|
Pernyataan
Visi dan Misi (Statement Of Faith)
Stories
Revival
Equipment
Isi
Buku Tamu
Lihat
Buku Tamu
|
|
Only 4 Jesus
Gereja Sel
oleh Laurence Singlehurst
Gereja Sel - hanya sebuah ide baru? Sebuah trend, atau sesuatu
yang mendasar yang ingin Tuhan lakukan di gereja-gereja di seluruh dunia?
Apakah perbedaan antara gereja sel dengan memiliki kelompok-kelompok kecil
di gereja? Apakah sebenarnya gereja sel itu? Mungkin pertanyaan-
pertanyaan ini mirip dengan apa yang ada dalam benak Anda, dan dalam
artikel ini saya akan menghadirkan beberapa jawabannya. .
Selama 30 tahun terakhir atau lebih, banyak gereja-gereja, biasanya gereja
baru - yang dimulai dari rumah seseorang - dan sekarang termasuk hampir
semua denominasi, telah memiliki kelompok-kelompok kecil sebagai bagian
dalam struktur mereka.Selama tahun-tahun itu gereja telah memandang enteng
kelompok-kelompok kecil itu dan mereka telah menyimpang kepada apa yang
saya sebut 'pembusukan'. Kadang-kadang kelompok-kelompok kecil itu
hanyalah perkumpulan sosial belaka, bahkan menjadi sangat tertutup
sehingga mereka menjadi eksklusif, atau dalam situasi lain mereka menjadi
seperti ibadah gereja-kecil dan menjadi membosankan. Hal ini telah menuju
situasi dimana banyak orang merasakan bahwa kelompok kecil adalah hal yang
penting tapi pada saat yang sama adalah sesuatu yang membuat frustasi.
Terdapat keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang segar dan baru.
Jadi, apa itu gereja sel dan bagaimana dia dapat mengatasi masalah yang
telah terjadi seperti dalam kelompok-kelompok kecil tadi selama beberapa
tahun ini?
Telah ada beberapa pionir internasional dalam gerakan gereja sel.
Contohnya, Dr Paul Yonggi Cho di Korea, Ralph Neighbour, dan Carl George.
Orang yang memiliki pengaruh paling besar di Inggris tentang gereja sel
sekarang ini adalah Ralph Neighbour. Pengaruh Ralph di Inggris dimulai
sekitar 15-20 tahun yang lalu, ketika ia menulis tentang keterlibatannya
dengan gereja Ichtus yang ditulis dalam bukunya, Where do we go from
here? (Kemana tujuan kita dari sini?). Tetapi, ketika konsep baru
dari penanaman gereja dan penekanan pada penanaman jemaat semakin
bertumbuh, konsep sel mulai menghilang dari latar belakangnya.
Perjalanan keterlibatan saya dalam gereja sel dimulai dari pelayanan saya
sebagai penginjil dan konsultan penginjil yang berkeliling melatih banyak
gereja. Pada pertengahan 1980, saya menyadari dua hal. Pertama, bahwa saya
telah menghabiskan banyak dari waktu saya untuk mengajari orang-orang
bagaimana cara melakukan penginjilan di jalan dan dari rumah ke rumah,
walaupun itu bukan sesuatu yang buruk. Tetapi, kesadaran saya yang kedua
adalah ketika sebuah riset menunjukkan bahwa 70 % orang menjadi percaya
dikarenakan pengaruh seorang sahabat Kristen, maka akan lebih baik jika
gereja berkonsentrasi pada penginjilan sahabat dan jaringan! Saya juga
menyadari bahwa, disebabkan perubahan sosiologi dan rohani di negara kita,
kita membutuhkan penginjilan melalui sebuah PROSES HUBUNGAN.
Pada saat yang sama itu saya terlibat dalam sebuah gereja yang cukup
berbeda. Dia memiliki model gereja sel. Setiap sel memiliki gembala dan
penginjil untuk memimpinnya, dan tujuan sel itu adalah membangun rohani
orang dan memperlengkapi serta mempercayai mereka ke dalam penginjilan
jaringan. Sel-sel ini dipandang sebagai gereja dengan nama Gereja Rumah,
dan mereka bertemu untuk mengadakan perayaan (celebration) pada hari
Minggu.
Dalam buku saya, Sowing, Reaping, Keeping (Menabur, Memetik,
Menjaga), saya sudah menulis tentang teori penginjilan dengan proses
hubungan dan bagaimana sel-sel dengan efektif memperlengkapi dan
mempercayakan orang-orang untuk melakukan tugas ini. Ditengah-tengah
pemikiran saya sendiri, setelah saya menyelesaikan buku itu, saya pergi ke
India dan mendengar Ralph Neighbour berbicara tentang gereja sel. Ini
adalah sebuah pengalaman yang mendalam dan peneguhan bagi saya bahwa sel
adalah sebuah metode yang tepat di Inggris. Jadi, dua tahun yang lalu saya
terlibat dalam mengatur dan mengadakan konferensi sel nasional pertama
yang dihadiri oleh 250 pemimpin dari latar belakang yang bermacam-macam.
Tahun lalu kami mengumpulkan 1000 pemimpin di berbagai konferensi sel dan
sekarang sudah ada ratusan gereja yang berpikir untuk bertransisi kepada
struktur sel.
Jadi, mari kita definisikan apa itu gereja sel, dengan melihat beberapa
prinsip Alkitab dan nilai-nilai dan struktur yang mendasari konsepnya:
Akar dalam Alkitab
Gereja sel mengambil deskripsi gereja yang dapat kita temukan dalam Kisah
Para Rasul, dimana kita melihat gereja berada di ibadah besar -apakah itu
di Kuil atau di tempat lain- dan juga berada dalam konteks 'rumah ke
rumah' -yang berarti ibadah kecil. Keduanya adalah 'gereja' tapi selama
ratusan tahun penekanan kita selalu -bahkan terkadang harus- pada ibadah
yang besar.
Gereja tentunya mematuhi perintah Kristus dan kita dapat mensarikan
seluruh perintah Perjanjian Baru menjadi kita harus mengasihi Tuhan,
mengasihi sesama, dan mengasihi yang terhilang. Kita dapat melihat bahwa
sekalipun kita dapat melakukan beberapa dari hal itu dalam konteks ibadah
besar, pada kenyataannya kita membutuhkan ibadah -sel- yang kecil agar
dapat membantu kita untuk melakukan hal-hal itu dengan lebih radikal.
Gereja sel mencari kesempatan untuk mempraktekkan tatanan nilai dan
struktur tujuan yang jelas sehingga dapat memenuhi perintah Kristus.
Nilai Kunci Sel
Pertama-tama, kita harus menempatkan Yesus sebagai pusat. Kehidupan
sel adalah mengenai perjumpaan dengan Yesus dan setiap orang harus
mengalami pengalamam perjalanan dan hubungan pribadi dengan Kristus.
Kedua, setiap anggota melayani. Dalam banyak struktur gereja,
jemaat hanya sebagai penonton. Gereja sel menekankan nilai utama untuk
setiap anggota terlibat dalam pelayanan.
Ketiga, setiap anggota bertumbuh. Yesus mengajarkan murid-muridNya
untuk pergi keluar dan memuridkan orang. Ada sebuah tantangan utama dalam
konsep sel agar setiap orang dapat melanjutkan jalur pertumbuhan dan
pemuridan.
Keempat, ada sebuah nilai yang tegas dalam kasih pengorbanan. Dunia
sekarang ini memuridkan orang-orangnya dengan kasih bersyarat, contoh saya
akan menyukai kamu jika kamu menyukai saya. Tapi Kekristenan memiliki efek
dinamis dari salib, efek pengobanan, dan inilah dasar dari kasih yang
sejati.
Kelima, kehidupan sel adalah mengenai komunitas. Pertemuannya
sendiri bukanlah hal yang penting. Yang penting adalah 10 atau 12 orang
saling menceritakan kehidupan, memperhatikan satu sama lain, dan berbagi
suak dan duka bersama. Paul Reid, pemimpin dari 450 jemaat Belfast
Christian Fellowship Church - yang berada dalam proses transisi kepada
model sel - menyatakan hal ini; "Sel adalah tempat untuk mengasihi
dan dikasihi. Setiap orang membutuhkan tempat dimana mereka merasa
diterima. Hal yang terutama adalah ini lebih daripada pertemuan biasa -
ini benar-benar mengenai hubungan dan komunitas. " Paul menerapkan
penekanan hubungan ini secara khusus pada daerah mereka di Belfast, dan
menciptakan jembatan menuju komunitas Katolik.
Keenam, multiplikasi. Sel di dalam gereja sel menerapkan nilai
multiplikasi ini dengan berbagai cara. Mereka menentukan periode waktu
tertentu bagi diri mereka sendiri untuk bermultiplikasi, agar sejak awal
setiap orang dihadapkan dengan tantangan untuk menjangkau teman-teman
mereka yang belum diselamatkan.
Nilai yang terakhir adalah keterbukaan. Sebuah komunitas dibangun
atas orang-orang yang belajar bagaimana cara membagikan apa yang mereka
alami sehingga di dalam sel terdapat dorongan bagi setiap orang untuk
belajar terbuka.
Struktur Sel
Gereja sel tidak hanya mengenai nilai-nilai yang jelas tapi juga mengenai
struktur tujuan yang mampu mewujudkan nilai-nilai tersebut. Struktur ini
mencerminkan prinsip alkitab dan pragmatis yang membantu nilai-nilai di
atas menjadi kenyataan.
Salah satu perbedaan struktur utama adalah sekalipun pertemuan sel yang
kecil dan ibadah yang besar sama-sama dipandang sebagai gereja, tapi
fungsi gereja lebih banyak dapat diperankan di dalam sebuah sel, seperti
pembinaan, berdoa, pengajaran, dan penginjilan. Banyak struktur dan
pertemuan formal yang oleh karenanya ditiadakan. Ini bukan berarti gereja
sel tidak mempunyai ibadah yang besar. Misalnya, ibadah raya hari Minggu
biasanya dipakai sebagai kesempatan untuk momen pengajaran yang menjadi
dasar diskusi dan praktek di dalam sel.
Poin yang penting adalah sebuah sel dilihat sebagai bangunan utama dari
sebuah gereja. Terkadang sebuah kelompok kecil dalam gereja menjadi korban
perubahan: ketika seseorang muncul dengan ide yang baru dan bagus, maka
kelompok itu akan dikucilkan; juga, pelatihan menjadi jarang dilakukan.
Tetapi jika gereja sel melihat sel sebagai bangunan utama, maka akan
adanya banyak bahan-bahan dan pelatihan yang dikonsentrasikan . Jadi,
pemimpin sel akan benar-benar terlatih, bahan-bahan disediakan, dan
struktur gereja adalah untuk mendorong pemimpin ini pada visi yang benar.
Perhatian juga diberikan padea pelatihan wakil ketua pada momen
menjelang multiplikasi karena ia akan menjadi pemimpin yang baru. Derek
Hopwood adalah seorang dari pemimpin Holyu Trinity Church di Hazlemere,
Buckiinghamshire - sebuah gereja besar yang juga sedang beralih ke sel.
Bagi dia jumlah hal terpenting dalam proses ini adalah dukungan yang
berkelanjutan pada pemimpin sel yang baru.
"Kami tidak memiliki sejumlah pemimpin berpengalaman, tapi tiba-tiba
kami membutuhkan 30 pemimpin sel! Kami kemudian menjalankan sesi pelatihan
dengan kegiatan harian ditambah dengan pertemuan lainnya untuk penanaman
visi dan motivasi".
Bagaimanakah rupa sebuah sel?
Setiap sel memiliki di dalamnya sebuah struktur yang memungkinkan pemimpin
sel itu untuk menjadi fasilitator. Jadi sebuah sel dapat merangkum empat
elemen di bawah ini - dalam sel yang sudah dewasa, setidaknya tiga dari
elemen-elemen ini didelegasikan pada anggota sel:
1. Pembukaan.
Inilah waktu dimana sejumlah pertanyaan - terkadang disebut icebreaker -
ditanyakan kepada setiap anggota sel, seperti 'Apakah jenis musik yang
paling mempengaruhimu sewaktu berumur sekitar 14-18 tahun and jenis orang
yang bagaimanakah yang paling mempengaruhimu?' Hal ini akan menjadikan
setiap anggota sel mengeluarkan suaranya sejak awal pertemuan dan menjadi
aktif bukannya penonton saja. Juga, membagi informasi seperti ini sangat
penting untuk membangun komunitas. Terkadang, orang-orang dapat berada
dalam kelompok kecil di gereja yang berstruktur biasa (bukan sel) selama
bertahun-tahun tapi hanya tahu sedikit tentang teman di sebelahnya.
2. Penyembahan.
Ini tidak harus berupa pujian! Ini dapat beruapa apa saja yang menyatakan
bahwa kita mau Yesus menjadi pusat komunitas kita dan kita mau Yesus
menjadi dasar dari apa saja yang kita lakukan.
3. Firman.
Ini bukanlah pendalaman Alkitab biasa. Dalam segmen ini - dimana biasanya
berdasarkan pengajaran di hari Minggu - penekanannya terletak pada
pemahaman dan aplikasi pribadi. Dalam banyak pertemuan hal ini biasanya
akan mengarah kepada kesempatan untuk setiap anggota sel untuk berdoa.
4. Bersaksi.
Di dalam kehidupan sel, setiap anggota akan diperlengkapi melalui kegiatan
doa dan pemberian kepercayaan untuk berteman dengan orang-orang yang belum
aktif ke gereja, sambil dengan aktif menjangkau dan memenangkan mereka
kepada Kristus. Dengan jalan ini, pada kira-kira setelah dua tahun, sel
itu dapat bermultiplikasi.
Pelatihan dan Perlengkapan
Sebuah gereja sel akan memiliki sebuah program pelatihan, didasarkan pada
pelajaran individual dalam menjalani kehidupan sehari-hari, yang bertujuan
untuk memperlengkapi setiap anggota dalam apapun pelayanan mereka di
kehidupan gereja, penjangkauan di tempat umum, misi, dan lain-lain.
Tentunya juga akan sangat jelas bahwa secara struktur sebuah gereja sel
akan memiliki pertemuan-pertemuan pemimpin sel, pembinaan, pelayanan kaum
muda, dll. Beberapa gereja sel bahkan mengembangkan sel kaum muda untuk
anggota berumur mulai dari 14 tahun ke atas.
Sangatlah penting untuk melihat bahwa gereja sel tidak hanya sebuah
struktur biasa tapi mencoba untuk menerapkan nilai-nilai dan prinsip
alkitabiah. Jika gereja dibangun dengan struktur tanpa pengertian akan
nilai-nilai, maka akan ada bahaya penyimpangan nilai di dalam setiap
kegiatannya. Jadi, gereja yang telah mencoba menerapkan ini pasti telah
menghabiskan waktu-waktu pertamanya untuk mencari nilai-nilai dan
prinsip-prinsip di balik gereja sel dan memberikan kesempatan bagi
pemimpin dan jemaat untuk aktif dalam ide-ide itu. Kemudian mereka akan
menjalankan sebuah model sel dengan pemimpin sel yang potensial selama 4-5
bulan, supaya mereka dapat melihat praktek prinsip yang telah mereka
tetapkan, dan perlahan-lahan akan bermultiplikasi ke luar. Kira-kira akan
dibutuhkan waktu2 atau 3 tahun atau mungkin lebih lama lagi untuk
mentransisikan gereja biasa ke bentuk sel. Mereka mungkin sebuah gereja
dengan struktur yang kokoh sehingga dibutuhkan waktu yang lebih lama.
Beberapa gereja yang ada sekarang juga memiliki struktur yang lemah
sehingga mampu mentransisikan dengan lebih cepat. Sebuah fakta menyebutkan
bahwa sejumlah gereja dari berbagai denominasi - Anglikan, Baptis, dll -
sudah dalam tahap awal mereka untuk transisi ke bentuk sel.
Buku-buku bagus yang patut menjadi pegangan adalah buku oleh Ralph
Neighbour berjudul Where do we go from here?, oleh Bill Beckham
berjudul Second Reformation, dan oleh Laurence Singlehurst dengan
judul Sowing, Reaping, Keeping.
diterjemahkan oleh valent
sumber asli: Cell Church UK Website
INDEX
|PERNYATAAN VISI & MISI | STORIES |
REVIVAL
| EQUIPMENT
| ISI
BUKU TAMU | LIHAT
BUKU TAMU
|