Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!
DARI RUMAH KEKASIH KE RUMAH KEKASIH

Sebahagian orang salih bercerita:

Saya melihat seorang wanita berjalan sendirian di padang pasir.  Ia berjalan dengan tenang dan tenteram,  tidak merasa bimbang dan takut pun,  padahal tiada seorang pun yang bersamanya untuk menemaninya.   Saya sungguh hairan melihat keberaniannya.

Saya lalu mendekatinya dan memberi salam kepadanya.

"Assalamu alaikum!"

"Wa alaikumus salam,"  jawabnya bersahaja.

"Dari manakah ibu ini?!"  tanyaku kepadanya.

"Dari rumah kekasih,"  jawabya pula.  Kekasih apa di tengah-tengah padang pasir ini,  kataku di dalam hati.

"Hendak ke mana pula?!"  tanyaku lagi.

"Ke rumah kekasih,"  jawabnya tenang sahaja.  Apa kata wanita ini,  dari rumah kekasih ke rumah kekasih,  barangkali terganggu otaknya.

"Tidak takutkah ibu berjalan sendirian di padang pasir yang sunyi sepi ini?"

"Takut?"  soalnya kepadaku,  lalu dia mendongak ke atas langit sambil berkata dengan suara yang keras:

Maksudnya:  "Dialah Zat yang mengetahui segala yang masuk ke dalam bumi dan yang keluar daripadanya,   dan yang turun dari langit dan yang naik kepadanya,  dan dia Zat yang menyertaimu di mana sahaja engkau berada.  Dan dia mengetahui segala yang engkau perbuat."     (AL-Hadid: 4)
 

Kemudian wanita itu memandang kepadaku seraya berkata pula:

"Wahai orang yang tidak sedarkan dirinya!

Siapa yang benar-benar senang kepada Allah takkan tenang dia kepada selainNya.  Siapa yang benar-benar mencari kerelaan Allah akan rela atas semua atas ketentuanNya."

Selesai dari mengucap kalimah itu,  tiba-tiba ia menghilangkan dirinya dari pandanganku.  Kemanakah dia sudah pergi,  entahlah kelibatnya pun tidak kelihatan lagi.

Begitulah halnya para kekasih Allah,  mereka takkan merasa takut kepada selain Allah,  dan takkan merasa susah sedikitpun kerana mereka selalu berada dekat denganNya.