|
Only 4 JesusMasa Depan vs Takdir Banyak sekali orang tertarik meramalkan nasibnya kepada seorang peramal. Lepas dari masalah apakah tepat atau tidak tepat, tetap saja ramalan itu disukai. Kenapa? Jawabnya jelas. Manusia selalu ingin tahu lebih dahulu, apalagi masalah yang akan mendatangkan kerugian. Hal-hal yang mendorong seseorang pergi kepada peramal adalah: Rasa
ingin tahu. Ingin
cepat kaya. Ketakutan. Putus
asa. Alasan
Tuhan melarang melakukan ramalan yaitu, meramal melibatkan suatu
perhubungan dengan roh peramal atau iblis peramal yang bekerja dibalik
seorang peramal yang mengakibatkan: Ayat
firman Tuhan berikut ini berhubungan dengan ramalan.
Imamat
19:26; Janganlah kamu makan sesuatu yang darahnya masih ada. Janganlah
kamu melakukan telaah atau ramalan. Imamat
19:31; Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari
mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah Tuhan,
Allahmu. Imamat
20:6; Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka,
Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari
tengah-tengah bangsanya. Imamat
20:27; Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah mereka
dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka
tertimpa kepada mereka sendiri. Ulangan
18:9-11; Apabila engkau sudah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh
Tuhan, Allahmu, maka janganlah engkau belajar berlaku sesuai dengan
kekejian yang dilakukan bangsa-bangsa itu. Di antara mu janganlah didapati
seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan
sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang
peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya
kepada arwah atau kepada
roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang
mati. I
Taw 10:13; Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia
terhadap Tuhan, oleh karena ia tidak berpegang pada firman Tuhan, dan juga
karena ia telah meminta petunjuk dari
arwah. Ada
berbagai bentuk ramalan: Masih
banyak lagi bentuk ramalan yang lain seperti meramal dengan kartu, bola kristal, bandul, rajah retak tangan,
tulisan tangan, dan sebagainya.
Alkitab
dengan jelas mengungkapkan bahwa masa depan manusia tidak dapat
diketahuinya semudah seperti hal orang yang membaca buku (Yer 10:23; Ams
27:1; Yak 4:13-14). Hal ini tidak berarti bahwa Tuhan membuat gelap semua
yang ada di hadapan seseorang sehingga ia harus meraba-raba, melainkan
Tuhan mempunyai cara di dalam menuntun seseorang sehingga mencapai tujuan
yang terbaik baginya. Setiap orang mempunyai daya tangkap dan daya tahan
yang berbeda-beda. Mengungkapkan terlebih dahulu jalan hidup seseorang
dapat membuat orang tersebut takabur. Walaupun
manusia tidak mengetahui apa persisnya yang akan terjadi dalam hidupnya,
bukan berarti Tuhan sama sekali tidak memperhatikannya melainkan Tuhan
mempunyai suatu rencana yang indah bagi setiap orang yang mau mengikuti
jalan-Nya sebab Dia mengetahui rancangan-rancangan yang ada pada-Nya yaitu
rancagan damai sejahtera untuk memberikan hari depan yang cerah bagi
mereka yang percaya kepada-Nya (Yer 29:11) Berencana
tidak salah di hadapan Tuhan tetapi meramal masa depan ditentang oleh
Tuhan. Merencanakan sesuatu adalah bagian dalam pelaksanaan rencana Allah
di dalam hidup kita. Tetapi walaupun kita berencana, semua itu tetap kita
serahkan ke dalam tangan Tuhan supaya diarahkan oleh-Nya. dalam hal ini
bukan berarti semua yang kita rencanakan akan terlaksana sesuai apa yang
kita inginkan, tetapi sesuai yang Tuhan atur untuk kebaikan kita. (Amsal
15:22; 24:6; Maz 37:23). TAKDIR DAN NASIB
Setelah
membaca uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa sebenarnya Tuhan tidak
pernah menakdirkan atau menentukan nasib seseorang untuk menjadi sesuatu.
Dengan sepenuhnya Tuhan memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih jalan
mana yang akan kita ambil dan setiap kita selalu diperhadapkan kepada dua
pilihan yaitu mengikuti jalan Tuhan atau tidak (Ulangan 11:26-28).
Mengikuti jalan Tuhan atau dengan kata lain “masuk di dalam rencana-Nya
yang agung” akan membuat kita berbahagia (Maz 1:1-6; Yer 17:5-8) dan
sebaliknya berada di luar jalan Tuhan akan membuat kita menderita. Hal ini
dapat dalam kasus yang dihadapi oleh Hawa dimana dia harus memilih untuk
taat kepada Tuhan atau memakan buah pohon sesuai dengan perkataan iblis.
Semua kita mengetahui bahwa akhirnya ia memilih untuk tidak taat dan
sebagai akibatnya ia mengalami kesusahan – terusir dari hadapan
Tuhan. Sebenarnya
berkat itu tersedia bagi orang-orang yang mau memilih mengikuti jalan
Tuhan dan mentaatinya dengan sungguh-sungguh. Rahasia keberhasilan ada di
dalam firman Tuhan karena disitulah diungkapkan oleh Tuhan jalan yang
benar dan mendatangkan berkat. Sebab itu carilah kebenaran itu sekarang! (Yoh
10:10b; Mat 6:33). Tuhan tidak pernah menakdirkan seseorang untuk hidup
sengsara dan penuh dengan persoalan bahkan firman Tuhan dengan tegas
mengatakan bahwa Tuhan tidak mencobai siapapun, bahkan sebenarnya Tuhan
menginginkan setiap orang diselamatkan dan mengalami hidup yang
berkelimpahan (Yak 1:13; 2:9b). Kesimpulannya adalah berhasil atau tidaknya hidup kita, usaha kita, pekerjaan kita, sebenarnya ditentukan oleh kita sendiri dan usaha yang kita lakukan. Bilamana kita mau mengikuti jalan Tuhan maka hasilnya adalah berkat demi berkat yang akan kita peroleh. Amin.
sumber asli: www.terangdunia.com
|