8.
Fir'aun tetap berkeras kepala dan semakin bingung
Nabi Musa yang telah mengalahkan ahli-ahli sihir dengan kedua mukjizatnya makin
meluas pengaruhnya, sedan Fir'aun dengan kekalahan ahli sihirnya merasa
kewibawaannya merosot dan kehormatannya menurun. ia khuatir jika gerakan Musa
tidak segera dipatahkan akan mengancam keselamatan kerajaannya serta kekekalan
mahkotanya.
Para
penasihat dan pembantu-pembantu terdekatnya tidak berusaha menghilangkan rasa
kecemasan dan kekhuatirannya, tetapi mereka sebaliknya makin membakar dadanya
dan makin menakutu-nakutinya. Mrk berkata kepadanya: "Apakah engkau akan terus
membiarkan Musa dan kaumnya bergerak secara bebas dan meracuni rakyat dengan
amcam-macam kepercayaan dan ajaran-ajaran yang menyimpang dari apa yang telah
kita warisi dari nenek-moyang kita? Tidakkah engkau sedar bahwa rakyat kita
makin lama makin terpengaruh oleh hasutan-hasutan Musa. sehingga lama-kelamaan
nescaya kita dan tuhan-tuhan kita akan ditinggalkan oleh rakyat kita dan pada
akhirnya akan hancur binasalah negara dan kerajaanmu yang megah ini."
Fir'aun menjawab: "Apa yang kamu huraikan itu sudah menjadi perhatiku sejak
dikalahkannya ahli-ahli sihir kita oleh Musa. Dan memang kalau kita membiarkan
Musa terus melebarkan sayapnya dan meluaskan pengaruhnya di kalangan
pengikut-pengikutnya yang makin lama makin bertambah jumlahnya, pasti pada
akhirnya akan merusakkan adab hidup masyarakat negara kita serta membawa
kehancuran dan kebinasaan bagi kerajaan kita yang megah ini. karenanya aku telah
merancang akan bertindak terhadap Bani Isra'il dengan membunuh setiap orang
lelaki dan hanya wanita sahaja akanku biarkan hidup."
Rancangan jahat fir'aun diterapkan oleh pegawai dan kaki tangan kerajaannya.
Aneka ragam gangguan dan macam-macam tindakan kejam ditimpakan atas Bani Isra'il
yang memang menurut anggapan masyarakat, mereka itu adalah rakyat kelas kambing
dalam kerajaan Fir'aun yang zalim itu. Dengan makin meningkatnya kezaliman dan
penindasan yang mereka terima dari alat-alat kerajaan Fir'aun, datanglah Bani
Isra'il kepada Nabi Musa, mengharapkan pertolongan dan perlindungannya. Nabi
Musa tidak dpt berbuat byk pada masa itu bagi Bani Isra'il yang tertindas dan
teraniaya. Ia hanya menenteramkan hati mereka, bahwa akan tiba saatnya kelak,di
mana mrk akan dibebaskan oleh Allah dari segala penderitaan yang mrk alami.
Dianjurkan oleh Nabi Musa agar mereka bersabar dan bertawakkal seraya memohon
kepada Allah agar Allah memberikan pertolongan dan perlindungan-Nya karena Allah
telah menjanjikan akan mewariskan bumi-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang soleh,
sabar dan bertakwa!
Fir'aun bertujuan melemahkan kedudukan Nabi Musa dengan tindakan kejamnya
terhadap Bani Isra'il yang merupakan kaumnya, bahkan tulang belakang Nabi Nusa.
Akan tetapi gerak dakwah Nabi Musa tidak sedikit pun terhambat oleh tindakan
Fir'aun itu. Demikian pula tidak seorang pun drp pengikut-pengikutnya yang
terpengaruh dengan tindakan Fir'aun itu. Sehingga tidak menjadi luntur iman dan
keyakinan mrk yang sudah bulat terhadap risalah Musa.
Karena sasaran yang dituju dengan tindakan kekejaman yang tidak
berperikamanusiaan itu tidak tercapai dan tidak dpt menerima dakwah Nabi Musa
dan para pengikutnya, yang dilhatnya bahkan semakin bersemangat menyiarkan
ajaran iman dan tauhid, maka Fir'aun tidak mempunyai pilihan selain harus
menyingkirkan orang yang menjadi pengikutnya, iaitu dengan membunuh Nabi Musa.
Fir'aun memanggil para penasihat dan pembesar-pembesar kerajaannya untuk
bermesyuarat dan merancang pembunuhan Musa. Di antara mereka yang di undang itu
terdapat seorang mukmin dari Keluarga Fir'aun yang merahsiakan imannya.
Di tengah-tengah perdebatan dan perundingan yang berlangsung dalam pertemuan
yang diadakan oleh Fir'aun untuk membincangkan cara pembunuhan Nabi Musa itu,
bangkitlah berdiri mukmin itu mengucapkan pembelaannya terhadap Nabi Musa dan
nasihat serta tuntunan bagi mereka yang hadir. Ia berkata: "Apakah kamu akan
membunuh seseorang lelaki yang tidak berdosa, hanya berkata bahwa Allah adalah
Tuhannya? Padahal ia menyatakan iman dan kepercayaannya itu kepada kamu bukan
tanpa dalil dan hujjah. Ia telah mempertunjukkan kepada kamu bukti-bukti yang
nyata untuk menyakinkan kamu akan kebenaran ajarannya. Jika andainya dia seorang
pendusta, maka dia sendirilah yang akan menanggung dosa akibat dustanya. Namun
jika ia adalah benar dalam kata-katanya, maka nescaya akan menimpa kepada kamu
bencana azab yang telah dijanjikan olehnya. Dan dalam keadaan yang demikian
siapakah yang akan menolong kamu dari azab Allah yang telah dijanjikan itu?"
Fir'aun memotong pidato orang mukmin itu dengan berkata: "Rancanganku harus
terlaksana dan Musa harus dibunuh. Aku tidak mengemukan kepadamu melainkan apa
yang aku pandang baik dan aku tidak menunjukkan kepadamu melainkan jalan yang
benar, jalan yang akan menyelamatkan kerajaan dan negara."
Berucap orang mukmin dari keluarga Fir'aun itu melanjutkan: "Sesungguhnya aku
khuatir, jika kamu tetap berkeras kepala dan enggan menempuh jalan yang benar
yang dibawa oleh para nabi-nabi, bahwa kamu akan ditimpa azab dan seksa yang
membinasakan , sebagaimana telah dialami oleh kaum Nuh, kaum Aad, kaum Tsamud
dan umat-umat yang datang sesudah mereka. Apa yang telah dialami oleh kaum-kaum
itu adalah akibat kecongkakan dan kesombongan mereka karena Allah tidak
menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya".
Mukmin itu meneruskan nasihatnya: "Wahai kaumku! Sesungguhnya aku khuatir kamu
akan menerima seksa dan azab Tuhan di hari qiamat kelak, di mana kamu akan
berpaling kebelakang, tidak seorang pun akan dapat menyelamatkan kamu itu dari
seksa Allah. Hai kaum ikutilah nasihatku, aku hanya ingin kebaikan bagimu dan
mengajak kamu ke jalan yang benar. Ketahuilah bahwa kehidupan di dunia ini hanya
merupakan kesenangan sementara, sedangkan kesenangan dan kebahagiaan yang kekal
adalah di akhirat kelak."
Orang mukmin dari keluarga Fir'aun itu tidak dpt mengubah sikap Fir'aun dan
pengikut-pemgikutnya, walaupun ia telah berusaha dengan menggunakan kecekapan
berpidatonya dan susunan kata-katanya yang rapi, lengkap dengan contoh-contoh
dari sejarah umat-umat yang terdahulu yang telah dibinasakan oleh Allah karena
perbuatan dan pembangkangan mereka sendiri.
Fir'aun dan pengikut-pengikutnya bahkan menganjurkan kepada orang mukmin itu,
agar meninggalkan sikapnya yang membela Musa dan menyetujui rancangan jahat
mereka. Ia dinasihat untuk melepaskan pendiriannya yang pro Musa dan
mengabungkan diri dalam barisan mereka menentang Musa dan segala ajarannya. Ia
diancam dengan dikenakan tindakan kekerasan bila ia tidak mahu mengubah sikap
pro kepada Musa secara suka rela.
Berkata orang mukmin itu menanggapi anjuran Fir'aun: "Wahai kaumku, sgt aneh
sekali sikap dan pendirianmu, aku berseru kepada kamu untuk kebaikan dan
keselamatanmu, kamu berseru kepadaku untuk berkufur kepada Allah dan
mempersekutukan-Nya dengan apa yang aku tidak ketahui, sedang aku berseru
kepadamu untuk beriman kepada Allah, Tuhan YAng Maha Esa, Maha Perkasa, lagi
Maha Pengampun. Sudah pasti dan tidak dapat diragukan lagi, bahwa apa yang kamu
serukan kepadaku itu tidak akan menolongku dari murka dan seksa Allah di dunia
mahupun di akhirat. Dan sesungguhnya kamu sekalian akan kembali kepada Allah
yang akan memberi pahala syurga bagi orang-orang yang soleh, bertakwa dan
beriman, sedang orang-orang kafir yang telah melampaui batas akan diberi
ganjaran dengan api neraka. Hai kaumku perhatikanlah nasihat dan peringatanku
ini. Kamu akan menyedari kebenaran kata-kataku ini kelak bila sudah tidak
berguna lagi orang menyesal atau merasa susah karena perbuatan yang telah
dilakukan. Aku hanya menyerahkan urusan ku dan nasibku kepada Allah. Dialah Yang
Maha Mengetahui dan Maha Melihat perbuatan dan kelakuan hamba-hamba-Nya."
Bacalah tentang isi cerita di atas dalam surah "Al-A'raaf" ayat 127 sehingga
ayat 129 juz 9 dan surah "Al-Mukmin" ayat 28 sehingga ayat 33 dan ayat 38
sehingga ayat 45 juz 24 sebagai berikut :~
"127~ Berkata pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun {kepada Fir'aun}: "Apakah kamu
akan membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakkan di negeri ini {Mesir}
dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?" Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh
anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka dan
sesungguhnya kita berkuasa penuh ke atas mereka". 128~ Musa berkata kepada
kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah sesungguhnya bumi
{ini} kepunyaan Allah dipusakakannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari
hamba-hamba-Nya. Dan kesusahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa".
129~ Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas {oleh Fir'aun} sebelum kamu datang
kepada kami dan sesudah kamu datang." Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah
membinasakan musuh-musuh kamu dan menjadikan kamu khalifah di bumi{-Nya} maka
Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu." { Al-A'raaf : 127 ~ 129 }
"28~ Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir'aun yang
mneyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki
karena dia menyatakan "Tuhanku ialah Allah" padahal dia telah datang kepadamu
dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. Dan jika dia seorang
pendusta, maka dialah yang menanggung {dosa} dustanya itu dan jika dia seorang
yang benar, nescaya sebahagia {bencana} yang diancamkannya kepadamu akan
menimpamu." Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas
lagi pendusta. 29~ Hai kaumku utkmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di
muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu
menimpa kita?" Fir'aun berkata: "Aku tidak mengemukakan kepadamu melainkan apa
yang aku pandang baik dan aku tidak menunjukkan kepadamu selain jalan yang
benar." 30~ Dan orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku
khuatir kamu akan ditimpa {bencana} seperti peristiwa {kehancuran} golongan yang
bersekutu, 31~ {yakni} seperti keadaan kaum Nuh, Aad, Tsamud dan orang-orang
yang datang sesudah mereka. Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman
terhadap hamba-hamba-Nya. 32~ HAi kaumku, sesungguhnya aku khuatir terhadapmu
akan seksaan hari panggil-memanggil. 33~ {iaitu} hari {ketika} kamu {lari}
berpaling kebelakang, tidak ada bagimu seseorang pun yang menyelamatkan kamu
dari {azab} Allah dan siapa yang disesatkan Allah nescaya tidak ada baginya
seorang pun yang akan memberi petunjuk." { Al-Mukmin : 28 ~ 33 }
"38~ Orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku ikutilah aku akan menunjukkan
kepadamu jalan yang benar. 39~ Hai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah kesenangan {sementara} dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang
kekal. 40~ Barabg siapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas
melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa yang mengerja amal
yang soleh baik laki-laki mahupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman,
maka mereka akan masuk syurga, mereka diberi rezeki didalamnya tanpa hisab. 41~
Hai kaumku! Bagaiman kamu ini, aku menyeru kamu kepada keselamatan tetapi kamu
menyeru aku ke neraka? 42~ {kenapa} kamu menyerukan supaya kufur kepada Allah
dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang tidakku ketahui padahal aku menyeru kamu
{beriman} kepada Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun?" 43~ Sudah pasti bahwa
apa yang kamu seru supaya aku {beriman} kepadanya tidak dpt memperkenankan
seruan apa pun, baik di dunia mahu pun di akhirat. Dan sesungguhnya kembali kita
adalah kepada Allah dan sesungguhnya orang-orang yang melampaui batas, mrk
itulah penghuni neraka. 44~ Kelak kamu akan ingat kepada apa yang aku katakan
kepada kamu. Dan aku menyerahkan urusan aku kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. 45~ Maka Allah memeliharanya dari kejahatan
tipu daya mereka dan Fir'aun berserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat
buruk." { Al-Mukmin : 38 ~ 45 }