Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!

Djent adalah evolusi dari rhythm guitarist. Pada mulanya di era 1950-an muncul genre bernama Rock. Namun pada genre tersebut menggunakan suara clean dari gitar, kadang ditambah overdrive untuk menambah energi. Kemudian disusul Punk, Hardrock, lalu Heavy Metal. Seiring pesatnya perkembangan teknologi, ditemukanlah effect pedal. Diantara pedal - pedal tersebut terdapat efek distorsi. Efek yang merusak sinyal yang diamplifikasi dengan menambah gelombang kotor. Sehingga memberi terkesan  penuh energi, semangat, dan bernuansa marah. Efek ini sering terdengar dalam Hardcore-punk dan Heavy metal. Dari Rock seperti Elvis Presley, Aerosmith, Guns & Roses dan lainnya menuju Hardrock seperti Firehouse kemudian Heavymetal seperti Metallica dan Black Sabbath hingga dekade 80-an sampai awal 90-an yang merupakan zaman kejayaan Heavymetal musiknya semakin lama terasa berat. Namun pada saat itu masih didominasi guitar solo dari lead guitarist yang menghidupi sebuah lagu dengan melodinya yang panjang dan bertehnik tinggi, keahlian Lead Guitarist ini kemudian berkembang menjadi Shred. Lalu pada dekade 90-an merupakan zaman revival Punkrock ditandai dengan munculnya Nirvana, Rancid, Greenday, Pennywise dan lainnya, Heavymetal pun tenggelam. Pada saat yang bersamaan, muncul sub-genre pada musik metal yang bervariasi dari yang bertempo cepat hingga yang terdengar berat. Saat itulah istilah Djent muncul, dinamakan djent dari suara gitar terdistorsi yang dimainkan dengan strumming dan kadang dengan palm-muting sehingga terdengar seperti jent.. jent.. jent.... Dalam sebuah band fungsi djent adalah sebagai ryhthm. Gitaris - gitaris berikut yang menurut saya masuk kategori djent antara lain Matthew Tuck dari Bullet for My Valentine, Zacky Vengeance dari Avenged Sevenfold, Wes Borland dari Limp Bizkit, Mitts dari Madball, Brad Delson dari Linkin Park, Vinnie Stigma dari Agnostic Front dan sebagian besar gitaris Hardcore. Tehnik djent biasanya menggunakan gitar bersenar 7, yaitu dengan tambahan senar bernada B di posisi paling atas dan menggunakan sistem drop tuning misal drop-D, drop- C dikombinasikan dengan power chords untuk menambah tebal suara yang dihasilkan.