7.
Musa mempertunjukkan dua mukjizatnya kepada Fir'aun
Menjawab tentangan Fir'aun yang menuntut bukti atas kebenarannya Musa dengan
serta-merta meletakkan tongkat mukjizatnya di atas yang segera menjelma menjadi
seekor ular besar yang melata menghala ke Fir'aun. Karena ketakutan melompat
lari dari singgahsananya melarikan diri seraya berseru kepada Musa: " Hai Musa
demi asuhanku kepadamu selama lapan belas tahun panggillah kembali ularmu itu."
Kemudian dipeganglah ular itu oleh Musa dan kembali menjadi tongkat biasa.
Berkata Fir'aun kepada Musa setelah hilang dari rasa hairan dan takutnya:
"Adakah bukti yang dapat engkau tunjukkan kepadaku?"
"Ya, lihatlah." Musa menjawab serta memasukkan tangannya ke dalam saku bajunya.
Kemudian tatkala tangannya dikeluarkan dari sakunya, bersinarlah tangan Musa itu
menyilaukan mata Fir'aun itu dan orang-orang yang sedang berada disekelilingnya.
Fir'aun sebagai raja yang menyatakan dirinya sebagai tuhan tentu tidak akan
mudah begitu saja menyerah kepada Musa bekas anak pungutnya walaupun kepadanya
telah diperlihatkan dun mukjizat. Ia bahkan berkata kepada kaumnya yang ia
khuatir akan terpengaruh oleh kedua mukjizat Musa itu bahwa itu semuanya adalah
perbuatan sihir dan bahwa Musa dan Harun adalah ahli sihir yang mahir yang
datang dengan maksud menguasai Mesir dan para penduduknya akan kekuatan dengan
sihirnya itu.
Fir'aun dianjurkan oleh penasihatnya yang dikepalai oleh Haman agar mematahkan
sihir Musa dan Harun itu dengan mengumpulkan ahli-ahli sihir yang terkenal dari
seluruh daerah kerajaan untuk bertanding melawan Musa dan Harun. Anjuran mana
disetujui oleh Fir'aun yang merasa itu adalah fikiran yang tepat dan jalan yang
terbaik untuk melumpuhkan kedua mukjizat Allah yang oleh mereka dianggapnya
sebagai sihir. Anjuran itu lalu ditawarkan kepada Musa yang seketika tanpa
ragu-ragu sedikit pun menerima tentangan Fir'aun untuk beradu dan bertanding
melawan ahli-ahli sihir. Musa berkeyakinan penuh bahwa dengan perlindung Allah
ia akan keluar sebagai pemenang dalam pertarungan itu, pertandingan antara
perbuatan sihir yang diilham oleh syaitan melawan mukjizat yang dikurniakan oleh
Allah.
Pada suatu hari raya kerajaan telah bersetuju untuk mengadakan hari pertandingan
sihir maka berduyun-duyunlah penduduk kota menuju ke tempat yang telah
ditentukan untuk menyaksikan perlumbaan kepandaian menyihir yang buat pertama
kalinya diadakan di kota Mesir. Juga sudah berada di tempat ahli-ahli sihhir
yang terpandai yang telah dikumpulkan dari seluruh wilayah kerajaan
masing-masing membawa tongkat , tali dan lain-lain alat sihirnya. Mrk cukup
bersemangat dan akan berusaha sepenuh kepandaian mrk untuk memenangi
pertandingan. Mrk telah memperolhi janji dari Fir'aun akan diberi hadiah dan
wang dalam jumlah yang besar bila berhasil mengalahkan Musa dengan mematahkan
daya sihirnya.
Setelah segala sesuatu selesai disiapkan dan masing-masing pembesar negeri sudah
mengambil tempatnya mengelilingi raja Fir'aun yang telah duduk di atas kerusi
singgahsananya maka dinyatakanlah pertandingan dimulai. Kemudian atas
persetujuan Musa dipersilakan para lawannya beraksi lebih dahulu mempertujukan
kepandai sihirnya.
Segeralah ahli-ahli sihir Fir'aun menujukan aksinya melemparkan tongkat dan
tali-temali mrk ke tengah-tengah lapangan . Musa merasa takut ketika terbayang
kepadanya bahwa tongkat-tongkat dan tali-tali itu seakan-akan ular-ular yang
merayap cepat. Namun Allah tidak mebiarkan hamba utusan-Nya berkecil hati
menghadapi tipu-daya orang-orang kafir itu. Allah berfirman kepada Musa disaat
ia merasa cemas itu: "Janganlah engkau merasa takut dan cemas hai Musa! engkau
adalah yang lebih unggul dan akan menang dalam pertandingan ini. Lemparkanlah
yang ada ditanganmu segera."
Para ahli-ahli sihir yang pandai dalam bidangnya itu tercengang ketika melihat
ular besar yang menjelma dari tongkat Nabi Musa dan menelan ular-ular dan segala
apa yang terbayangsebagai hasil tipu sihir mrk. Mrk segera menyerah kalah
bertunduk dan bersujud {kepada Allah} dihadapan Musa seraya berkata: "Itu
bukanlah perbuatan sihir yang kami kenal yang diilhamkan oleh syaitan tetapi
sesuatuyang digerakkan oleh kekuatan ghaib yang mengatakan kebenaran kata-kata
Musa dan Harun maka tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mempercayai risalah
mereka dn beriman kepada Tuhan mereka sesudah apa yang kami lihat dan saksikan
dengan mata kepala kami sendiri."
Fir'aun raja yang congkak dan sombong yang menuntut persembahan dari rakyatnya
sebagai tuhan segera membelalakkan matanya tanda marah dan jengkel melihat
ahli-ahli sihirnya begitu cepat menyerah kalah kepada Musa bahkan menyatakan
beriman kepada Tuhannya dan kepada kenabiannya serta menjadi
pengikut-pengikutnya. Tindakan mereka itu dianggapnya sebagai pelanggaran
terhadap kekuasaannya, penentangan terhadap ketuhanannya dan merupakan suatu
tamparan bagi kewibawaan serta prestasinya. Ia berkata kepada mrk: "Adakah kamu
berani beriman kepada Musa dan menyerah kepada keputusannya sebelum aku izinkan
kepada kamu?" Bukankah ini suatu persekongkolan drp kamu terhadapku? Musa dpt
mengalah kamu sebab ia mungkin guru dan pembesar yang telah mengajarkan seni
sihir kepadamu dan kamu telah mengatur bersama-samanya tindakan yang kamu
sandiwarakan di depanku hari ini. Aku tidak akan tinggal diam menghadapi
tindakan khianatmu ini. Akanku potong tangan-tangan dan kaki-kakimu serta akanku
salibkan kamu semua pada pangkal pohon kurma sebagai hukuman dan balasan bagi
tindakan khianatmu ini."
Ancaman Fir'aun itu disambut mrk dengan sikap dingin dan acuh tak acuh. Karena
Allah telah membuka mata hati mereka dengan cahaya iman sehingga tidak akan
terpengaruh dengan kata-kata kebathilan yang menyesatkan atau ancaman Fir'aun
yang menakutkan. Mrk sebagai-orang-orang yang ahli dalam ilmu dan seni sihir dpt
membedakan yang mana satu sihir dan yang mana bukan. Maka sekali mrk diyakinkan
dengan mukjizat Nabi Musa yang membuktikan kebenaran kenabiannya tidaklah
keyakinan itu akan dpt digoyahkan oleh ancaman apa pun. Berkata mereka kepada
Fir'aun menanggapi ancamannya: "Kami telah memdpat bukti-bukti yang nyata dan
kami tidak akan mengabaikan kenyataan itu sekadar memenuhi kehendak dan
keinginanmu. Kami akan berjalan terus megikut jejak dan tuntutan Musa dan Harun
sebagai pesuruh oleh yang benar. Maka terserah kepadamu untuk memutuskan apa
yang engkau hendak putuskan terhadap diri kami. Keputusan kamu hanya berlaku di
dunia ini sedang kami mengharapkan pahala Allah di akhirat yang kekal dan
abadi."
Bacalah tentang isi cerita di atas dalam surah "Asy-Syu'ara" ayat 32 sehingga
ayat 51 juz 19 sebagai berikut :~
"32~ Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu {menjadi
ular}. 33~ Dan ia menarik tangannya {dr dalam saku bajunya} maka tiba-tiba
tangan itu menjadi putih {bersinar} bagi orang-orang yang melihatnya. 34~
Fir'aun berkata pembesar-pembesar yang berada di sekelilingnya: "Sesungguhnya
Musa itu benar-benar seorang ahli sihir yang pandai, 35~ ia hendak mengusir kamu
dari negeri kamu sendiri dengan sihirnya maka karena itu apakah yang kamu
anjurkan?" 36~ Mrk menjawab: "Tundalah {urusan} dia dan saudaranya dan kirimlah
ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan {ahli sihir}, 37~ nescaya
mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu". 38~ Lalu
dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetapkan di hari yang maklum,
39~ dan dikatakan kepada orang ramai: "Berkumpullah kamu sekalian, 40~ semoga
kita mengikuti ahli-ahli sihir, jika mereka adalah orang-orang yang menang". 41~
Maka tatkala ahli-ahli sihir dtg , mrk pun bertanya kepada Fir'aun: "Apakah kami
sungguh-sungguh mendpt upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang
menang?" 42~ Fir'aun menjawab: "Ya, kalu demikian, sesungguhnya kamu sekalian
benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan {kepadaku}". 43~ Berkatalah Musa
kepada mrk: "Jatuhkalah apa yang kamu hendak jatuhkan". 44~ Lalu mrk menjatuhkan
tali-temali dan tongkat-tongkat mereka lalu berkata: " Demi kekuasaan Fir'aun,
sesungguhnya kami akan benar-benar akan menang". 45~ kemudian Musa menjatuhkan
tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan
itu. 46~ Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud {kepada Allah}, 47~
mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam , 48~ iaitu Tuhan Musa
dan Harun". 49~ Fir'aun berkata: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa
sebelumaku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang
mengajar sihir kepadamu, maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui
{akibat perbuatanmu}, sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan
bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya". 50~ Mereka berkata: "Tidak ada
kemudharatan {kepada kami}, sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami,
51~ sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni
kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama sekali beriman."
{Asy-Syu'ara : 32 ~ 51