|
Only 4 JesusJadikan popularitas Anda sendiri sebagai motivasi utama, dan kemudian, tentu saja khotbah Anda harus cocok dengan maksud itu, dan... janganlah pertobatkan jiwa-jiwa kepada Kristus. Hindarkan khotbah doktrinal yang menyinggung mereka yang berpikiran duniawi, jangan-jangan mereka berkata kepada Anda, seperti kepada Kristus, "Perkataan-perkataanNya ini keras, siapakah yang dapat menerimanya?" (Yohanes 6:60) Janganlah buat penekanan-penekanan yang jelas, dan janganlah mengganggu hati nurani pendengar-pendengar Anda, nanti mereka tergugah dan kuatir akan keadaan jiwa mereka. Hindarkan semua ilustrasi, pengulangan-pengulangan, kalimat-kalimat empati, yang mungkin memaksa jemaat Anda untuk mengingat apa yang Anda katakan. Hindarkan semua semangat menyala dan kesungguhan dalam penyampaian khotbah Anda, jangan-jangan Anda memberikan kesan bahwa Anda betul-betul percaya pada apa yang Anda katakan. Sapalah dan gugahlah emosi para pendengar, dan jangan hati nurani mereka. Berhati-hatilah! Jangan sampai Anda menyaksikan pengalaman pribadi Anda sendiri mengenai kuasa Injil, jangan-jangan Anda menghasilkan keyakinan pada pendengar, bahwa Anda memiliki sesuatu yang mereka butuhkan. Jangan bangkitkan ingatan-ingatan yang tidak nyaman dengan mengingatkan pendengar-pendengar Anda tentang dosa-dosa spesifik mereka. Celalah dosa secara umum saja, tetapi jangan sebut-sebut dosa spesifik mereka. Jangan membuat kesan bahwa Allah memerintahkan pendengar Anda sekarang juga untuk menaati kebenaran. Jangan biarkan mereka berpikir bahwa Anda mengharapkan mereka untuk membuat perjanjian dengan Allah di situ juga dan memberikan hati mereka kepada Tuhan saat itu juga. Tinggalkan kesan, bahwa mereka diharapkan untuk meninggalkan kebaktian tetap dalam dosa-dosa mereka, dan boleh menimbang-nimbang masalah itu pada waktu-waktu mereka santai. Berlama-lamalah membicarakan ketidakmampuan mereka untuk taat, dan tinggalkan kesan bahwa mereka seharusnya hanya menunggu saja sampai Allah sendiri mengubah tabiat-tabiat mereka. Khotbahkan keselamatan oleh anugerah, tapi abaikan fakta kondisi orang berdosa yang terhukum dan terhilang, jangan-jangan ada yang mengerti apa yang Anda maksudkan dengan anugerah, dan mereka mulai merasa membutuhkannya. Khotbahkan Injil sebagai jawaban, tetapi selubungi atau abaikan penyakit fatal orang-orang berdosa. Jangan bicara tentang kerohanian dair hukum Allah yang kudus (sehingga timbul pengetahuan akan dosa -Roma 3:20), nanti para pendosa melihat keadaan terhilang mereka dan lari dari murka yang akan datang. Jangan menggugah kegentaran orang-orang berdosa, tapi tinggalkan kesan bahwa tidak ada alasan bagi mereka untuk merasa takut. Khotbahkan Kristus sebagai pribadi yang tak terhingga ramah dan baiknya, tetapi abaikan saja hardikan-hardikanNya yang pedas terhadap pendosa-pendosa dan orang-orang munafik yang sering membuat pendengar-pendengarNya gemetar. Akuilah, baik secara jelas maupun sambil lalu, bahwa semua manusia memiliki sejumlah kebaikan moral dalam diri mereka, kalau tidak, maka pendosa-pendosa mengerti bahwa mereka membutuhkan suatu perubahan hati yang radikal, dari dosa ke kekudusan. Sesedikit mungkin berbicara tentang neraka sehingga jemaat Anda akan berpikir bahwa Anda sendiri tidak percaya akan adanya nereka. Buatlah kesan bahwa bila Allah itu sebaik Anda, maka Allah tidak akan membuang seorang pun ke neraka. Jangan memberikan keterangan-keterangan / penjelasan-penjelasan yang 'kurang enak' tentang pengajaran menyangkal diri, memikul salib, dan menyalibkan diri terhadap dunia, nanti Anda menyakinkan mereka dan membuat beberapa orang dari mereka bertobat. Jangan memarahi kecendrungan duniawi gereja, nanti Anda menyakiti perasaan mereka, dan akhirnya mentobatkan beberapa dari antara mereka. Jangan memarahi pemborosan dalam hal berbuasana, kalau-kalau Anda memberikan kesan yang menggelisahkan anggota-anggota jemaat Anda yang duniawi. Anjurkan banyak kegiatan sosial gereja, dan Anda sendiri juga ikut aktif. Buatlah sebagai sasaran akbar Anda, yaitu menjadi populer untuk setiap golongan pendengar Anda. Arahkan para pendengar Anda supaya senang dengan diri mereka sendiri dan juga senang pada Anda, dan terutama, berhati-hatilah agar jangan sampai menyakiti perasaan siapapun. Utamakan menghindari khotbah kepada yang hadir. Berkhotbahlah tentang pendosa, tetapi tidak kepada mereka. Katakan 'mereka' dan bukan 'Anda', kalau-kalau seseorang menerimanya secara pribadi, dan menerapkannya dalam kehidupan pribadi mereka, dengan demikian menetapkan keselamatan jiwa mereka. --oleh Charles G. Finney
sumber asli: traktat Last Day Ministries
|