BAB 1
PENDAHULUAN
Sistem utilitas merupakan sarana penunjang yang diperlukan untuk operasi suatu proses. Sarana ini, dalam laboratorium skala besar yang ada di Politeknik yaitu unit pengolahan air, unit pembangkit steam, unit pembangkit listrik, udara tekan dan lain-lain. Pada praktikum utilitas, pengoperasian hanya terbatas pada ketel uap (boiler) tipe KB-200.
Maksud dan tujuan dari praktikum ini adalah :
- Pompa
Selama melakukan praktikum pilot plant ini, manfaat yang akan diperoleh oleh praktikan adalah akan mengetahui seluk beluk tentang boiler seperti yang telah diuraikan pada tujuan-tujuan diatas yang meliputi cara-cara analisis kualitas air umpan boiler,menghitung neraca energi berdasarkan data yang diambil pada alat
dan lain-lain yang biasanya hanya dipelajari dikelas saja
BAB II
STUDI PUSTAKA
System utilitas merupakan sarana penunjang yang diperlukan untuk operasi suatu proses.Salah satu sarana utilitas yang ada di Polban dan akan dibahas pada laporan ini adalah unit pembangkit steam (boiler). Spesifikasi boiler adalah sebagai berikut :
· Model : KB 204
· Fuel Consumption : 28,4 lt/jam
· Heating Surface : 7,2 m2
· Max. operasi pressure : 10 kg/cm2
· Water in full : 100 lt
· Feed water pump : 0,75 KW
· Effisiensi ketel : 88 % (pemakaian bahan bakar ekonomis)
· Pipa pemanas : vertikal
· Jenis pemanas : water tube
· tidak ada feed water preheater
· Sistem kontrol on-off otomatis akan memprioritaskan harga yang terendah diantara tekanan uap dan temperatur yang diatur (setting)
· Jenis steam : saturated steam
· Bahan bakar yang digunakan adalah kategori solar/diesel Pertamina dengan spesifikasi HHV : 44.775 kj/kg
Ketel uap dirancang dengan effisiensi tinggi yang mencapai harga 88 % serta ekonomis pemakaian bahan bakar dan bekerja secara otomatis, sehingga memudahkan pengoperasian.
· Penentuan energi yang diberikan solar
C1 = Vol. Solar x r solar x HHV solar
V solar =
· Penentuan energi yang diterima steam
C2 = Vol. air yang masuk boiler x (Hv – hw) x r air
V air = Q pompa x lama bunyi waktu pompa
Berdasarkan teori energi yang diberikan solar harus sama dengan energi yang diterima oleh steam.
Hal-hal yang mempengaruhi effisiensi boiler adalah bahan bakar dan kualitas air umpan boiler. Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air umpan boiler antara lain :
1. Oksigen terlarut
Dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada peralatan boiler.
2. Kekeruhan
Dapat mengendap pada perpipaan dan peralatan proses serta mengganggu proses
3. pH
Bila tidak sesuai dengan standart kualitas air umpan boiler dapat menyebabkan korosi pada peralatan
4. Kesadahan
Merupakan kandungan ion Ca dan Mg yang dapat menyebabkan kerak pada peralatan dan perpipaan boiler sehingga menimbulkan local overheating.
5. Fe
Fe dapat menyebabkan air berwarna dan mengendap di saluran air dan boiler bila teroksidasi oleh oksigen
Kadar asiditas yang tinggi dapat menyebabkan korosi.
|
No |
Parameter |
Satuan |
Tekanan (0-10,54 kg/cm2) |
|
1 |
Turbiditas |
NTU |
20 |
|
2 |
DO |
mg/lt |
1,5 |
|
3 |
Kesadahan |
mg/lt CaCO3 |
80 |
|
4 |
Bikarbonat |
mg/lt |
50 |
|
5 |
pH minimum |
- |
8,0 |
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Pada praktikum pilot plant ini data-data yang akan diambil adalah :
· Laju konsumsi solar
· Tinggi dan diameter tangki
· Laju pemberian phosphat
· Kondisi operasi pada boiler
· Debit air boiler meliputi debit water make- up , kondensat return dan blow down.
· Kualitas air umpan boiler.
III. 1. Metode Pengambilan Data
· Penentuan laju konsumsi solar
· Penentuan laju pemberian phospat
· Penentuan kondisi operasi pada boiler
· Penentuan debit air
Debit make up diukur melalui aliran air yang masuk ke dalam feed water tank. Air ditampung di dalam gelas ukur selama 15 detik.
Debit kondensat return diukur melalui aliran air yang keluar pipa keluaran kondensat dengan cara yang sama seperti diatas.
Debit blow down diukur melalui aliran air yang keluar dari boiler dengan cara membuka kran yang terletak dibawah boiler selama 10 detik dan ditampung didalam gelas ukur.
III.2 Metode Analisa Data laboratorium
· Penentuan konduktivitas (daya hantar listrik)
· DO (dissolved oxygen) dan Temperatur
· Kekeruhan (Turbidity)
· pH
· Kesadahan
· Fe
· Asiditas
III. 3. Metode Evaluasi Perhitungan
a. Metode evaluasi perhitungan hasil analisis laboratorium
· Penentuan kesadahan
Kesadahan (oG) =
1oG = 10 mg/l CaO
1 mg/l CaO =
· Penentuan asiditas
p = volume NaOH yang diperlukan untuk titrasi (ml)
m= volume HCl yang diperlukan untuk titrasi (ml)
Bila p < m , maka larutan mengandung CO2 dan HCO3-
CO2 ( mg/l ) =
HCO3- (mg/l ) =
· Penentuan kadar besi (Fe)
Absorbansi dari sample diinterpolasikan ke dalam kurva kalibrasi untuk diketahui konsentrasinya.
· Penentuan energi yang diberikan solar
C1 = Vol. Solar x r solar x HHV solar
V solar =
x p
x (D tangki)2 x t
· Penentuan energi yang diterima steam
C2 = Vol. air yang masuk boiler x (Hv – hw) x r air
V air = Q pompa x lama bunyi waktu pom
BAB IV HASIL PERCOBAAN
· Pengamatan laju konsumsi solar
|
No. |
Waktu pengamatan |
Laju alir solar (lt/jam) |
Keterangan |
|
1 |
09.30 |
3,85 |
Laju alir rata-rata = 4,8 lt/jam |
|
2 |
10.30 |
3,85 |
|
|
3 |
11.30 |
7,7 |
|
|
4 |
12.30 |
3,85 |
· Pengamatan laju pemberian phospat
|
No |
Waktu pengamatan |
Laju alir pemberian phospat (lt/jam) |
PH larutan phospat |
|
1 |
10.15 |
24,6 |
5,83 |
|
2 |
11.15 |
24,6 |
5,77 |
· Pengamatan boiler
|
No |
Tekanan steam (Kg/cm2) |
Suhu steam(oC) |
Tekanan Off |
Tekanan on |
|
1 |
4,25 |
144 |
4,25 |
1,5 |
|
2 |
4,5 |
4,5 |
2 |
|
|
3 |
4,25 |
4,25 |
1,5 |
|
|
4 |
4,5 |
4,5 |
2 |
· Pengamatan Debit Air Umpan Boiler
|
No |
Waktu Pengamatan |
Water Make Up |
Kondensat Return |
Blow Down |
|
1 |
09.30 |
6,3 ml/dt |
14,6 ml/dt |
25 ml/dt |
|
2 |
10.30 |
4,4 ml/dt |
8,7 ml/dt |
3,7 ml/dt |
|
3 |
11.30 |
4,7 ml/dt |
15,0 ml/dt |
40,5 ml/dt |
|
4 |
12.30 |
4,3 ml/dt |
12,4 ml/dt |
41,5 ml/dt |
· Pengamatan Kualitas Air Umpan Boiler
|
No |
Parameter |
Satuan |
Feed Water |
Effluent R-Kation |
Feed Water Tank |
Kondensat |
Air Boiler |
|||||
|
1 |
DHL |
mS/cm |
0,29 |
0,26 |
- |
0,26 |
0,27 |
- |
- |
0,323 |
0,340 |
|
|
2 |
DO |
mg/lt |
8,6 |
26,3 |
- |
9,0 |
16,5 |
- |
- |
- |
- |
|
|
3 |
Kekeruhan |
NTU |
1,2 |
1,0 |
1,0 |
3,6 |
4,1 |
3,5 |
135,6 |
135,8 |
11,5 |
12,8 |
|
4 |
pH |
6,42 |
7,79 |
8,16 |
8 |
8,4 |
7,98 |
8,56 |
8,28 |
7,86 |
8,12 |
|
|
5 |
Suhu |
o C |
25,3 |
25,4 |
- |
- |
27,3 |
30,6 |
30 |
30 |
- |
- |
|
6 |
Kesadahan |
mg CaCO3 |
600,3 |
531,25 |
139,14 |
153,86 |
150,714 |
158,93 |
135 |
53 |
- |
- |
|
7 |
Fe |
mg/lt |
0,0152 |
0,462 |
0,015 |
0,132 |
0,394 |
0,141 |
- |
- |
0,2288 |
0,1803 |
|
8 |
Asiditas |
Mg/ltCaCO3 |
- |
- |
- |
- |
140 |
347,32 |
- |
- |
257,2 |
268,51 |
BAB V
PEMBAHASAN
V.1 Pembahasan Hasil Analisa Laboratorium Tentang Kualitas Air Umpan Boiler.
Berdasarkan data-data pada percoban yang diperoleh dari analisa labaoratorium, ternyata terdapat beberapa penyimpangan pada beberapa parameter air bila dibandingkan dengan standar kualitas air umpan boiler yang terdapat pada literature. Karena boiler dioperasikan pada tekanan 4 kg/cm2, maka data dibandingkan pada standar dengan tekanan 0-150 kg/cm2.
Untuk kadar oksigen terlarut, nilai standarnya adalah 1,5 mg/l. Sedangkan data analisa menyatakan bahwa kadar oksigen terlarut pada air umpan boiler (feed water dan tangki feed water) masing-masing adalah 8,6mg/l dan 9,0mg/l pada 1 jam pertama , 2 jam berikutnya kadar oksigen pada feed water dan tangki feed water masing-masing adalah 26,3mg/l dan 16,5mg/l. Kadar oksigen pada air umpan boiler ini tidak memenuhi syarat, karena nilainya jauh berada diatas nilai standar. Kandungan oksigen yang tinggi akan menyebabkan korosi pada boiler.
Untuk kekeruhan, nilai standarnya adalah 20 NTU . Data analisa menyatakan bahwa kekeruhan pada feed water adalah 1,2 NTU dan 1,0 NTU. Sedangkan pada tangki feed water kekeruhan bernilai 4,1 dan 3,5 NTU. Dari segi kekeruhan berarati air umpan boiler ini sudah memenuhi persyaratan standar kualitas air umpan boiler.
Untuk pH, nilai standarnya adalah 8,0. pH pada feed water hanya 6,42. Hal ini tidak menjadi masalah karena nilai pH dapat dinaikkan dengan penambahan phospat pada tangki feed water. pH pada tangki feed water adalah 8,16, tidak terpaut jauh dengan dengan nilai pH standar, jadi masih bisa dianggap memenuhi syarat.
Untuk kesadahan, nilai standarnya adalah 80 mg/l CaCO3. Kesadahan yang terdapat pada feed water adalah 609,29 mg/l CaCO3 dan 531,25 mg/l CaCO3. Kesadahan ini dapat diatasi dengan penggunaan softener. Tapi ternyata air keluaran softener (effluent) juga masih mengandung kesadahan yang tinggi yaitu 139,43 mg/lCaCO3 dan 153,86 mg/l CaCO3. Hal ini dapat disebabkan oleh sudah jenuhnya resin dalam softener yang digunakan.Pada tangki feed water nilai kesadahan tidak terlalu jauh dengan nilai kesadahan yang ada pada effluent softener yaitu 150,714 mg/lCaCO3 dan 158,93 mg/l CaCO3. Pada air kondensat kesadahan menurun dengan nilai 35 mg/l CaCO3 dan 53 mg/l CaCO3, hal ini dapat disebabkan karena adanya pemanasan tinggi pada saat boiler dioperasikan sehingga sebagian kesadahan berkurang.
Untuk kadar Fe nilai standarnya adalah maksimal 10 ppm Fe. Dari semua hasil analisa besi pada air umpan boiler, semuanya memenuhi syarat karena nilainya berada dibawah nilai standar.
Untuk nilai asiditas, tidak ada nilai standar untuk asiditas total, yang ada hanya standar nilai asiditas yang disebabkan oleh kandungan ion HCO3- yaitu 50 mg/l. Kandungan HCO3- pada tangki feed water adalah 139,592 mg/l dan 139,08 mg/l.Tingginya kadar ion ini akan menyebabkan pembusaan dan carry over padatan dan CO2 ke steam sebagai sumber korosi aliran kondensat. Pada air boiler juga terdapat kandungan ion HCO3- yang tinggi yaitu 136,08mg/l dan 136,64 mg/l.
Pada perhitungan diatas didapatkan effisiensi boiler yang digunakan pada Laboratorium Pilot Plant Teknik Kimia Polban setelah beberapa tahun lamanya yaitu sebesar 83 %. Sedangkan effisiensi yang tercantum pada spesifikasi boiler sebesar 88 %, perbedaan ini disebabkan karena laju penggunaan solar yang lebih sedikit dari standart yang telah ditetapkan dan tekanan yang digunakan pada spesifikasi boiler 10 kg/cm2 tetapi tekanan settingnya hanya 4,25 kg/cm2 sehingga menghasilkan panas steam yang kurang pula. Hal ini bukan berarti boilernya mengalami kerusakan tetapi memang panas steam yang diinginkan hanya sekitar + 130 oC dan juga dimungkinkan oleh kualitas air umpan boiler yang buruk karena tangki feed water tank-nya sudah mengalami korosi.
Lampiran II
Contoh perhitungan
a. Neraca energi dari BBM (solar) dan steam
V solar = 1/4 x p x (D tangki)2 x D t
Dimana: V solar : Jumlah solar yang dikonsiumsi selama satu jam (m3)
D t : Selisih ketimggian solar (m)
V solar = 0.25x 3,14 x (80.10-2 m)2 x 4.10-2 m
= 0,0201 m3
Q1 = Vol. Solar x r solar x HHV solar
Dimana : Q1 : Kalor yang dilepas dari pembakaran solar
HHV : 44450 kJ/Kg
Untuk pengamatan pada jam 1100-1200
Q1 = 0,0201 m3 x 950 kg/m3 x 44450 kj/kg
= 654692,5 kj
Penentuan energi yang diterima steam
Asumsi : Air feed boiler semuanya teruapkan menjadi steam maka massa steam sama dengan massa iar umpan boiler.
V air masuk boiler = Q pompa x total lama bunyi pompa
= 11 gallon/menit x 2.992 menit
= 32.91 gallon
= 0,1244 m3
Q2 (steam) = Vol. air yang masuk boiler x (Hv – hw) x r air
Dimana : Hv : Entalpi steam
Hw : Panas leten
Q steam = 0,1244 m3 x ( 2737.6-604.7) kJ/Kg x 1000 kg/m3
= 340557.44 kj
Penentuan Effisiensi Boiler
= (energi yang diterima steam / energi yang diberikan solar) x 100 %
= 52.02 %
b. Presentasi kondensat return ke tangki feed water
= (Laju kondensat return/Laju feed umpan boiler) x 100 %
Untuk data pengmatan selama jam 1100-1200
6mL/detik x 3600 detik/jam x 1L/1000 mL
0.1244 m3 x 1m3/1000L
= 17.4 %
c. Persentase water make up
= ( Laju water make up/laju feed boiler) x 100 %
30 ml/detikx 3600 detik /jam x 1L/1000 mL
0.1244 m3 x 1m3/1000 L
d. Penentuan laju phospat
= (total waktu pompa bunyi x 34 mL/Menit)
Data Untuk pengamatan pada jam 1100-1200
=179.5 detik x (Menit/ 60 detik) x34 mL/Menit
=101.72
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Effisiensi boiler sebesar 83 %.
2. Parameter kualitas air umpan boiler yang memenuhi standart hanya kekeruhan dan pH saja, yang lainnya tidak memenuhi standart.
3. Hal-hal yang mempengaruhi effisiensi boiler adalah bahan bakar dan kualitas air umpan boiler.
Lampiran I
· Pengamatan laju konsumsi solar
|
No. |
Waktu pengamatan |
Ketinggian Solar (cm) |
Keterangan |
|
1 |
1100 |
76 |
Tinggi tangki= 100 cm,diameter = 80 cm |
|
2 |
1200 |
72 |
|
|
3 |
1300 |
69 |
|
|
4 |
1400 |
67 |
· Pengamatan laju pemberian phospat
|
No |
Waktu pengamatan |
Laju alir phospat (ml/menit) |
PH |
Frekuensi pemberian phospat tiap jam |
|
1 |
1100 |
34 |
7.15 |
15x |
|
2 |
1200 |
34 |
9.68 |
15 x |
· Pengamatan boiler
|
No |
Tekanan steam (Kg/cm2) |
Suhu steam(oC) |
Tekanan Off |
Tekanan on |
|
1 |
4,25 |
144 |
4,25 |
1,5 |
|
2 |
4,5 |
4,5 |
2 |
|
|
3 |
4,25 |
4,25 |
1,5 |
|
|
4 |
4,5 |
4,5 |
2 |
· Pengamatan Debit Air Umpan Boiler
|
No. |
Lama bunyi pompa (Detik) |
||
|
1100 |
1200 |
1300 |
|
|
1. |
13 |
13 |
11 |
|
2. |
13 |
12 |
12 |
|
3. |
10 |
11 |
11 |
|
4. |
11 |
12 |
12 |
|
5. |
13 |
11 |
12 |
|
6. |
12 |
12 |
|
|
7. |
10 |
15 |
|
|
8. |
12 |
11 |
|
|
9. |
12 |
17 |
|
|
10. |
12 |
10 |
|
|
11. |
11.5 |
12 |
|
|
12. |
13 |
12 |
|
|
13. |
13 |
13 |
|
|
14. |
12 |
12 |
|
|
15. |
12 |
12 |
|
|
total |
197.5 |
187.5 |
58 |
|
No |
Waktu Pengamatan |
Water Make Up (ml/6 dt) |
Kondensat Return (ml/2dt) |
Blow Down (ml/3dt) |
|
1 |
1100 |
180 |
12 |
|
|
2 |
1200 |
192 |
26.6 |
|
|
3 |
1300 |
60 |
Tetes |
· Data Analisa Kesadahan
|
Sumber air |
Volume EDTA yang dititrasikan (ml) |
|
Feed water 1 |
8,530 |
|
Feed water 2 |
7,438 |
|
Effluent 1 |
1,948 |
|
Effluent 2 |
2,154 |
|
Tangki feed water 1 |
2,110 |
|
Tangki feed water2 |
2,224 |
|
Kondensat1 |
0,490 |
|
Kondensat 2 |
0,744 |
Keterangan : Volume sample = 25 ml
Konsentrasi EDTA = 1/28 N
· Data Analisa Asiditas
|
Sumber air |
Volume NaOH (ml) |
Volume HCl (ml) |
|
Tangki feed water1 |
0,104 |
0,814 |
|
Tangki feed water 2 |
0,078 |
0,648 |
|
Air boiler 1 |
0,066 |
0,634 |
|
Air boiler 2 |
0,078 |
0,638 |
Keterangan : Volume sample = 25ml
Konsentrasi NaOH = 0,1 N
Konsentrasi HCl = 0,1 N
Volume NaOH = p ml
Volume HCl = m ml
· Data Analisa Kadar Fe
|
Konsentrasi Fe (ppm) |
Absorbansi (nm) |
|
0 |
0 |
|
0,1 |
0,012 |
|
0,2 |
0,025 |
|
0,3 |
0,036 |
|
0,4 |
0,046 |
|
0,5 |
0,051 |
|
0,6 |
0,063 |
b. Absorbansi air sampel
|
Sumber air |
Absorbansi (nm) |
|
Feed water 1 |
0,004 |
|
Feed water2 |
0,005 |
|
Effluent 1 |
0,004 |
|
Effluent 2 |
0,016 |
|
Tangki feed water1 |
0,043 |
|
Tangki feed water 2 |
0,017 |
|
Air boiler1 |
0,026 |
|
Air boiler 2 |
0,021 |
Hasil Percobaan
|
No |
Waktu Pengamatan |
D Ketinggian Solar (Cm) |
Konsumsi Solar (L) |
|
1. |
1100-1200 WIB |
4 |
20.096 |
|
2. |
1200-1300 WIB |
3 |
15.872 |
|
3. |
1300-1400 WIB |
2 |
10.048 |
Dimensi tangki solar
Tinggi : 100 Cm
Diameter : 80 Cm
Keterangan :
|
No. |
Waktu Pengamatan |
PH Phospat |
Frekuansi pemberian Phospat |
TotalWaktu (Detik) |
Volume Phospat (mL) |
|
1. |
1100-1200 WIB |
7.15 |
15 Kali |
179.5 |
101.7 |
|
2. |
1200-1300 WIB |
9.68 |
15 Kali |
185.5 |
105.116 |
Keterangan : Laju Phospat = 34 mL/Menit
|
No. |
Tekanan Steam |
Suhu Steam |
Tekanan Off |
Tekanan On |
Blow Down |
Keterangan |
|
1. |
4 |
143.6 |
4.25 |
2 |
2-3 Kali |
Bow down tiap praktikum |
|
2. |
4 |
143.6 |
4 |
2 |
||
|
3. |
4 |
143.6 |
4.25 |
2 |
||
|
4. |
4 |
143.6 |
4 |
2 |
Setting tekanan :
Setting tekanan Differensial :
|
No. |
Waktu Pengamatan |
Water Make Up (mL/detik) |
Kondensat Return (mL/detik) |
Aliran ke Boiler |
Blow down |
||
|
A (Detik) |
B |
C (L) |
|||||
|
1. |
1100-1200 WIB |
30 |
6 |
179.5 |
15 Kali |
124.4 |
Satu kali |
|
2. |
1200-1300 WIB |
32 |
13.3 |
185.5 |
15 kali |
128.5 |
Satu kali |
|
3. |
1300-1400 WIB |
10 |
3 |
58 |
5 kali |
40.2 |
Satu kali |
Keterangan A= Lama Setiap operasi (Total buniyi dalam satu jam)
B= Frekuensi operasi setiap jam
C= Debit aliran
Debit aliran pompa 11 Gpm
|
No |
Parameter |
Feed water |
Effluent R-Kation |
Tangki feed water |
Kondensat |
Air boiler |
|||||
|
1. |
DHL (mS/Cm) |
1.718 |
0.313 |
0.288 |
0.252 |
0.408 |
0.492 |
||||
|
2. |
DO (mg/L) |
2.1 |
2.4 |
2.3 |
1.8 |
||||||
|
3. |
Kekeruhan (NTU) |
0.59 |
1.6 |
0.91 |
0.83 |
1.09 |
2.9 |
130.3 |
103.3 |
5.7 |
12.54 |
|
4. |
PH |
7 |
8.23 |
9.16 |
9.02 |
8.06 |
9.15 |
8.18 |
8.6 |
9.01 |
9.24 |
|
5. |
Suhu (° C) |
25.3 |
26.2 |
41 |
43 |
60 |
62 |
||||
|
6. |
Kesadahan (mg/L) |
1.028 |
0.951 |
0.7998 |
0.976 |
0.853 |
0.8558 |
- |
- |
||
|
7. |
Fe |
- |
0.062 |
- |
0.0005 |
0.001 |
0.0003 |
0.0003 |
0.005 |
||
|
8. |
Alkalinitas (mg/L) |
139.498 |
129.926 |
110.74 |
|||||||
Peralatan laboratorium Pilot Plant yang beroperasi adalah:
Neraca energi dari BBm dan steam
|
Waktu pengamatan |
Kalor BBM |
Steam |
Effesiensi ( %) |
|
1100-1200 |
848772.75 |
340557.44 |
40.2 |
|
1200-1300 |
636775.5 |
260475.08 |
40.9 |
|
1300-1400 |
424513.06 |
81445 |
19.2 |
Presentasi kondensat return ke tangki feed water
|
Waktu pengamatan |
air feed boiler (Liter) |
Make up (Liter) |
Effesiensi (%) |
|
1100-1200 |
124.4 |
108 |
86.82 |
|
1200-1300 |
128.5 |
115.2 |
89.85 |
|
1300-1400 |
40.2 |
36 |
89.55 |
Presentasi kondensat return
|
Waktu pengamatan |
Air boiler umpan (L) |
Kondensat return (L) |
Effesiensi (%) |
|
|
1100-1200 |
124.4 |
21.6 |
17.4 |
|
|
1200-1300 |
128.5 |
47.88 |
37.3 |
|
|
1300-1400 |
40.2 |
tetes |
||
BAB V
PEMBAHASAN
V.1 Pembahasan Hasil Analisa Laboratorium Tentang Kualitas Air Umpan Boiler.
Berdasarkan data-data pada percoban yang diperoleh dari analisa labaoratorium, ternyata terdapat beberapa penyimpangan pada beberapa parameter air bila dibandingkan dengan standar kualitas air umpan boiler yang terdapat pada literature. Karena boiler dioperasikan pada tekanan 4 kg/cm2, maka data dibandingkan pada standar dengan tekanan 0-150 kg/cm2.
Untuk kadar oksigen terlarut, nilai standarnya adalah 1,5 mg/l. Sedangkan data analisa menyatakan bahwa kadar oksigen terlarut pada air umpan boiler (feed water dan tangki feed water) masing-masing adalah 8,6mg/l dan 9,0mg/l pada 1 jam pertama , 2 jam berikutnya kadar oksigen pada feed water dan tangki feed water masing-masing adalah 26,3mg/l dan 16,5mg/l. Kadar oksigen pada air umpan boiler ini tidak memenuhi syarat, karena nilainya jauh berada diatas nilai standar. Kandungan oksigen yang tinggi akan menyebabkan korosi pada boiler.
Untuk kekeruhan, nilai standarnya adalah 20 NTU . Data analisa menyatakan bahwa kekeruhan pada feed water adalah 1,2 NTU dan 1,0 NTU. Sedangkan pada tangki feed water kekeruhan bernilai 4,1 dan 3,5 NTU. Dari segi kekeruhan berarati air umpan boiler ini sudah memenuhi persyaratan standar kualitas air umpan boiler.
Untuk pH, nilai standarnya adalah 8,0. pH pada feed water hanya 6,42. Hal ini tidak menjadi masalah karena nilai pH dapat dinaikkan dengan penambahan phospat pada tangki feed water. pH pada tangki feed water adalah 8,16, tidak terpaut jauh dengan dengan nilai pH standar, jadi masih bisa dianggap memenuhi syarat.
Untuk kesadahan, nilai standarnya adalah 80 mg/l CaCO3. Kesadahan yang terdapat pada feed water adalah 609,29 mg/l CaCO3 dan 531,25 mg/l CaCO3. Kesadahan ini dapat diatasi dengan penggunaan softener. Tapi ternyata air keluaran softener (effluent) juga masih mengandung kesadahan yang tinggi yaitu 139,43 mg/lCaCO3 dan 153,86 mg/l CaCO3. Hal ini dapat disebabkan oleh sudah jenuhnya resin dalam softener yang digunakan.Pada tangki feed water nilai kesadahan tidak terlalu jauh dengan nilai kesadahan yang ada pada effluent softener yaitu 150,714 mg/lCaCO3 dan 158,93 mg/l CaCO3. Pada air kondensat kesadahan menurun dengan nilai 35 mg/l CaCO3 dan 53 mg/l CaCO3, hal ini dapat disebabkan karena adanya pemanasan tinggi pada saat boiler dioperasikan sehingga sebagian kesadahan berkurang.
Untuk kadar Fe nilai standarnya adalah maksimal 10 ppm Fe. Dari semua hasil analisa besi pada air umpan boiler, semuanya memenuhi syarat karena nilainya berada dibawah nilai standar.
Untuk nilai asiditas, tidak ada nilai standar untuk asiditas total, yang ada hanya standar nilai asiditas yang disebabkan oleh kandungan ion HCO3- yaitu 50 mg/l. Kandungan HCO3- pada tangki feed water adalah 139,592 mg/l dan 139,08 mg/l.Tingginya kadar ion ini akan menyebabkan pembusaan dan carry over padatan dan CO2 ke steam sebagai sumber korosi aliran kondensat. Pada air boiler juga terdapat kandungan ion HCO3- yang tinggi yaitu 136,08mg/l dan 136,64 mg/l.
Pada perhitungan diatas didapatkan effisiensi boiler yang digunakan pada Laboratorium Pilot Plant Teknik Kimia Polban setelah beberapa tahun lamanya yaitu sebesar 83 %. Sedangkan effisiensi yang tercantum pada spesifikasi boiler sebesar 88 %, perbedaan ini disebabkan karena laju penggunaan solar yang lebih sedikit dari standart yang telah ditetapkan dan tekanan yang digunakan pada spesifikasi boiler 10 kg/cm2 tetapi tekanan settingnya hanya 4,25 kg/cm2 sehingga menghasilkan panas steam yang kurang pula. Hal ini bukan berarti boilernya mengalami kerusakan tetapi memang panas steam yang diinginkan hanya sekitar + 130 oC dan juga dimungkinkan oleh kualitas air umpan boiler yang buruk karena tangki feed water tank-nya sudah mengalami korosi.
Lampiran II
Contoh perhitungan
a. Neraca energi dari BBM (solar) dan steam
V solar = 1/4 x p x (D tangki)2 x D t
Dimana: V solar : Jumlah solar yang dikonsiumsi selama satu jam (m3)
D t : Selisih ketimggian solar (m)
V solar = 0.25x 3,14 x (80.10-2 m)2 x 4.10-2 m
= 0,0201 m3
Q1 = Vol. Solar x r solar x HHV solar
Dimana : Q1 : Kalor yang dilepas dari pembakaran solar
HHV : 44450 kJ/Kg
Untuk pengamatan pada jam 1100-1200
Q1 = 0,0201 m3 x 950 kg/m3 x 44450 kj/kg
= 848772.75 kj
Penentuan energi yang diterima steam
Asumsi : Air feed boiler semuanya teruapkan menjadi steam maka massa steam sama dengan massa iar umpan boiler.
V air masuk boiler = Q pompa x total lama bunyi pompa
= 11 gallon/menit x 2.992 menit
= 32.91 gallon
= 0,1244 m3
Q2 (steam) = Vol. air yang masuk boiler x (Hv – hw) x r air
Dimana : Hv : Entalpi steam
Hw : Panas leten
Q steam = 0,1244 m3 x ( 2737.6-604.7) kJ/Kg x 1000 kg/m3
= 340557.44 kj
Penentuan Effisiensi Boiler
= (energi yang diterima steam / energi yang diberikan solar) x 100 %
= 40.12 %
b. Presentasi kondensat return ke tangki feed water
= (Laju kondensat return/Laju feed umpan boiler) x 100 %
Untuk data pengmatan selama jam 1100-1200
6mL/detik x 3600 detik/jam x 1L/1000 mL
0.1244 m3 x 1m3/1000L
= 17.4 %
c. Persentase water make up
= ( Laju water make up/laju feed boiler) x 100 %
30 ml/detikx 3600 detik /jam x 1L/1000 mL
0.1244 m3 x 1m3/1000 L
d. Penentuan laju phospat
= (total waktu pompa bunyi x 34 mL/Menit)
Data Untuk pengamatan pada jam 1100-1200
=179.5 detik x (Menit/ 60 detik) x34 mL/Menit
=101.72 mL
