Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!
9ÁÖ (10¿ù 26ÀÏ~ 29ÀÏ) ±³Á¦
 PENGUASA ALAM  /Oleh Lena D. (Bobo No. 32/XXV)
  Adalah seorang putra saudagar kaya bernama Taru. 
(Taru¶ó ºÒ¸®¿ì´Â ÇÑ ºÎÀÚ »óÀÎÀÇ ¾ÆµéÀÌ ÀÖ¾ú½À´Ï´Ù.)Ia seorang bodoh dan malas. 
(±×´Â ¾î¸®¼®°í °ÔÀ¸¸¥ »ç¶÷À̾ú½À´Ï´Ù.)
Hari-harinya dilalui dengan bersenang-senang bersama segelintir
temannya yang tidak jujur dan hanya mau mengambil keuntungan darinya.
(ÇÏ·çÇϷ縦 ¹Ù¸£Áö ¾Ê°í ´ÜÁö ±×·ÎºÎÅÍ Àç¼ö-¿î-À» ¾ò°íÀÚÇÏ´Â ±×ÀÇ Ä£±¸µé°ú ÇÔ²²  ³ë´Â °É·Î ½Ã°£À» º¸³Â½À´Ï´Ù.)
Saudagar tua prihatin melihat perilaku putranya. (´ÄÀº »óÀÎÀº ¾ÆµéÀÇ Çà½ÇÀ» º¸°í ½½ÆÛÇß½À´Ï´Ù.)
Kalau anakku memiliki istri, mungkin ia akan berubah, pikirnya. 
(¸¸¾à ÀÚ½ÄÀÌ ¾Æ³»¸¦ °®°ÔµÈ´Ù¸é ±×°¡ º¯ÇÒ °ÍÀ̶ó°í ±×´Â »ý°¢Çß½À´Ï´Ù.)
Ia lalu mengajak Taru bertamu ke rumah para kenalannya yang memiliki putri.
(±×´Â ±×·¡¼­ Taru¿¡°Ô µþÀ» °¡Áø ģôµé ÁýÀ¸·Î °¡ÀÚ°í ûÇß½À´Ï´Ù.)
Pertama mereka pergi ke rumah Raden Tirto, satu-satunya bangsawan di kota itu. 
(óÀ½ ±×µéÀº ±× µµ½ÃÀÇ À¯ÀÏÇÑ ±ÍÁ· Raden Tirto ÁýÀ¸·Î °¬½À´Ï´Ù.)
Putri bangsawan itu berpenampilan lembut dan anggun. 
(±× ±ÍÁ· µþÀº ºÎµå·´°í ¿ì¾ÆÇÑ ¸ð½ÀÀ¸·Î ³ªÅ¸³µ½À´Ï´Ù.)Taru terkesan melihatnya.(Taru°¡ ±×³à¸¦ º» ´À³¦À̾ú½À´Ï´Ù.)
Tapi putri itu hanya sebentar berbicara dengannya, lalu cepat-cepat masuk ke kamar.
(±×·¯³ª ±× µþÀº ´ÜÁö Àá½Ã ±×¿Í ¾ê±â¸¦ ³ª´©°í »¡¸® ¹æÀ¸·Î µé¾î°¬½À´Ï´Ù.)Taru kecewa sekali.(Taru´Â ¾ÆÁÖ ½Ç¸ÁÇß½À´Ï´Ù.)
Berikutnya Taru dan ayahnya bertamu ke rumah tuan tanah terkaya di kota mereka. 
(µÚÀ̾ Taru¿Í ¾Æ¹öÁö´Â ±×µé µµ½Ã¿¡¼­ ´ëÁöÁÖÀÇ Áý¿¡ ¼Õ´ÔÀ¸·Î °¬½À´Ï´Ù.)
Tuan tanah itu memiliki seorang putri yang cantik dan riang.
(±× ÁöÁÖ¿¡°Ô´Â ¾Æ¸¨´ä°í À¯ÄèÇÑ ¼º°ÝÀ» °¡Áø µþ ÇÑ ¸íÀÌ ÀÖ¾ú½À´Ï´Ù.) 
Sayang, gadis itu pun tak tertarik berlama-lama bercakap-cakap dengan Taru. 
(¾ÈŸ±õ°Ôµµ ±× ¼Ò³à ¿ª½Ã Taru¿ÍÀÇ ÇÑ Âüµ¿¾ÈÀÇ ¾ÖÈ­¿¡¼­ Èï¹Ì¸¦ ²øÁö ¸ø Çß½À´Ï´Ù.)
Pemuda bodoh ini membosankan, batinnya. (±× ¹Ùº¸ û³âÀº Á¤½ÅÀûÀ¸·Î ±×³à¸¦ Áö°ã°Ô ¸¸µé¾ú½À´Ï´Ù.)
Jadi dengan sopan, sang gadis meninggalkannya.(±×·¡¼­ ¿¹ÀÇ ¹Ù¸£°Ô ¼Ò³à´Â ±×¸¦ ³²°ÜµÎ¾ú½À´Ï´Ù.)
Hari itu Saudagar Tua telah memperkenalkan Taru kepada semua putrikenalannya.
(±×³¯ ´ÄÀº »óÀÎÀº ±×ÀÇ Ä£Ã´ µþµé ¸ðµÎ¿¡°Ô Taru¸¦ ¼Ò°³½ÃÄÑTtmqselk.) 
Namun tak seorang pun berminat menjalin hubungan dengan pemuda itu.
(±×·³¿¡µµ ºÒ±¸ÇÏ°í ÇÑ »ç¶÷µµ ±× û³â¿¡°Ô °ü°è ¿«´Â°Í¿¡ °ü½ÉÀ» °¡ÁöÁö ¾Ê¾Ò½À´Ï´Ù.)Sang Saudagar sedih hatinya.
(»óÀÎÀº ½½Æâ½À´Ï´Ù.)
"Sombong sekali gadis-gadis di kota ini!" gerutu Taru seolah-olah tak tertarik kepada mereka.
("ÀÌ µµ½Ã ¿©ÀÚµéÀº ³Ê¹« °Ç¹æÁ®¿ä."ÇÏ°í ¸¶Ä¡ ±×µé¿¡°Ô ¼Ò¸®Ä¡´Â °Í ó·³ Åõ´ú°Å·È½À´Ï´Ù.)
"Ah, mereka gadis-gadis yang baik," tukas Sang Saudagar. 
("¾Æ, ±×µéÀº ÈǸ¢ÇÑ ¼Ò³àµéÀ̾ß."ÇÏ°í »óÀÎÀÌ ¸»À» ¸·¾Ò½À´Ï´Ù.)
"Tentu mereka berharap mendapat pasangan yang sesuai."
(È®½ÇÈ÷ ±×µéÀº ÀûÇÕÇѦÀ» ¾ò±â¸¦ ±â´ëÇßÀ»²¨¾ß.")
"Maksud Ayah, aku tak pantas buat mereka?" tanya Taru tersinggung.
("¾Æ¹öÁö ¸»¾¸Àº, Á¦°¡ ±×µé¿¡°Ô ÀûÇÕÇÏÁö ¾Ê´Ù´Â °Ì´Ï±î?"ÇÏ°í »ßÁø Taru°¡ ¹°¾ú½À´Ï´Ù.)
"Kau mesti banyak belajar, Nak, agar para gadis menyukaimu," nasihat Saudagar.
("³Í ´õ ¸¹ÀÌ ¹è¿ö¾ß °Ú´Ù. ÀÚ, ³Î ÁÁ¾ÆÇÒ ¼Ò³à¸¦ ã±âÀ§Çظ»ÀÌ´Ù."ÇÏ°í »óÀÎÀÌ Èư踦 Çß½À´Ï´Ù.)
"Baiklah, akan kubuktikan siapa diriku supaya gadis-gadis itu menyesal
 menolakku! Taru mencak-mencak.
("ÁÁ½À´Ï´Ù. ±× ¼Ò³àµéÀÌ ³¯ °ÅÀýÇÑ °ÍÀ» ÈÄȸÇϵµ·Ï Á¦°¡ ´©±ºÁö Áõ¸íÇØ º¸ÀÌÁÒ."Çϸç Taru´Â ¼ºÀ» ³Â½À´Ï´Ù.)
Hari itu juga Taru berpamit kepada ayahnya. (±×³¯µµ Taru´Â ¾Æ¹öÁö¿¡°Ô °¬½À´Ï´Ù.)
Ia bersemedi di gunung tertinggi selama tiga tahun. (±×´Â 3³âµ¿¾È ³ôÀº »ê¿¡¼­ ¸í»óÀ» Çß½À´Ï´Ù.)
Tahun pertama ia berhasil menaklukkan Dewa Guntur. 
(ù¹ø° ÇØ ±×´Â õµÕ½ÅÀ» º¹Á¾½ÃÅ°´Â ¼º°ú¸¦ ¾ò¾ú½À´Ï´Ù.)
Semedinya yang khusuk membuatnya bisa menguasai Dewa Hujan pada tahun kedua. 
(µÎ¹ø° ÇØ¿¡´Â ºñ½ÅÀ» ´Ù½º¸± ¼ö Àִ Ưº°ÇÑ..)Dan, tahun ketiga Dewa Petir mengikuti kehendaknya.
(±×¸®°í ¼¼ ¹ø° ÇØ¿¡´Â ¹ø°³½ÅÀ» ±×ÀÇ ¹Ù¶÷´ë·Î µû¶óÇÏ°ÔÇß½À´Ï´Ù.)
Setelah tiga tahun, Taru kembali ke kotanya. (3³âÈÄ Taru´Â µµ½Ã·Î µ¹¾Æ¿Ô½À´Ï´Ù.)
Tak seorang pun mengenalinya kecuali Sang Ayah. 
(¾Æ¹öÁö¸¦ Á¦¿ÜÇÏ°í´Â ÇÑ »ç¶÷µµ ±×¸¦ ¾Ë¾Æº¸Áö ¸øÇØTtmqslke.)
Saudagar Tua memeluk putranya dengan suka cita. (´ÄÀº »óÀÎÀº »ç¶ûÇÏ´Â ¸¾À¸·Î ¾ÆµéÀ» ¾È¾Ò½À´Ï´Ù.)
Tak peduli keadaan Taru saat itu sangat kotor, berambut kusut, dan janggutnya panjang.
(¾ÆÁÖ ´õ·´°í ¸Ó¸®°¡ ÇæŬ¾îÁö°í ±×ÀÇ ¼ÕÅéÀÌ ±ä TaruÀÇ »óÅ¿¡ ½Å°æÀ» ¾²Áö ¾Ê¾Ò½À´Ï´Ù.)
"Anakku, apa saja yang kau pelajari dalam perantauan?" tanya Saudagar.
("³» ¾Æµé, ³×°¡ °ÅÁÖÇß´øµ¥¼­ ¹è¿î°Ô ¹¹³Ä?"ÇÏ°í »óÀÎÀÌ ¹°¾ú½À´Ï´Ù.)
"Banyak, Ayah," jawab Taru dengan tenang, namun matanya memancarkan dendam yang tak terlupakan. 
("¸¹¾Æ¿ä. ¾Æ¹öÁö."ÇÏ°í Taru´Â Á¶¿ëÈ÷ ´ë´äÇß½À´Ï´Ù. ±×·¯³ª ±×ÀÇ ´«Àº ÀØÁö ¸øÇÑ º¸º¹À» ³» »Õ¾ú½À´Ï´Ù.)
"Aku kini menjadi penguasa alam."("Àú´Â Áö±Ý ´ë ÀÚ¿¬ÀÇ ±Ç·ÂÀÚ°¡ µÇ¾ú½À´Ï´Ù.")"Maksudmu?"
("¹«½¼ ¼Ò¸®³Ä?")Tanpa menjawab, Taru mengatupkan kedua tangannya di dada. 
(´ë´ä¾øÀÌ Taru´Â °¡½¿¿¡ ±×ÀÇ µÎ¼ÕÀ» ...)Tiba-tiba terdengar suara guntur di langit. 
(°©ÀÚ±â Çϴÿ¡¼­ õµÕ¼Ò¸®°¡ µé·Á¿Ô½À´Ï´Ù.)Gelegarnya beruntun disertai tiupan angin yang keras. 
(õµÕ¼Ò¸®°¡ ¹ø°¥¾Æ °­ÇÑ µ¹Ç³À» µ¿¹ÝÇÏ¿© µé·È½À´Ï´Ù.)Terjadi keributan di jalan-jalan. 
(±æ¿¡¼­ ¼Ò¶õÀÌ ÀϾ½À´Ï´Ù.)Orang-orang berlarian mencari perlindungan.
(»ç¶÷µéÀÌ ´ëÇǼҸ¦ ãÀ¸·¯ ¶Ù¾î´Ù³æ½À´Ï´Ù.)Taru menurunkan tangannya. (Taru´Â ÆÈÀ» ³»·È½À´Ï´Ù.)
"Itulah yang kumaksud, Ayah," katanya kepada ayahnya sambil tersenyum. 
("±×°ÍÀÌ Á¦ Àǵµ¿¹¿ä. ¾Æ¹öÁö."ÇÏ°í ¹Ì¼Ò¸¦ ÁöÀ¸¸ç ¾Æ¹öÁö¿¡°Ô ¸»Çß½À´Ï´Ù.)
"Aku akan memberi pelajaran pada orang-orang yang dulu meremehkanku."
("Àü ¿¹Àü¿¡ Àý ¾èº» »ç¶÷µé¿¡°Ô °¡¸£ÃÄ ÁÙ²¨¿¹¿ä.")
Sekali lagi Taru mengatupkan kedua tangannya. Hujan pun mulai turun, semakin lama semakin deras. 
(Àá½Ã ÈÄ Taru´Â µÎ Æθ£ µé¾ú½À´Ï´Ù.)Taru semakin memusatkan diri pada semedinya. 
(ºñ°¡ ´Ù½Ã ³»¸®±â ½ÃÀÛÇß°í, Á¡Á¡ ½Ã°£ÀÌ È带¼ö·Ï Á¡Á¡ ´õ »¡¸® ³»·È½À´Ï´Ù.)
Ia memanggil Dewa Guntur, Dewa Hujan, dan Dewa Petir.(Taru´Â Á¡Á¡ ¸í»ó¿¡ ÁýÁß½ÃÄ×½À´Ï´Ù.)
Ketiga Dewa tersebut seakan tak memberi ampun kepada penduduk kota.
(¾ð±ÞµÈ ±× ¼¼ ½ÅÀº ¸¶Ä¡ µµ½Ã ÁֹεéÀ» ¿ë¼­ÇÏÁö ¾ÊÀ» °Í °°¾Ò½À´Ï´Ù.)
Guntur semakin menggelegar, hujan bertambah deras, dan petir kian
menyambar-nyambar. (õµÕÀº Á¡Á¡ ¿ì¸£¸£ °Å·È°í, ºñ´Â Á¡Á¡ °Å¼¼Áö°í ±×¸®°í ¹ø°³´Â °è¼ÓÇؼ­ ³»¸®ÃƽÀ´Ï´Ù.)
Atap-atap rumah beterbangan, rumah-rumah hanyut, dan banyak orang disambar petir.
(Áý ÁöºØµéÀÌ ³¯¶ó°¡°í, ÁýµéÀÌ Àá±â°í ±×¸®°í ¸¹Àº »ç¶÷µéÀº ¹ø°³¿¡ ¸Â¾Ò½À´Ï´Ù.)
Kekacauan itu berlangsung semalaman. (±× È¥¶õÀº ¹ã»õ ³»³» µÇ¾ú½À´Ï´Ù.)
Keesokan paginya Taru baru menghentikan semedinya. (´ÙÀ½³¯ ¾Æħ Taru´Â °ð ¸í»óÀ» ¸ØÃß¾ú½À´Ï´Ù.)
Dengan puas, ia mengamati kota yang sepenuhnya telah hancur.
(¸¸Á·ÇÑ ¸¾À¸·Î ±×´Â ¿ÏÀüÈ÷ Æı«µÈ µµ½Ã¸¦ »ìÆ캸¾Ò½À´Ï´Ù.)"Ayah, lihat, lihatlah!" panggilnya. 
("¾Æ¹öÁö, º¸¼¼¿ä. º¸½Ã¶ó´Ï±ñ¿ä."ÇÏ°í ºÒ·¶½À´Ï´Ù.) 
"Penduduk kota sekarang tahu betapa hebatnya aku!"
("µµ½Ã ÁֹεéÀÌ Áö±Ý ¾ó¸¶³ª Àú¸¦ µÎ·Á¿ö ÇÏ´ÂÁö ¾Æ¼¼¿ä?")Namun ayahnya tak menjawab. 
(±×·¯³ª ¾Æ¹öÁö´Â ¾Æ¹« ´ë´äÀÌ ¾ø¾ú½À´Ï´Ù.)
Taru mencari di sekeliling rumah, namun sang ayah tak ada. 
(Taru´Â Áý ÁÖÀ§¸¦ ã¾Æ º¸¾ÒÁö¸¸ ¾Æ¹öÁö´Â ¾È °è¼Ì½À´Ï´Ù.)Taru turun ke jalan dan memanggil-manggil. 
(Taru´Â ¾Æ¹öÁö¸¦ ºÎ¸£¸ç ±æÀ» ³»·Á°¬½À´Ï´Ù.)
Teriakannya sekeras guntur yang diciptakannya kemarin malam.
(±×ÀÇ ¿ÜħÀº ¾îÁ¬¹ã ¸¸µé¾ú´ø õµÕ °°ÀÌ Å« ¼Ò¸®¿´½À´Ï´Ù.)Namun Sang Ayah entah di mana.
(±×·³¿¡µµ ºÒ±¸ÇÏ°í ¾Æ¹öÁö°¡ ¾îµð¿¡ °è½ÅÁö ¸ô¶ú½À´Ï´Ù.)
Seseorang yang selamat dan sedang merangkak di jalan memberi tahu, 
"Kulihat ayahmu sedang menyelamatkan  seorang anak yang hanyut ketika 
tiba-tiba petir menyambarnya.( Tubuh ayahmu hanyut dibawa air."
(³× ¾Æ¹öÁö ¸öÀÌ ¹° ¾Æ·¡·Î ÈÛ¾µ·Á °¬¾î.") "Ayah, ayah!!!" Taru meraung-raung.
("¾Æ¹öÁö, ¾Æ¹öÁö!!!" ÇÏ°í Taru´Â ¿ÜÃƽÀ´Ï´Ù.)
 Tak terkirakan penyesalannya menyadari ayahnya yang mengasihinya
menjadi korban kedangkalan hatinya.(
Sambil menangis, Taru berjalan mencari tubuh ayahnya.
(¿ï¸é¼­ Taru´Â ¾Æ¹öÁöÀÇ ½Ãü¸¦ ãÀ¸·¯ µ¹¾Æ´Ù³æ½À´Ï´Ù.)
Air matanya yang jatuh ke tanah menghidupkan rumput yang telah mati.
(¶¥À¸·Î ¶³¾îÁø ±×ÀÇ ´«¹°Àº Á×¾ú´ø Ç®µéÀ» ¼Ò»ý½ÃÄ×½À´Ï´Ù.)
Ke mana Taru melangkah, setiap rumput dan pepohonan yang terkena
tetesan air matanya tumbuh kembali.(Taru°¡ ¾îµð·Î °¡µç, ±×ÀÇ ´«¹°À» ¸ÂÀº Ç®°ú ³ª¹«µéÀº ´Ù½Ã ¼Ò»ýÇß½À´Ï´Ù.)
Ia terus berjalan mencari ayahnya dan tak pernah kembali lagi.
(±×´Â ¾Æ¹öÁö¸¦ ãÀ¸·¯ °è¼Ó µ¹¾Æ´Ù³æ°í ´Ù½Ã µ¹¾Æ¿Â ÀûÀÌ ¾ø¾ú½À´Ï´Ù.)


1. gelintir:¾Ë¸ÍÀÌ,¼ö·®»ç·Î ¾²ÀÓ(¹«¸®)
2. satu-satunya:À¯ÀÏÇÑ
   salah satu: ~Áß¿¡ Çϳª
3. memberi pelajaran pada: ~¿¡°Ô ±³ÈÆÀ» ÁÖ´Ù.