Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!
garuda.gif (3492 bytes) Jaksa Agung Andi Muhammad Galib dalam kunjungannya ke Surabaya Jumat (7 Agt 1998) menyatakan, perkosaan massal yang terjadi 13-14 Mei lalu, terlalu dibesar-besarkan oleh LSM, karena bukti-buktinya sampai sekarang tidak ada.
   

 

kosong.gif (814 bytes)

From           "Peace" <dragon4@hotmail.com>
Subject        KESAKSIAN KORBAN PERKOSAAN !
Organization   PeaceOnEarth
Date           12 Jun 98 10:39:26 GMT
Newsgroups     soc.culture.indonesia
Message-ID     <01bd95ef$2f1d1780$eaf992ca@mira.net>

Hai para netter,

Kemarin saya mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan salah seorang 
saudara dari teman saya yang menjadi salah satu korban kerusuhan 14 
Mei lalu. Ia tinggal di salah satu apartemen Pluit.

**********************************************************************
Nama    : Vivian (samaran)
Umur    : 18 tahun
Kelamin : Perempuan

Dia memiliki seorang adik perempuan dan seorang adik laki-laki. Dia 
tinggal sekeluarga di apartemen ini.

Sekitar pukul 9.15 pagi hari sekeliling apartemen sudah dikerumuni 
ratusan orang massa yang terlihat seram sekali. Mereka berteriak-
teriak seperti kesetanan, "Bantai Cina", "Mari makan Babi", "Ayo 
Pesta". Kami sekeluarga tinggal di lantai 7. Saat itu, kami ditelepon 
oleh keluarga yang tinggal di lantai 3 bahwa massa sudah naik ke 
lantai 2, dan bahkan ada penghuni yang dikejar-kejar sampai ke atas.  
Saat itu kami langsung takut, tapi dalam ketakutan itu, kami sekeluar-
ga berdoa dan pasrah kepada Tuhan.  Setelah itu, kami bersiap pergi 
meninggalkan kamar, dan kami terus naik melalui tangga ke lantai atas, 
karena ke bawah sudah tidak mungkin. Kami naik sampai lantai 15 dan di 
sana kami diam di kamar salah seorang kenalan kami. Tidak lama kemu-
dian, kami kaget karena dari lift keluar sejumlah orang tepat saat 
kami akan masuk, lalu kami cepat-cepat masuk dan kemudian mengunci 
pintu.  Saat itu kami mendengar pintu kamar lain diketuk dengan keras 
dan terdengar banyak teriakan dari ibu-ibu dan anak2 gadis. Sementara 
kami merasakan amat mencekam di dalam kamar, lalu sadar bahwa kamar 
kami nantinya akan mendapat giliran, maka kami langsung berpencar dan 
sembunyi di sudut2 kamar.  Dari dalam kami mendengar sayup-sayup anak2 
gadis sekitar umur 10 sampai 12 tahun yang berteriak, 
"mami....mami......", "mami.....sakit.....mami..........".  Saat itu 
saya tidak tahu apa yang terjadi.  Setelah hampir setengah jam kami 
menunggu, keadaan mulai reda, dan suara mulai tidak terdengar, kami 
memberanikan diri untuk melihat. Dan setelah kami keluar, ternyata apa 
yang kami liat adalah ....tidak dapat disebutkan......  Kami melihat 
banyak orang bergelepakan di lantai, banyak anak-anak kecil dan anak2 
gadis yang ikut bergelepakan...  Ya Tuhan....apa yang terjadi...., 
adik saya perempuan (Veny) berteriak-teriak histeris melihat itu 
semua, dan dia langsung memeluk papa saya. Melihat itu sayapun me-
nangis.....  Akhirnya, kami bersama dengan kenalan kami, dia suami 
istri baru menikah turun lewat tangga. Sampai di lantai 10, terdengar 
ada beberapa teriakan minta tolong..Karena teriakan itu jelas ter-
dengar, kami tergerak untuk masuk ke lantai itu..Tapi saat belok dari 
persimpangan, kami terkejut karena banyak sekali orang-orang.  Dan 
saya sempat melihat dengan mata kepala sendiri ada seorang gadis yang 
umurnya sekitar 20 tahunan sedang diperkosa oleh 4 orang..dia berusaha 
berontak tapi dipegangi. Melihat itu kami langsung lari sekuat-
kuatnya....  Tapi malang...Veny keburu ditangkap oleh orang2 itu. Dan 
saya sekeluarga berusaha menyelamatkan dia, tapi mereka kira2 ada 
sekitar 60 orang. Akhirnya kami sekeluarga, papa, mama, saya, Veny dan 
Doni juga kedua suami istri Om Dodi dan tante Vera diikat oleh mereka 
dengan menggunakan sobekan seprei.  Mereka membawa kami ke sebuah 
kamar.  Om Dodi saat itu sudah menanyakan kepada mereka apa yang 
mereka mau, tapi mereka tidak menjawab, tampang mereka sangat jahat 
dan kejam.  Salah seorang dari mereka menarik Veny dengan kasar, dan 
menyeretnya ke sofa, saat itu saya tahu, bahwa Veny dalam bahaya, saya 
berusaha berteriak sekeras-kerasnya, dan salah seorang dari mereka 
menampar saya, kemudian papa saya yang juga berteriak dipukul dengan 
balok sampai pingsan, mama saya sudah keburu pingsan sejak melihat 
Veny ditarik oleh mereka.  Saat itu,    saya hanya berdoa pada Tuhan, 
Tuhan jangan sampai malapetaka itu menimpa kami....  Om Dodi, yang 
saat itu terus membujuk mereka agar mau meninggalkan kami dengan 
imbalan uang tetap tidak berhasil. Dan.....akhirnya Veny diperkosa 
secara paksa oleh mereka.  Saya yang tidak tahan melihat hal itu 
apalagi mendengar teriakan pilu Veny, langsung menangis dan menutup 
mata rapat2...Mereka yang memperkosa Veny kira2 ada 5 orang, dan 
setiap orang selalu memulainya dengan teriakan "Allahu akbar"....  
Mereka sadis....mereka kejam............tampang mereka sangat 
bringas.....  

Tidak berapa lama ada sekitar 9 orang lagi masuk ke kamar itu, dan 
menarik saya dan saya sempat melihat tante Vera juga ditarik secara 
paksa. Saat itu saya langsung pingsan.....dan tidak tahu apa yang 
terjadi....

Saya terbangun kembali kira2 sore hari sekitar jam 5/6 sore, kepala 
saya pusing dan saya baru sadar bahwa tubuh saya ternyata tidak menge-
nakan baju lagi, dan saat itu saya menangis, saya merasa amat kecewa, 
saya ingat bahwa anggota keluarga saya masih di situ,,, dan saya 
melihat dengan samar-samar papa memeluk mama saya dan Doni. Om Dodi 
saya lihat tergeletak di lantai, sedangkan tante Vera menangis di atas 
tubuhnya. Saya tidak kuat bangun......  Saya akhirnya lemas dan terti-
dur kembali.

Keesokan harinya saya telah ada di rumah sakit pluit. disamping saya 
ada mama dan papa.  dengan masih merasa sakit di seluruh tubuh saya, 
saya bertanya, "ma...kenapa Vinny ma......?" Tapi saya merasakan sakit 
sekali sewaktu mengucapkan kata2 itu. Pipi saya rasanya bengkak.  Mama 
saya langsung menangis dan tidak dapat berbicara. Sementara papa 
tersenyum sambil menahan tangisan.  Setelah kurang lebih 4 hari saya 
dirawat, keadaan saya mulai pulih.  Dan papa menceritakan kepada saya 
apa yang telah terjadi dengan pandangan yang pilu.....  Saat saya 
pingsan itu, saya telah diperkosa oleh sekitar 7 orang, saat itu papa 
saya masih tidak bisa melihat dengan jelas, karena ia masih pusing 
akibat dipukul dengan balok.  Mereka memperkosa saya dengan membalik-
balikkan tubuh saya dan membenturkannya ke tembok.  Dan, setelah itu 
papa bilang...."Vin, Veny udah jalan......". Saat itu saya bingung dan 
tidak tahu mengapa saya langsung menangis, dan mungkin tangisan itu 
terdengar sampai keluar kamar...  "Kenapa pa?????"", papa tidak menja-
wab....papa langsung menyuruh saya istirahat dan ia langsung keluar 
kamar. Saat itu saya menangis terus-terusan seakan hidup ini sudah 
tidak berarti lagi.  Setelah semuanya itu berakhir dan seminggu yang 
lalu saya pulang dari rumah sakit ke rumah saudara saya, saya baru 
diceritakan apa yang terjadi.  Ternyata, saat Veny diperkosa, Veny 
berusaha terus melawan, oleh sebab itu ia berkali-kali ditampar oleh 
orang2 biadab itu, dan terakhir kali Veny melawan, ia meludahi salah 
seorang dari mereka.  Merasa tidak senang, ia mengambil pisau (tidak 
tahu pisau apa) dan langsung melayangkan pisaunya itu ke perut Veny, 
dan secara biadab seperti binatang ia berkali-kali mengibaskan pi-
saunya ke perut Veny, sampai akhirnya Veny menghembuskan nafasnya yang 
terakhir dengan darah mengalir di sekujur tubuhnya.  Saat mendengar 
itu, saya langsung shock, dan papa bercerita lagi bahwa Om Dodipun 
mengalami hal yang sama, yang akhirnya menghembuskan nafasnya yang 
terakhir di saksikan tante Vera yang juga menjadi korban perkosaan.  
Tuhan......mengapa ini semua mesti terjadi??? Saat ini tante Vera 
ditemani oleh kakaknya tinggal di rumah orang tuanya, dan menurut 
kabar dari kakaknya, sampai hari ini dia masih shock dan sering mela-
mun sendiri, bahkan seringkali tidak mau diajak makan.  Dan, mama saya 
juga pasrah.  Saya dan mama sampai saat ini, hampir tiap jam menangisi 
kejadian tersebut, dan saya tidak bisa lupa akan kejadian hari itu.  
Bagaimanapun juga mereka adalah manusia biadab yang tidak berkeprima-
nusiaan.  

**********************************************************************
Saudara2 para netter, saat ia menceritakan kejadian ini, banyak yang 
tidak dapat diungkapkannya melalui kata2, dan sepanjang bercerita, 
airmatanya selalu mengalir tak tertahan.  Dan mendengar cerita yang 
serupa dari beberapa teman saya yang lain, yang hampir selalu sama 
adalah teriakan "Allahu akbar" yang diucapkan oleh para penjahat itu. 
Apakah mereka menganggap perbuatan mereka itu jihad? Hai para alim 
ulama, Agama Anda adalah agama mayoritas, tetapi orang2 yang baik dan 
memiliki cinta kasih terhadap sesama dalam agama Anda adalah minori-
tas.  Bagaimana dengan Kristen, Budha dan Hindu, yang agamanya merupa-
kan agama minoritas, tapi umat2 yang baik dan memiliki cinta kasih 
dalam agama itu adalah mayoritas.  Sebagai saran saja bagi anda para 
ulama Muslim, kami menghormati agama anda sama dengan kami menghormati 
agama kami sendiri, agama anda adalah agama yang baik, tetapi para 
pengajarnyalah yang tidak mengajarkan cinta kasih, dengar saja di 
radio, FM 98,5 atau 95,4 kalau saya tidak salah.  Di situ terdapat 
siaran langsung khotbah pengajian dari sebuah mesjid di jakarta, Anda 
tahu, yang diajarkan oleh para pembicara di situ adalah, bahwa umat 
Islam harus bangkit, balas dendam, memusuhi Kristen, Memusuhi Cina, 
melawan Pemerintah.  Hai, engkau para ulama yang munafik, kalo Anda 
tetap tidak mengajarkan saling mengasihi dan saling mencintai dengan 
kasih antar sesama umat yang seagama maupun yang beragama lain, maka 
saya yakin agama Anda tetap jadi Mayoritas tetapi dengan kualitas umat 
yang semakin bobrok dan dengan umat yang semakin beringas.  INGATLAH! 
Anda yang mengajarkan, Andalah yang akan mendapatkan hukuman tertinggi 
dari Tuhan.  Semoga Anda bertobat!
barstart.gif (370 bytes)