Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!
 

ANTOLOGI PUISI
IYANG

 

 MENJADI BIRU
 

langit menjadi biru
biru langit
laut menjadi biru
biru laut
    hatiku jadi biru
    biru membara
    kapan lagi menjadi putih
    help....
 


 

PUISI KE DUA PULUH TUJUAH
 

hujan turun siang ini
buat apa berdiam diri
sedang kuliah menanti
kubawa payung hitamku sendiri
(sekarang payung itu hilang, jadi beli lagi yang warna biru)
    di jalan kecil itu kau menanti
    dan langkahku terhenti
    jalan bersamamu??
    tidak, kau pakailah payungku
    biar aku berjalan di belakangmu
kau berhenti disini
berbalik dan berkata terima kasih
dan tak berucap lagi
setelah memberi
dua koin ke tangan ini
aku hanya ternganga bodoh...
dasar kau.....!!!
 


 

PUISI KE SEBELAS
 

siapa yang mau membeli pagiku yang indah
sayang tak kujual
pagi ini adalah milikku
lihatlah matahari yang terbit malu-malu jangaaaaaann....
jangan kau kotori pagiku
dengan tangismu
    kalau kau memang
    benar-benar mau
    biarlah ku sedikit pagiku
tersenyumlah
 


 

BLUB..BULB...BLUB
 

kali ini aku tenggelam
mungkinkah tak muncul lagi
setiap kali mengangkat wajah
tiada lagi wajah yang kukenal
yang kuharap menghampiri dan menyapa “Hai....”
aku kini tenggelam
dan mungkin tak muncul lagi
 


 

BLUB..BULB...BLUB LAGI

padahal aku masih suka
suara deburan ombak
suara gemercik pancuran
suara kecipak sungai
suara desiran danau
bahkan suara selokan jernih depan rumahku

tapi aku tenggelam
dan mungkin tak muncul lagi
semoga bisa kau dengar suaraku
 


 

CERITA KEPADA KAWAN
 

jilbabmu yang putih panjang jatuh dibahu
kadang luruh di ujung dagu bila kau tertunduk
........
burung gagak menjadi enggan terbang
........
perlahan kau tengadahkan wajah
.......
matamu tajam berbinar menembusi kegelapan malam
rembulan pun seakan terkesima
sedetik kutertegun dalam kesendirian
gelap kelam membentang di depan mata
burung-burung pipit terbanglah menjauh
sampaikan pada kawan cerita ini
AKU LAGI JATUH CINTA
pada gadis kecil yang berjilbab putih
 


 

HUJAN
 

hujan!
biarin gue mandi ujanan
kagak pantes!!
emang siapa yang mantesin seseorang mandi ujanan
inget umur!!!  makasih, umur kita Tuhan yang nentukan.  dan gue lagi mencoba menikmati rahmat-Nya dalam ujan.
nanti sakit!!!!
tubuh kita udah dirancang cukup kuat buat berujan-ujanan
tuh geledeknya gede...!!!!  yah tanggung nih....besok boleh ya?
 


 

AKU INGIN MENJADI IBU
 

“aku ingin menjadi ibu”
andai kau tahu dan pasti tahu
itu bukan hanya
sebab menjadi ibu adalah tugas suci
wanita di atas bumi

(ada banyak wanita yang melahirkan anaknya, tetapi mereka bukan ibu.  akh aku tak tahu)
dan untukmu : Jadilah Ibu!!
yang menulisi
lembar demi lembar kehidupan putra-putri kita
dengan hikmah, cinta dan keberanian
 


 

BE TE
my little Yan’t
 

saat aku terhempas
oleh gelombang waktu
terjatuh,
nafas memburu
dimana kau?

saat aku terpuruk
terbaring di tempat tidurku
lelah,
dimana kamu?

sungguh bahagia
jika saat itu
ketika aku menoleh ke sebelah kananku
ada kau dengan senyumanmu

datanglah kau
walau hanya sekejapan mata
datanglah kau
walau hanya selewat dering telepon
datanglah kau
walau hanya sepucuk surat

katakan padaku:
“Berjuanglah Sayang,
Aku cinta padamu!!”
 


 

GIP MI E HAG
 

peluk aku
kembali
dalam haribaanmu

jangan biarkan
aku sehari
tanpa kabar darimu
 


 

TUK WANITA
 

cobalah engkau sedikit mengerti
bahwa kami sudah mencoba
tuk mengerti dirimu
walau masih banyak
yang belum kami mengerti
darimu
kami coba tahan perasaan
    kami coba lawan kata hati yang berontak
    tapi engkau terus berubah
    dan tak mau tahu
    bahwa kami sudah mencoba
    ‘tuk mengerti dirimu
mengertilah wahai kaum wanita
bahwa kami akan
terus mencoba
‘tuk mengerti dirimu
 


 

IZINKAN AKU BERKATA TIDAK
 

bukan aku tak rela
dengan semua yang kulakukan
bagimu
jelas aku rela
tapi kini aku letih
walau aku masih ingin berkata
ku tak ingin mengecewakan siapapun
termasuk kau
tapi lihatlah
aku lelah
dan aku rindu tuk berharap
kata yang hampir hilang
dari mulutku
that is “TIDAK”
 


 

KEPADA BANGSAKU
 

mungkin tiba bagi bangsa kita untuk berhenti bersama merenungkan lagi kebersamaan kita di bumi indonesia.  bertanya kepada hati yang terdalam.  inikah yang kita inginkan?
aku semakin ngeri melihat banga yang kehilangan rasa kemanusiaan. padahal dalam lagu nusantara, ada syair yang indah...  tiada lagi negeri di dunia negeri seindah nusantara penduduknya gagah tampan cantik molek tiada bandingnya mereka saling menghormati saling menghargai hak asasi dst...

kemanakah yang seperti itu?
 


 

I’TIKAF
 

ketika tiba sa’atnya
kita harus berhenti
dan seharusnya berhenti
berhenti walau dalam bilangan detik
sudikah kita berhenti?

membiarkan satu ruang kosong dalam hati
untuk merenung
berpikir

dan kita diam dari yang selain-Nya
menghitung hari
menghitung diri

dan ketika sa’at itu tiba
apakah kita mau berhenti?
ataukah sa’at itu sudah tiba
dan kita belum berhenti?
padahal begitu banyak waktu
yang diberikan untuk kita,
mengapa tidak kita sempatkan
untuk sekedar berhenti

membiarkan satu ruang kosong dalam hati
untuk merenung
berpikir
 


 

TAWANGMANGU
[by gody s tina blues kere lauk]
 

pucuk-pucuk camara, angin jeung halimun
tembang bulan ngageleterkeun beungeut balong
aya tarate ngulisik dina hate sewang-sewang
pucuk-pucuk canara nuduhkeun langit sawangeun
ari angin bet keukeuh ngajurung laku
najan kudu kasarung jero halimun
“Ah, mending oge mipit bentang heulaanan!”
omong anjeun bari tuluy milih kembang
nu mangkak sapatamanan
harita, mangsa bulan anggang keneh tina ranggeuman duaan

“aku ingin menjadi ibu”
andai kau tahu dan pasti tahu
itu bukan hanya
sebab menjadi ibu adalah tugas suci
wanita di atas bumi

(ada banyak wanita yang melahirkan anaknya,
tetapi mereka bukan ibu.
akh aku tak tahu)

dan untukmu : Jadilah Ibu!!
yang menulisi
lembar demi lembar kehidupan putra-putri kita
dengan hikmah, cinta dan keberanian
 


 
 

kembali ke antologi para penyair