|
Only 4 JesusSeorang wanita muda bernama Sally menceritakan sebuah pengalaman yang ia dapati di kelas seminari, yang diajar oleh gurunya, Brother Smith. Sally berkata bahwa Brother Smith selalu mengajar dengan praktek. Suatu hari, Sally masuk ke kelas tersebut dengan riang karena tahu baru hari itu akan ada sesuatu yang menarik lagi. Pada dinding ada sebuah papan target besar dan pada meja di dekatnya terdapat banyak panah-panah kecil (dart). Brother Smith meminta setiap muridnya untuk menggambar sesorang yang mereka benci atau seseorang yang membuat mereka marah, dan ia akan meminta murid-muridnya untuk melempar panah-panah itu ke arah gambar mereka. Teman di sebelah kanan Sally menggambar seorang wanita yang telah mencuri kekasih prianya, dan seorang teman lagi di sebelah kiri Sally menggambar adiknya. Sally menggambar wajah bekas temannya dengan penuh detail, bahkan hingga menggambar jerawat pada wajahnya. Sally sangat puas dengan hasil gambarnya yang mendekati nyata. Seisi kelas itu berbaris dan satu persatu mulai melemparkan panah sambil tertawa riuh. Beberapa dari murid itu melempar dengan sekuat tenaga hingga gambar target mereka terkoyak-koyak. Sally sangat menunggu-nunggu gilirannya, tapi ia menjadi sangat kecewa ketika Brother Smith, karena waktu yang terbatas, meminta para murid untuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Ketika Sally duduk sambil berpikir betapa kesalnya ia karena tidak mendapat kesempatan untuk melemparkan panah ke arah targetnya, Brother Smith mulai membuka target-target yang dipasang itu dari dinding. Dibalik target-target itu terdapat gambar Yesus Kristus...! Timbul rasa mencekam yang kuat di seluruh ruangan ketika setiap murid menyaksikan gambar Yesus yang tercabik-cabik, lubang-lubang dan sobekan memenuhi wajah-Nya dan mata-Nya tertusuk amat dalam. Brother Smith hanya mengucapkan kata-kata berikut ini, "Sebagaimana apa yang kamu perbuat kepada saudara-saudari-Ku yang hina ini, kamu telah melakukannya kepada diri-Ku" (Matius 25:40) Tidak ada kata-kata lain yang diperlukan. Setiap murid-murid meneteskan air mata sambil terus menatap pada gambar Kristus itu.
diterjemahkan oleh valent
|