Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!

IFTIROQUL UMMAH

E.H.Sulaeman (bajurian@melsa.net.id)
Mon, 11 Nov 1996 14:04:28 +0700

Assalaamu'alaikum w.w

Menyusul posting FIQHUL IKHTILAF,  tentang hadits Iftiraqul Ummah yang dianggap oleh DR. Yusuf Qardhawi adalah dhoif.  Tanpa menafikan niat baik dari beliau,  endra informasikan bahwa hadits yang dibawakan  DR. Yusuf Qardhawi memang jalur periwayatannya dhoif.  Sedangkan hadits Iftiraqul Ummah tidak hanya itu; banyak jalan-jalannya lain yang diantaranya ada yang DHOIF, HASAN, maupun SHAHIH.

Bagi para Isnetter yang ingin tau kupasan tentang  "Iftiraqul Ummah", akan endra postingkan lewat jalur pribadi. Baik dari ceramahnya Ust. Abu Haidar maupun dari Tulisan Abu Aufa. Mohon cantumkan ID yang lengkap ].

Berikut adalah Nash hadits tentang Iftiroqul Ummah,  yang mana hadits2 ini Mashur dikalangan Para Ulama Muhadditsin :

1. Dari Sahabat Abu Hurairah r.a :
-------------------------------
" Yahudi telah berpecah menjadi 71 golongan, dan Nasoro telah berpecah menjadi 72 golongan, dan
akan berpecah umatku menjadi 73 golongan. "[ Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban,
Al-Azzuri, Hakim, Ahmad, Abu Ya’la, Ibnu Abi Asim ] Dan Tirmidzi berkata hadits ini HASAN-SHAHIH.  Hakim berkata SOHIHUN ala Shahih Muslim dan disetujui oleh Ad-Dzahabi.

2. Dari Sahabat Auf Bin Malik r.a :
--------------------------------
" Yahudi berpecah menjadi 71 golongan,  1 masuk sorga dan 70 masuk neraka, Dan Nasoro berpecah menjadi 72 golongan,  70 masuk neraka dan 1 masuk sorga, Dan demi yang diri Muhammad ada ditangan-Nya  Sesungguhnya umatku sungguh-sungguh akan berpecah menjadi 73 golongan, 1 di sorga dan 72 di neraka;  kemudian sahabat bertanya: ‘Ya Rasulullah, Siapa mereka itu (Wahidatun Fil Jannah), dijawab oleh Nabi SAW, yaitu ‘Al-Jama’ah’ " [ Ibnu Majah, Ibnu Abi Asim dalam As-Sunnah,  Imam Al-Laalikai ]
-> hadits ini di SHAHIH-kan oleh para ulama.

3. Dari Sahabat Annas Bin Malik r.a
--------------------------------
Dengan lafadz seperti di atas.  [ Ibnu Majah, Ibnu Abi Asim ] Hadits ini di HASAN-kan oleh para ulama.

4. Dari Sahabat Muawiyah Bin Abi Sofyan r.a :
------------------------------------------
" Rasulullah SAW pernah berdiri ditengah-tengah kami  kemudian beliau bersabda : " Ketahuilah sesungguhnya orang yang sebelum kamu daru Ahlul Kitab berpecah menjadi 72 golongan. Dan sesungguhnya umat ini akan berpecah menjadi 73 golongan, 72 fin-Nar dan 1 masuk Sorga, yaitu Al-Jama’ah " ( Kalau pada hadits ke-3 dari Sahabat Auf bin Malik r.a Rasulullah di tanya, ‘siapa 1 masuk sorga itu’, tetapi dalam hadits ini Rasulullah langsung
menjawab ‘Al-Jama’ah’ ).

[ Abu Daud, Ad-Darimi, Ahmad, Hakim, Al-Azurri dalam As-Syari’ah, Ibnu Bathoh dalam Ibannah dan ImamAl-Laalikai dalam kitabnya Syarhus Sunnah ]

Hadits ini termasuk juga di HASAN-kan oleh para ulama, tetapi karena banyaknya sawahid, menjadi
Shahih. Dalam Takhrijul Qishab oleh Ibnu Hajar Al- Asqalani dikatakan bahwa hadits ini Isnadnya Hasan.

5. Dari Sahabat Abdullah bin Amr bin Ash r.a :
----------------------------------------------
" Telah bersabda Rasulullah SAW : " Sungguh-sungguh akan datang atas umatku sebagaimana yang telah datang pada Bani Israil, sebagaimana sepasang sandal yang sama ukurannya, sehingga kalu dulunya pernah ada di kalangan Bani Israil orang yang menzinai ibunya terang-terangan
niscaya akan ada diumatku ini yang melakukan demikian.  Dan sesungguhnya Bani Israil telah terpecah menjadi 72 golongan dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan.  Semua mereka bakal masuk neraka kecuali satu golongan yang selamat. para shahabat bertanya: "Siapakah mereka
yang selamat itu ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab: " yaitu golongan yang mengikuti Aku ada padanya pada hari ini dan yang mengikuti para Sahabatku." [ Hadits ini diriwayatkan lengkap oleh Tirmidzi, diterangkan pula oleh Hakim juz yang pertama, Ibnu Wadhoh, Imam Al-Azurri dalam kitabnya As-Syari’ah, Ibnu Nasr Al-Marwaji dalam kitabnya As-Sunnah Al-Laalikai, Abdul
Qahir Al-Baghdadi dalam kitabnya Al-Faruq bainal Firaq ]

Hadits ini dikatakan oleh Tirmidzi HASAN-GHARIB, Gharib artinya: untuk menafsirkan hadits-hadits sebelumnya.  Hadits ini dihasankan oleh Tirmidzi bukan karena secara sanad shahih, tetapi meng-hasankan karena Sawahidnya yang banyak. Hadits ini HASAN.

===================================================

Hadits2 ini termuat dalam kitab2 hadits, jadi bukan hanya dimuat dalam satu kitab, melainkan dimuat oleh para ulama dalam kitab-kitab hadits. Dan hadits ini dinilai oleh para ulama derajatnya "SHAHIH", karena satu sama lainnya menguatkan. Hal ini dijelaskan dalam ilmu Hadits.

Adapun ada nash Al-Qur’an yang menyatakan terjadinya Ikhtilaf maupun Taffaruq. (tidak saya cantumkan disini).

Note: (jalan keluar)
------------

1. Nash Hadits tentang terjadinya "Iftiraqul Ummah"  adalah SHAHIH, dan kita wajib taslim.
Banyak sekali ulama yang menSHOHIHKAN hadits ini yang tidak endra cantumkan. Artinya dari ulama-ulama terdahulu sampai sekarang Semua men-Shahihkan hadits "Iftiraqul Ummah".

2. Pengingkaran terhadap Nash tsb. didasari oleh anggapan sebagian mereka bahwasanya hadits yang warid dari Nabi tentang Iftiraqul Ummah adalah mungkar. Yang mana anggapan tersebut dimaksudkan untuk menampakkan niat baik mereka terhadap umat ini.
Sebab-sebab pengingkaran oleh sebagian yang lainnya adalah timbul dari kejahilan. Yang mana jahil
ini ada macamnya, diantaranya karena ketidak tahuan.

3. Adanya Nash yang menyatakan umat ini Taffaruq;  BUKAN berarti boleh untuk Taffaruq, juga BUKAN berarti kita pasrah begitu saja atas terjadinya Iftiraq pada umat ini. Sedangkan Rasulullah saw  mengabarkan pula jalan keluar dari Firqah-firqah fin-Nar, yaitu dengan berpegang teguh kepada " maa anaa ‘alaihi wa ashaabii "; "Apa yang aku dan sahabatku ada diatasnya " atau "jalan hidupku dan jalan hidup para shahabatku". Yang pada hadits ke-2 diatas dari Auf bin Malik r.a diterangkan bahwa jalan keluarnya adalah "Al-Jama’ah". Diterangkan juga oleh para ulama bahwasanya Al-Jama’ah adalah mereka senantiasa berpegang teguh kepada "Sunnahku dan Sunnah
Para Sahabatku yang Rasyidin".
( lihat posting tentang makna Jama’ah pada Subjek:
‘Orang islam tak mungkin bersepakat diatas kesesatan’ dengan Username " Din’s ".
Untuk lebih jelasnya akan endra postingkan makna Jama’ah, lain kali, Insya Allah )

4. Jalan keluar yang lainnya dari sekian banyak petunjuk dari Para ulama adalah dengan menjauhi
segala macam bentuk perpecahan pada tubuh kaum muslimin terutama yang dimotori oleh fanatisme golongan dan kelompok. Alias melepaskan "belenggu-belenggu hizbiyah" dari kepala dan hati kita kaum muslimin.

5. Tetap menumbuhkan semangat untuk tetap bersatu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan ini merupakan suatu kewajiban yang dibebankan kepada setiap umat Islam pada umumnya dan para da’i dan thalibul ilmy pada khususnya.

6. Adapun mengenai 72 golongan yang fin-Nar, ada memang ulama yang menyatakan bahwa 72 golongan tersebut di sebutkan anu, anu ,.., dan anu sehingga jumlahnya 72. Tetapi dalam hal ini Para ulama mengatakan bahwa yang 72 golongan dari umat islam ini sifatnya ghaibiyah, karena memang tidak ada Nash yang menerangkan. Jadi keliru kalau mencari-cari anu,..dan anu,hingga jumlahnya
72 golongan. Yang patut kita cari, pelajari dan amalkan adalah manhaj wahidatun fil Jannah (Al-Firqah An-Najiyah) yang mana diterangkan secara gamblang didalam Nash, yaitu
Al-Jama'ah dan juga kita harus menghindar dari hal-hal yang menyimpang dari Al-Jama'ah. Kita dituntut untuk tau kaidah-kaidah pemikiran /amalan atau indikasi pemikiran
(fiqrah) yang menyimpang dan atau berpisah dari Al-Jama'ah.

------------------------------

Wassalaamu’alaikum w.w

Indonesia___________
E.Hendrawan.Sulaeman.