Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!

From: Musalkazim Ali [Musalkazim_Ali@fmi.com]

Sent: Monday, November 08, 1999 12:05 PM

To: Bu-Pun-Su@timika.wasantara.net.id

Subject: MANUSIA (3)

 

 

 

Manusia (3) 

 

 

 

 

 

 

 


FUNGSI DAN TUGAS MANUSIA

 

ALAM METAFISIKA

 

Tadi telah disimpulkan di atas bahwa hanya makhuk-makhuk metafisika sajalah yang mampu bergerak sama

atau lebih cepat dari cahaya. Apakah pernyataan ini benar? Hal ini hanya dapat dijawab dengan

tuntunan yang Maha Benar, yaitu Allah dan Rasul-Nya. Akal dan fikiran manusia sudah berhenti sampai

batas ini.

 

Marilah kita lihat Firman-firman Allah dan Hadits-hadits Rasulullah sehubungan dengan Peristiwa

Akbar perjalanan ISRA & MI'RAJ Rasulullah SAW, dimana beliau didampingi oleh Malaikat Jibril A.S

melaksanakan perjalanan tersebut.

Untuk dapat melihat betapa besar kecepatan gerak Malaikat Jibril, marilah kita lihat surat Al

Maarij ayat 4 :

 

Malaikat-malaikat dan Ruh naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu

tahun. (Q.S Al Maarij:4)

 

1 hari malaikat dan ruh   = 50.000 tahun manusia bumi

1 hari = 2 phi R  R = jarak bumi matahari

       = 144 juta KM

1 hari = 904.320.000 x 50.000

Vm    = 1744.4 C  (1.750 kali kecepatan cahaya)

 

Jadi Al Quran secara tegas menjawab pernyataan dan pertanyaan di atas.

 

Dalam kisah suci perjalanan Isra Miraj tersebut sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha,

Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah untuk terus naik menghadap kehadirat Allah

SWT; beliau berkata : Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku

harus terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus juga ke atas,

aku pasti hancur luluh.

Maha Suci Allah, ternyata Malaikat Mulia Jibril AS pun tidak sampai kepada Allah SWT.

 

Kalau kita terjemahkan jarak terdekat Malaikat Jibril terhadap Allah tersebut (S) :

 S = 60.000 x 1.750 tahun cahaya

    = 105.000.000 tahun cahaya

 

Hal ini berarti bahwa hanya faktor ~ (tak terhingga) saja yang bisa mencapai Allah (WASILAH).

 

Rasulullah pernah bersabda :

Shalat itu adalah mi'rajnya orang-orang beriman.

Ini berarti bahwa di dalam shalat kita harus mampu berhubungan dan mencapai Allah SWT. Kalau tidak,

sia-sialah shalat kita, shalat yang sia-sia (lalai) ini bahkan diancam Allah dengan neraka Wail.

Allah beriman dalam Q.S Al Maun : 4-5 :

 

Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dalam shalatnya.

 

Karena itu salah satu tugas utama kita adalah menemukan unsur ~ dalam shalat kita; disiplin ilmu

yang mempelajari ini hanya ada dalam TEKNOLOGI/TASAWUF ISLAM. Dalam hal ini kita wajib  mencari

MURSYIDA yang dapat memberi petunjuk.

 

Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk, dan barang siapa

yang di sesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapat seorang pemimpinpun (Wali)  yang dapat memberi

petunjuk (Mursyid)  kepadanya. (Q.S Al Kahfi:17).