Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!

 -



Pernyataan Visi dan Misi (Statement Of Faith)

Stories

Revival

Equipment

Isi Buku Tamu

Lihat Buku Tamu

Only 4 Jesus

 -
Pokemon: Cuci Otak


“I will travel across the land. Searching far and wide. Each pokemon to understand, The power that’s inside. Gotta catch them all!” (Saya akan berkeliling kemana-mana mencari dan memperluas setiap pokemon untuk mengerti kekuatan didalamnya. Harus kutangkap semuanya!).

Slogan ini sangat terkenal dan terus menerus diucapkan berulang-ulang melalui barang-barang, slogan-slogan dan lagu rap pokemon disetiap akhir episode pokemon, orang yang mendengar menjadi termotivasi untuk menjadi pengumpul pokemon terbesar, begitu pula dengan: “carry your pokemon with you, and you’re ready for anything! You’ve got the power in your hands, so use it!” – membuat anak-anak mempercayai kekuatan dalam setiap pokemon yang dimilikinya (seperti semacam jimat yang membuat anak-anak mengandalkan diri sendiri dan pokemon, bukan Tuhan).
Pokemon menawarkan hal-hal yang menggiurkan seperti: menjadi master pokemon, kekuatan supernatural, menjadi kolektor barang-barang pokemon dan terobsesi perintah yang mendesak: “Gotta Catch Them All”.

·            Pokemon mengajarkan okultisme (setiap pokemon mempunyai kekuatan supranatural, mantra sebelum 
 bermain/bertarung, bahkan ada tokoh monster sihir dan peramal),

·            kekerasan (pertarungan, kepuasan setelah membuat sakit, lemah dan menghancurkan monster lain) dan

·            memperkenalkan simbol-simbol iblis (tanduk, taring, kilat, mata merah, bintang, bulan, ular, naga, tengkorak,
 astrologi, dll).

Jika kita bermain kartu pokemon dan membuka websitenya dengan mudah kita bisa mengenal permainan okultisme lainnya seperti Dungeons and Dragons, Magic Card: The Gathering, Sailor Moon, dsbnya.


Panik - kesaksian

Ratusan anak umur tiga tahun atau lebih di berbagai kota di Jepang dibawa ke rumah sakit setelah menonton film kartun televisi pokemon. Paling tidak dari 618 anak yang dibawa ke rumah sakit, 120 masih harus tinggal untuk dirawat. Anak-anak itu menjadi sawan, mual dan muntah-muntah. Matanya terasa perih dan muncul gejala lainnya akibat menonton film kartun itu. Sampai saat ini masih belum diketahui hubungan antara film itu dengan gangguan syaraf yang dialami mereka. Diduga sinar merah kuat yang dipancarkan 650 kali selama lima detik oleh Pika-chu, salah satu tokoh pokemon. Yang memancarkan kilat mengganggu pandangan dan kemudian mempengaruhi syaraf.
Setelah mendengar peringatan-peringatan Tuhan dan berdoa, Alan Brannan (9 tahun) memutuskan untuk membuang semua kartu-kartu pokemonnya, “teman saya melakukan hal yang sama” kata mamanya, “anaknya yang berumur 12 tahun bermimpi buruk terus menerus, namun setelah ia berkonsultasi dengan orang tuanya apa yang harus ia lakukan, mengenai game dan simbol-simbol itu, ia lalu memutuskan untuk membakar kartunya dan kembali bermain gamenya yang dulu.” Malam itu ia tidur nyenyak untuk pertama kalinya dalam sebulan itu.
Ada anak yang berumur 9 tahun mencuri uang dari dompet ibunya, untuk membeli kartu-kartu lebih banyak lagi. Ketika ditanyai, dia mengaku bahwa ia mendengar suara memaksa dia untuk melakukannya, keluarganya kemudian lekas berdoa bersama-sama dan melihat jawaban Tuhan. Anak itu dan adiknya membakar kartu-kartu mereka, memperingatkan teman-teman mereka dan menemukan sukacita dan kemerdekaan yang sesungguhnya.

 

 

sumber asli: www.terangdunia.com


 -
INDEX |PERNYATAAN VISI & MISI | STORIES
| REVIVAL | EQUIPMENT | ISI BUKU TAMU | LIHAT BUKU TAMU