code serta
tidak membutuhkan performa yang tinggi dari suatu
komputer. Namun tampaknya Windows NT masih tetap
diminati mayoritas pemakai komputer jaringan
karena kemudahan yang user-friendly serta
banyaknya aplikasi yang mampu berjalan di
atasnya. Munculnya Windows NT 2000 mengangkat
kembali nama Microsoft, karena Windows NT 2000
merupakan sistem operasi networking terbaik dan
paling stabil saat ini. Namun untuk
menggunakannya, pemakai harus menyediakan
persyaratan yang lebih mahal dibanding Windows
98.
PERBANDINGAN LINUX dan
WINDOWS NT
Sistem operasi Windows yang
berkernel tua (Windows 3.x, 95 dan 98) akan
segera mengalami kematian, karena semuanya masih
dibooting dari DOS. Windows sebelumnya ini tidak
berjalan seiring dengan perkembangan Windows NT.
Namun untuk memakai sistem operasi Windows NT
diperlukan konfigurasi dan performa sistem yang
lebih tinggi. Apalagi munculnya Windows NT versi
5.0 atau ikenal dengan Windows 2000 akan membuat
banyak sistem komputer tak berkutik. Sementara
itu sepak terjang sistem operasi LINUX yang tidak
memerlukan investasi besar mulai mengambil alih
posisi kekuasaan Microsoft ini.
Berikut ini akan
dibandingkan antara sistem operasi LINUX dengan
Windows NT :
1.
STRUKTUR SISTEM OPERASI
Sistem operasi
LINUX, yang berasal dari perkembangan
varian sistem operasi UNIX sebagian besar
hanya bekerja pada hardware yang
dikeluarkan oleh perusahaan tertentu.
Window NT dan LINUX menyediakan feature
tersendiri. Dibandingkan dengan Windows
NT, segala macam jenis komputer yang ada
dapat mengoperasikan sistem operasi
LINUX. Sehingga untuk menjalankan LINUX,
pemakai tidak perlu mengorek isi kantong
yang lebih untuk sebuah sistem berbasis
Pentium II atau AMD K7 yang akan segera
muncul. Berbeda dengan Windows NT yang
secara fisik memang lebih enak digunakan
dan lebih interaktif, namun membutuhkan
banyak persyaratan tertentu.
Secara khusus,
sulit sekali membandingkan Windows NT
dengan LINUX, karena LINUX merupakan
varian UNIX yang terdapat dalam bentuk
yang beragam. Berikut ini merupakan tabel
perbandingan dalam persyaratan minimum
untuk menjalankan kedua sistem operasi
tersebut dalam komputer.
Sistem Operasi
|
Persyaratan Minimum
|
| |
Intel
Compatible
|
RISC System
|
| LINUX |
386/16 MHz 4 Mb of RAM
20 Mb hard
disk space
CDROM
drive
|
16 Mb of RAM 100 Mb hard disk
space
CDROM
drive
|
| Windows NT |
486/33 MHz (NT 3.51 / 4.0) Pentium 166 or
higher (NT 5.0)
32 Mb of
RAM (NT.4.0)
64 Mb of
RAM (NT. 5.0)
125 Mb
hard disk space (NT. 4.0)
400 Mb
hard disk space (NT.5.0)
CDROM
drive
VGA/SVGA
compatible
|
16 Mb of RAM 160 Mb hard disk
space
CDROM
drive
VGA/SVGA
compatible
|
- SISTEM DAN
MANAJEMEN FILE
2.1. SISTEM FILE
Sistem dan
manajemen file merupakan suatu struktur
untuk mengorganisir informasi atau data
yang akan diolah. Tabel di bawah
merupakan beberapa feature yang terdapat
dalam kedua sistem operasi.
Sistem File
Sistem Operasi
|
LINUX
|
Windows NT
|
|
Sebuah
layanan direktori yang bertugas menyimpan
semua data pemakai
|
Sebuah
layanan direktori Windows NT 5.0 yang
bertugas menyimpan semua data jaringan
|
|
Direktori
tempat kita melakukan pekerjaan, nama
direktori dapat diketahui dengan
menggunakan perintah pwd
|
Ruang
kerja per user
|
LINUX dan Windows NT 5.0
(versi beta yang telah keluar) memang mempunyai
keunggulan tersendiri, apalagi dengan
membandingkan sistem file keduanya memiliki
tingkat security yang baik dalam jaringan.
Tetapi, keunggulan LINUX adalah penambahan
feature dan perbaikan sekuritasnya paling akhir
berlangsung tiap minggu. Ini dikarenakan LINUX
merupakan software bebas dan perkembangannya
dibantu oleh jawara-jawara internet, lain halnya
dengan Windows NT yang tingkat perkembangannya
(update) memiliki kurun waktu tertentu.
Sistem operasi LINUX secara
mendasar mempunyai tiga buah jenis file, yaitu :
- Ordinary file,
yang biasa digunakan untuk
aktivitas biasa.
- Direktori,
file yang berisi daftar file lain
termasuk subdirektori.
- Special file,
menyatakan perlengkapan fisik
seperti disk, floppy, tape maupun
printer.
2.2. MANAJEMEN FILE
Untuk kemudahan
pengaturan file maupun komponen lain
dalam sebuah jaringan, Windows NT jelas
masih unggul dibandingkan LINUX. Seperti
halnya Windows 98, kita tidak perlu
repot-repot mengetahui semua instruksi,
fasilitas click drag and drop memudahkan
pemula untuk mengoperasikan sistem
operasi Windows. Lain halnya dengan LINUX
yang butuh perintah tertentu untuk setiap
operasi.
Tabel di bawah
merupakan beberapa feature yang terdapat
dalam sistem operasi tersebut.
Manajemen File
Sistem Operasi
|
| LINUX |
Windows NT |
|
Informasi
daftar file maupun subdirektori yang
terkandung dalam suatu direktori
- Mkdir
<nama file>, make directory
Membuat
suatu direktori tertentu
- Rmdir
<nama direktori>, remove
directory
Menghapus
suatu direktori
Perintah
menciptakan suatu file
|
Microsoft
Distributed File System (DFS) NT 5.0
adalah komponen server jaringan,
mempermudah pencarian dan manajemen data
|
Fasilitas Explorer
dalam Windows NT yang mendukung DFS
membuat Windows NT memiliki kemudahan
dalam hal manajemen file dibandingkan
dengan LINUX. Sehingga pemakai tidak
perlu lagi menghafalkan perintah-perintah
untuk manajemen file ini.
- UTILITAS
Utilitas adalah inti dari
suatu sistem operasi, banyak hal yang dapat kita
lakukan dengan disediakannya utilitas ini. Tabel
di bawah merupakan beberapa feature yang terdapat
dalam sistem operasi tersebut.
Utilitas Sistem
Operasi
|
LINUX
|
Windows NT
|
|
Menampilkan
nama user beserta uid (user id) dan nama
grup beserta gid (group id)
Menampilkan
nama login.
Menampilkan
nama terminal kontrol yang dipakai
Menampilkan
daftar proses yang sedang aktif
Menampilkan
informasi mengenai lokal maupun pemakai
remote (pemakai dari host lain)
|
Membantu
memproteksi data sewaktu-waktu terjadi
kerusakan media storage (hardware)
Memantau
dan mengatur segala sesuatu yang
berhubungan Server dan User yang sedang
menggunakan Server dan Resource yang
sedang dipakai dalam Server
Memungkinkan
user dapat melihat segala konfigurasi
komputer
Fasilitas
pendukung untuk file gambar, seperti
thumbnails pada Explorer yanga akan
menampilkan gambar dalam sebuah album
gambar hanya dengan sekali klik
|
Meskipun LINUX memiliki
tampilan sederhana, utilitas dari sistem operasi
LINUX mempunyai keunggulan dalam jaringan
dibandingkan dengan Windows NT. Dikarenakan LINUX
mampu dijalankan dalam berbagai platform
hardware.
Akan tetapi
kemunculan Windows NT 5.0 yang baru saja mendapat
nama baru Windows 2000 memberikan titik terang
untuk sistem operasi Windows di masa yang akan
datang. User interface Windows 98 yang nyaman dan
mudah digunakan digabungkan dengan sistem 32-bit
yang stabil, ditambah dengan dukungan multimedia,
deteksi hardware, dan Power-Management yang lebih
baik.
KESIMPULAN
LINUX yang terus berkembang
dengan cepat sebagai sistem operasi jaringan akan
menempatkan dirinya sebagai sistem operasi masa
depan. Perkembangan LINUX ini sempat meresahkan
pula pihak Microsoft yang kini sebagai penguasa
sistem operasi dengan andalannya Windows.
Microsoft sendiri sebentar
lagi akan meluncurkan versi terbaru dari Windows
NT yakni versi 5.0 atau lebih dikenal dengan
Windows 2000 yang memiliki banyak keunggulan. Di
berbagai sisi, sistem operasi LINUX memang masih
jauh ketinggalan daripada Windows NT, namun LINUX
memiliki keunggulan tersendiri. LINUX mendukung
semua jenis hardware tanpa butuh konfigurasi
tinggi. Selain itu LINUX juga mendukung
multiuser, multitasking serta sistem jaringan
yang baik. Sistem operasi LINUX merupakan
freeware dan tersedia source programnya.
Saat ini memang baru
sedikit utiliti yang bisa berjalan di atas sistem
operasi LINUX. Sehingga sebagian besar orang yang
telah terbiasa dengan kemudahan yang ditawarkan
Windows, tentu akan mengalami sedikit kesulitas
ketika beralih ke LINUX. Semakin lama pula makin
marak adanya emulasi pada berbagai utiliti agar
kompatibel di sistem operasi LINUX.
Sebenarnya bisa saja
mengendalikan Windows 98/NT dari LINUX. Cara ini
dipakai agar kita dapat menjalankan beberapa
aplikasi terkenal yang semestinya hanya bisa
berjalan di sistem berbasis Windows. Konsep
semacam ini diterapkan antara Windows 98/NT
dengan LINUX. Windows 98/NT akan bertindak
sebagai server (yang diakses), sedangkan LINUX di
bawah lingkungan X akan bertindak sebagai client
(yang mengakses).
Perang antar berbagai
sistem operasi terus berlangsung, dan LINUX
semakin mantap untuk menempatkan dirinya sebagai
The Generation Next atau The Next Big Thing.
<© 131298 by iYAN, Html
301099>