HUMIDIFIKASI DAN DEHUMIDIFIKASI
·
Untuk
Humidifikasi : membandingkan s/l dari psy. Chart dengan s/l dari percobaan dan menghitung harga L
·
Untuk
Dehumidifikasi : mencari harga kelembaban (Y), Entalphi (H), dan jumlah harga
air yang menguap (L).
Proses Humidifikasi dengan proses Dehumidifikasi mempunyi perbedaan dalam arah alirannya. Semua itu tergantung dari cara mengatur valve yang ada. Gas yang masuk mengalir pada pipa orifice mempunyai beda tekan tertentu. Adapun perbedaan antara proses humidifikasi dengan dehumidifikasi sbb :
Proses humidifikasi, merupakan
suatu proses yang dapat menambah kadar air dalam gas. Dalam prosesnya ada dua cara yaitu dengan pemanasan dan tanpa
pemanasan. Arah aliran kedua proses tersebut berbeda tergantung bagaimana kita
dapat mengatur buka tutupnya valve. Pada proses ini, gas dikontakan dengan air
yang berada di dalam labu secara counter current dimana air mengalir dari atas
dan gas/udara menngalir ke atas dari bawah, dengan laju alir sirkulasi air
tertentu. Data yang diambil dari percobaan ini seperti, suhu air di dalam labu,
suhu gas masuk (Tdin dan Twin), suhu gas keluar ( Tdout dan Twout), dan
beda tekanan di dalam labu.
Proses Dehumidifikasi, yang
merupakan proses pengurangan kadar air dalam gas, sama dengan proses
humidifikasi mempunyai dua cara proses, yaitu dengan pemanasan dan tanpa
pemanasan. Kesemuanya itu tergantuk cara mengatur valve yang ada. Pada proses
ini, gas dilewatkan pada sebuah kolom yang yang didalamnya terdapat zat
penyerap (absorbent) dan juga dengan memperbesar tekanan. Data yang
diambil pada percobaan ini seperti, suhu gas masuk (Tdin dan Twin),
suhu gas keluar (Tdout dan Twout), beda tekanan pada
kolom (DP), dan suhu keluaran kolom bagian (A, B, C, dan
D) yang menempel pada kolom.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
1. Seperangkat alat humidifikasi dan dehumidifikasi
2. Termometer ayunan
3. Termometer biasa
4. Kain basah
5. Kompressor
6. Stopwatch
Bahan yang digunakan
Air dan udara tekan
Cara Kerja
Percobaan humidifikasi tanpa pemanasan
1. Putar switch utama searah jarum jam pada posisi ON
2. Putar juga switch air pressure pada posisi ON
3. Atur katup-katup berikut :
|
V1 |
Buka |
V4 |
Buka |
|
V2 |
Tutup |
V5 |
Tutup |
|
V3 |
Tutup |
V6 |
Tutup |
4. Tekan tombol P2 (kompressor) ON
5. Atur katup utama (V9) sehingga didapat perbedaan tekanan orifice 50 mBar
6. Lakukan pencatatan data pertama (laju alir sirkulasi air = 0 setelah 10 menit)
7. Tekan tombol P1 (centrifugal pump) ON
8. Atur kecepatan alir sirkulasi air mulai dari 70 L/menit dan lakukan pengambilan data setelah 10 menit.
9. Naikkan kecepatan air menjadi 80, 90, 100, 110 L/menit
Percobaan humidifikasi dengan pemanasan
1. Atur katup-katup berikut :
|
V1 |
Tutup |
V4 |
Buka |
|
V2 |
Buka |
V5 |
Buka |
|
V3 |
Tutup |
V6 |
Tutup |
2. Atur katup utama (V9) sehingga perbedaan tekanan orifice 50 mBar
3. Atur pemanasan
4. Lakukan seperti pada percobaan sebelumnya (tanpa pemanasan)
Percobaan dehumidifikasi tanpa pemanasan
1. Atur katup-katup berikut :
|
V1 |
Tutup |
V4 |
Buka |
|
V2 |
Buka |
V5 |
Tutup |
|
V3 |
Tutup |
V6 |
Buka |
2. Tekan tombol P2 (kompressor) dan atur perbedaan tekanan orifice sebesar 40 mBar
3. Tunggu 10 menit kemudian lakukan pengambilan data
4. Ubah perbedaan tekanan orifice pada 60 mBar
Percobaan dehumidifikasi dengan pemanasan
Dilakukan seperti langkah-langkah percobaan sebelumnya (tanpa pemanasan) dengan tambahan pemanasan (heaternya ON pada posisi 3)
Dasar Teori
Dalam pemrosesan bahan sering diperlukan untuk menentukan uap air dalam aliran gas. Operasi ini dikenal sebagai proses humidifikasi. Sebaliknya, untuk mengurangi uap air dalam aliran gas sering disebut proses dehumidifikasi. Dalam humidifikasi, kadar dapat ditngkatkan dengan melewatkan aliran gas di atas cairan yang kemudian akan menguap ke dalam aliran gas.
Perpindahan ke aliran utama berlangsung dengan cara difusi dan pada perbatasan (interface) perpindahan panas dan massa yang berlangsung terus menerus, sedangkan dalam dehumidifikasi dilakukan pengembunan (kondensasi) parsial dan uap yang terkondensasi dibuang.
Penggunaan yang paling luas dari proses humidifikasi dan dehumidifikasi menyangkut system udara air. Contoh paling sederhana adalah pengeringan padatan basah dengan pengurangan jumlah kandungan air sebagai tujuan utama dan dehumidifikasi aliran gas sebagai efek sampingan.
Pemakaian AC dan pengeringan gas juga menggunakan proses humidifikasi dan dehumidifikasi. Sebagai contoh kandungan uap air harus dihilangkan dari gas klor basah, sehingga gas ini bias digunakan pada peralatan baja untuk menghindari korosi. Demikian juga pada proses pembuatan asam sulfat, gas yang digunakan dikeringkan sebelum masuk ke konventor bertekanan yaitu dengan jalan melewati pada bahan yang menyerap air (dehydrating agent) seperti silica gel, asam sulfat pekat, dan lain-lain.
Contoh proses humidifikasi adalah pada menara pendingin, air panas dialirkan berlawanan arah dengan media pendingin yaitu udara.
Istilah dalam proses humidifikasi
1. Kelembaban yaitu massa uap yang dibawa oleh satu satuan massa gas bebas uap, karena itu humidity hanya bergantung pada tekanan bagian uap di dalam campuran bila tekanan total tetap.
2. Suhu bola basah yaitu suhu pada keadaan tunak dan tidak berkesetimbangan yang dicapai bila suatu massa kecil dari zat cair dikontakkan dalam keadaan adiatik di dalam arus gas yang kontinu.
3. Kelembaban jenuh yaitu udara dalam uap air yang berkesetimbangan dengan air pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam campuran ini, tekanan parsial uap air dalam campuran udara-air adalah sama tekanan uap air murni pada temperatur terntentu.
4. Kelembaban relatif yaitu ratio antara tekanan bagian dan tekanan uap zat cair pada suhu gas. Besaran ini dinyatakan dalam persen (%) sehingga kelembaban 100% berarti gas jenuh sedang kelembaban 0% berarti gas bebas uap.
5. Kalor lembab yaitu energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu satuan massa beserta uap yang dikandungnya sebesar satu derajat satuan suhu.
6. Entalpi lembab adalah entalpi satu satuan massa gas ditambah uap yang terkandung di dalamnya.
7. Volume lembab adalah volume total stu satuan massa bebas uap beserta uap yang dikandungnya pada tekanan 1 atm.
8. Titik embun campuran udara-uap air adalah temperatur pada saat gas telah jenuh oleh uap air.
Hasil Yang Diperoleh
Humidifikasi
a. Tanpa pemanasan
Pembahasan
Pada percobaan kali ini untuk mengamati proses penambahan dan pengeluaran kandungan air yang ada dalam udara. Pada proses humidifikasi yaitu proses penambahan kandungan air dalam udara dilakukan dalam dua proses yaitu dengan dan tanpa pemanasan. Dengan bertambahnya jumlah aliran air yang dikontakkan dengan udara proses maka akan meningkatkan kandungan air dalam udara sampai mencapai kondisi jenuh. Pada proses humidifikasi dengan pemanasan jumlah kandungan air yang diserap oleh udara makin besar. Ini disebabkan karena dengan pemanasan maka temperatur udara akan naik sementara kelembaban relatifnya menjadi turun sehingga kemampuan udara di dalam menangkap air lebih besar bila dibandingkan dengan yang tanpa pemanasan.
Sedangkan pada proses dehumidifikasi terjadi penurunan kandungan air dalam udara proses. Penurunan kandungan air dalam kolom dehumidifikasi menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dimana penurunan dipengaruhi sekali oleh kemampuan media penangkap air ( silika gel ). Pemanasan yang dilakukan pada proses dehumidifikasi bertujuan agar sejumlah kandungan air yang dibawa udara dapat teruapkan sehingga akan membantu aktivitas media penangkap air dan sekaligus dapat mengeluarkan air dari dalam udara.
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Humidifikasi adalah proses penambahan kandungan air dalam udara .
2. Proses humidifikasi yang dibantu dengan pemanasan akan menghasilkan udara dengan kandungan air yang lebih besar daripada tanpa pemanasan
3. Dehumidifikasi adalah proses pengurangan kandungan air dalam udara. Pemanasan dalam dehumidifikasi bertujuan untuk menguapkan sejumlah air dalam udara proses.
4. Temperatur udara yang keluar dari proses humidifikasi dan dehumidifikasi akan bergantung pada besarnya kalor yang diberikan serta jumlah kandungan air yang ditangkap atau dikeluarkan dari udara.
Daftar Pustaka
Treybal,Robert E.Mass-Transfer Operations.McGraw-Hill International Edition. Third Edition
Job Sheet Praktikum Pilot Plant “Humidifikasi dan Dehumidifikasi”Laboratorium Pilot Plant Politeknik Negeri Bandung
Lampiran 1
Data Percobaan
Laju alir air dalam L/jam Td adalah suhu bola kering (°C
) Tw adalah suhu bola basah (°C
) Tl adalah suhu labu ( °C
) DP adalah perbedaan tekanan
dalam mBar
Humidifikasi Tanpa Pemanasan
|
Air |
Laju alir |
0 |
70 |
80 |
90 |
100 |
110 |
|
Gas masuk |
Td |
27 |
26 |
30 |
29 |
29 |
31 |
|
Tw |
24 |
26 |
25 |
25 |
26 |
25 |
|
|
Gas keluar |
Td |
26 |
28 |
29 |
28 |
29 |
29 |
|
Tw |
24 |
25 |
25 |
25 |
26 |
26 |
|
|
Labu |
Tl |
24 |
24 |
25 |
25 |
25 |
25 |
|
dP |
0 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
|
Orifice |
dP |
40 |
40 |
40 |
40 |
40 |
40 |
Humidifikasi
Dengan Pemanasan
|
Air |
Laju alir |
0 |
70 |
80 |
90 |
100 |
110 |
|
Gas masuk |
Td |
53 |
62 |
58 |
57 |
56 |
47 |
|
Tw |
32 |
30 |
30 |
32 |
31 |
31 |
|
|
Gas keluar |
Td |
29 |
33 |
35 |
33 |
34 |
33 |
|
Tw |
27 |
30 |
30 |
33 |
31 |
31 |
|
|
Labu |
Tl |
27 |
31 |
34 |
35 |
37 |
38 |
|
dP |
4 |
4 |
6 |
6 |
6 |
6 |
|
|
Orifice |
dP |
40 |
40 |
40 |
40 |
40 |
40 |
Lampiran 2
Humidifikasi
Tanpa Sirkulasi Air
Tanpa Pemanasan
Y2’-Y1’ = 0,017 – 0,0145 = 0,0025 kg air/ kg UK

Diketahui
: Cd = 0,603
A0
= Ľ p d2 = Ľ p (0,0328)2 = 8,45 m2
A1
= Ľ p d2 = Ľ p (0,0825)2 = 5,35 m2
A2
= Cc x Ao ; Cc = 1
A2
= Ao
U = 0,88 m3/kg
P1-P2 = DP = N/m2
1
mbar = 101,3 N/m2 = 101,3
Kg/m.s2
maka
:

Untuk
DP = 40 mbar =40 x 101.3 N/m2, maka :
G![]()
= 4,95 x 10-2 kg/s
Contoh
Perhitungan untuk mencari L
L
= (Y2 - Y1) . G
= 0,0025 kg air/kg UK x 4,95. 10-2 kg/s
= 1,238.10-4 kg air/s
Menghitung
H
H2
– H1 = (28,977-28,903).2,326 = 0,172 KJ/kg
T = T1 = 30 oC
Tw
= Tw2 = 23 oC
T
– Tw = 30 – 23 oC = 7
Neraca
Energi
H1G
+ Q = H2 .G
Q
= (H2 – H1).G
= 0,172.0,0495 = 0,0085 kJ/s
l292 K = 2457,44 kJ/kg
Q
= h.A (Q – Qw) ; A = 0.1888 m2
![]()
![]()
=
0,0085/(0,1888.7)
=
0,00644 kJ/m2sC
Perhitungan
Q
Q
= ho x A x r(Y2 – Y1) l
![]()
= (4,72.0,0085)/(0,0025.2457,44)
= 0,00653 m/s
LAPORAN
PRAKTIKUM PILOT PLANT
HUMIDIFIKASI DAN
DEHUMIDIFIKASI
OLEH :
Nama/NIM : 1. Agus Asda/99401004
2. Priyo Prianggoro/99401013
Kelas : 3A
Dosen Pembimbing : Ir. Agus Djauhari
LABORATORIUM
PILOT PLANT
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BANDUNG
2001
Lampiran 4
Jawaban Pertanyaan
1.
Proses humidifikasi
adalah proses peningkatan jumlah kadar air dalam aliran gas dengan melewatkan
aliran gas di atas cairan yang kemudian akan menguap ke dalam gas. Contohnya :
pada menara pendingin/cooling tower.
Proses dehumidifikasi adalah
proses penurunan jumlah kadar air dalam aliran gas dilakukan kondensasi parsial
dan uap yang terkondensasi dibuang. Contohnya pada proses pembuatan H2SO4,
proses pengeringan dari padatan yang mengandung kadar air, dan lain-lain.
2.
Proses
adiabatik adalah proses dimana jika suatu gas dialirkan dan dikontakkan dengan
air pada laju yang tertentu pula dimana pada saat terjadinya atau mencapai
kesetimbangan gas akan menjadi jenuh yang mempunyai temperatur yang sama pada
sistem (dimana Q = 0).
3.
Pengaruh
pemanasan (heater) terhadap kelembaban udara bertujuan untuk mengurangi kadar
air dari udara sehingga udara menjadi tidak jenuh oleh air dan dapat melakukan
penyerapan air yang lebih besar lagi. Sebagai bukti dapat ditunjukkan dari data
hasil percobaan baik untuk humidifikasi maupun dehumidifikasi, terlihat
perbedaanya (dari suhu bola basah dan suhu bola kering), untuk proses yang
menggunakan sirkulasi air antara tanpa pemanasan berbeda dengan yang
menggunakan pemanasan. Heater ini akan memberikan temperatur pemanasan tertentu
dan akan mengeluarkan udara/gas dengan temperatur baru menuju ke unit proses.
4.
Untuk
mendapatkan laju humidifikasi yang tinggi, kontak antar permukaan dari udara
dan air dibuat sebesar mungkin. Modifikasi yang dapat dilakukan adalah memakai
jenis packing yang dapat mendukung perluasan kontak antar permukaan(intalox
sadle, butiran silika, dan sebagainya) dan laju alir sirkulasi air diatur
optimum sehingga dapat mendukung terbentuknya laju film pada permukaan packing
kolom
Pengolahan Data
Perhitungan massa jenis udara
· Udara masuk

|
T |
r |
|
50 |
0,0778 |
|
80 |
X |
|
100 |
0.0710 |
Perhitungan laju alir udara




Penentuan Kelembaban
|
Laju
Air |
0 |
70 |
80 |
90 |
100 |
110 |
|
Yin |
0.0145 |
0.0145 |
0.0143 |
0.0172 |
0.0168 |
0.0175 |
|
Yout |
0.017 |
0.0182 |
0.0182 |
0.0175 |
0.0195 |
0.0195 |
Laju alir air dalam L/jam Yin adalah kelembaban udara masuk dalam lb
air/ lb udara kering Yout adalah kelembaban udara keluar dalam
lb air/ lb udara kering
Menghitung besarnya entalpi dan volume lembab
· Untuk laju alir air 0 (nol)
|
Udara masuk |
Udara keluar |
|
Td = 86°F |
Td = 75,2°F |
|
Tw = 74°F |
Tw = 73,4°F |
|
Yin = 0,0145 lb air / lb udara kering |
Yout = 0,017 lb air / lb udara kering |
Udara masuk


Udara keluar


Menghitung selisih entalpi dan jumlah air yang ditambahkan
Skema proses humidifikasi
![]()
![]()
Hin Hout
Yin Yout
M
air yang ditambahkan
Hair
Menentukan besarnya laju alir udara kering

Menentukan jumlah air yang ditambahkan dan entalpi air


Perhitungan Cs/ls pada penjenuhan adiabatis
· Data udara pada saat jenuh
|
Udara masuk |
Udara keluar |
|
Td = 98,6°F |
Td = 98,8°F |
|
Tw = 82,4°F |
Tw = 82,4°F |
|
Yin = 0,0175 lb air / lb udara kering |
Yout = 0,0195 lb air / lb udara kering |

Ys adalah kelembaban jenuh udara (lb air/lb
udara kering) Y adalah kelembaban (lb air / lb udara
kering) Cs adalah kalor lembab (Btu/lb udara
kering) ls adalah kalor laten (Btu/lb) Tg adalah suhu udara °F Ts adalah suhu gas kalor °F
Humidifikasi tanpa pemanasan
|
Laju
Air |
Yin |
Yout |
Hin |
Hout |
Vin |
F |
M
air |
H
air |
|
0 |
0.0145 |
0.017 |
28.903 |
28.977 |
14.08 |
0.6502 |
0.0016 |
0.0482 |
|
70 |
0.0145 |
0.0182 |
26.684 |
34.758 |
13.848 |
0.6611 |
0.0024 |
5.3379 |
|
80 |
0.0143 |
0.0182 |
26.465 |
35.205 |
13.843 |
0.6613 |
0.0026 |
5.7799 |
|
90 |
0.0172 |
0.0175 |
30.534 |
34.878 |
14 |
0.654 |
0.0002 |
2.8413 |
|
100 |
0.0168 |
0.0195 |
29.649 |
37.535 |
13.944 |
0.6566 |
0.0018 |
5.1774 |
|
110 |
0.0175 |
0.0195 |
30.417 |
37.535 |
13.96 |
0.6558 |
0.0013 |
4.6684 |
Humidifikasi dengan pemanasan
Skema humidifikasi dengan pemanasan
Qo

![]()
Hin Hout
Yin Yout
M air
H Air
Menghitung besarnya Qo dan Q
|
Yin |
Yout |
Hin |
Hout |
Vin |
F |
M
air |
H
air |
Qo |
Q |
|
0.0172 |
0.0176 |
30.98 |
34.54 |
14.05 |
0.652 |
0.0003 |
0.01 |
3.5529 |
0.165 |
|
0.034 |
0.048 |
52.64 |
74.74 |
14.75 |
0.621 |
0.0087 |
0.5 |
21.594 |
0.909 |
|
0.027 |
0.0435 |
44.92 |
74.13 |
14.59 |
0.627 |
0.0104 |
1 |
28.215 |
1.213 |
|
0.0215 |
0.024 |
36.15 |
57.86 |
14.19 |
0.645 |
0.0016 |
0.14 |
21.567 |
0.981 |
|
0.027 |
0.0335 |
43.1 |
70.45 |
14.4 |
0.636 |
0.0041 |
0.3 |
27.054 |
1.194 |
|
0.032 |
0.045 |
49.52 |
84.92 |
14.61 |
0.627 |
0.0081 |
0.8 |
34.605 |
1.484 |
H air dihitung dengan menghubungkan antara selisih
kelembaban (satuan Grains) dengan temperatur labu (air) pada psicrometry
chart Q adalah jumlah panas yang disuplai ke sistem dalam Btu/s
Dehumidifikasi tanpa pemanasan
DP orifice = 40 mBar
|
Y |
H |
DY |
V |
F |
M
Air |
H
Air |
|
0.018 |
32.3 |
0 |
14.111 |
0.5799 |
0 |
0 |
|
0.017 |
31.1 |
0.0015 |
14.124 |
0.5793 |
0.00087 |
0.69677 |
|
0.015 |
29.57 |
0.0018 |
14.131 |
0.5791 |
0.00104 |
0.889 |
|
0.012 |
27.37 |
0.0024 |
14.124 |
0.5794 |
0.00139 |
1.27389 |
|
0.011 |
25.38 |
0.001 |
14.009 |
0.5841 |
0.00058 |
1.15853 |
|
0.01 |
25.18 |
0.0013 |
14.108 |
0.58 |
0.00075 |
0.11997 |
DP orifice = 60 mBar
|
Y |
H |
Y |
V |
F |
M
Air |
H
Air |
|
0.021 |
36.95 |
0 |
14.32 |
0.7 |
0 |
0 |
|
0.0185 |
33.3 |
0.0025 |
14.17 |
0.707 |
0.0018 |
2.58 |
|
0.0173 |
32.87 |
0.0012 |
14.23 |
0.704 |
0.0008 |
0.301 |
|
0.0167 |
32.66 |
0.0006 |
14.27 |
0.702 |
0.0004 |
0.151 |
|
0.0145 |
29.79 |
0.0022 |
14.17 |
0.707 |
0.0016 |
2.028 |
|
0.0125 |
29.65 |
0.002 |
14.34 |
0.699 |
0.0014 |
0.097 |
Y adalah kelembaban dalam lb air / lb
udara kering H adalah entalpi udara dalam Btu / lb
udara kering DY adalah selisih
entalpi V adalah volume lembab dalam ft3 /
lb udara kering F adalah laju alir udara kering dalam lb
udara kering / s M Air adalah jumlah air yang dikeluarkan
dari udara dalam lb/s H Air adalah entalpi air yang direject
dalam Btu/s
Menentukan kecepatan alir udara


Skema dehumidifikasi tanpa pemanasan

![]()
Hin Hout
Yin Yout
M Air
H Air
Menentukan Jumlah air yang direject dan entalpi air
![]()
![]()
Dehumidifikasi dengan pemanasan
DP orifice = 40 mBar
|
Y |
H |
Y |
V |
F |
M
Air |
H
Air |
Qo |
Q |
|
0.0185 |
31.31 |
0 |
13.96 |
0.586 |
0 |
0 |
0.3373 |
0.0142 |
|
0.017 |
31.65 |
0.0015 |
14.14 |
0.579 |
0.0009 |
0.1 |
0.4373 |
0.0179 |
|
0.0165 |
32.09 |
0.0005 |
14.23 |
0.575 |
0.0003 |
0.01 |
0.4499 |
0.0182 |
|
0.0154 |
32.86 |
0.0011 |
14.41 |
0.568 |
0.0006 |
0.1 |
0.864 |
0.034 |
|
0.0148 |
34.17 |
0.0006 |
14.6 |
0.56 |
0.0003 |
0.1 |
1.4103 |
0.0541 |
|
0.0142 |
34.49 |
0.0006 |
14.69 |
0.557 |
0.0003 |
0.01 |
0.3305 |
0.0125 |
Q adalah kalor yang masuk ke sistem dalam Btu / s H Air dihitung pada psicrometri chart dengan menghubungkan
antara selisih kelembaban dengan suhu air
DP orifice = 60 mBar
|
Y |
H |
DY |
V |
F |
M
Air |
H
Air |
Qo |
Q |
|
0.0192 |
32.08 |
0 |
13.98 |
0.717 |
0 |
0 |
0.12 |
0.0062 |
|
0.0175 |
32.2 |
0.0017 |
14.15 |
0.708 |
0.0012 |
0.1 |
0.8259 |
0.0414 |
|
0.0169 |
33.03 |
0.0006 |
14.29 |
0.701 |
0.0004 |
0.05 |
0.0752 |
0.0037 |
|
0.0145 |
31.86 |
0.0024 |
14.39 |
0.697 |
0.0017 |
0.15 |
0.642 |
0.0311 |
|
0.0133 |
32.5 |
0.0012 |
14.57 |
0.688 |
0.0008 |
0.001 |
0.0482 |
0.0023 |
|
0.0129 |
32.55 |
0.0004 |
14.61 |
0.686 |
0.0003 |
0.05 |
0.0356 |
0.0017 |
Skema dehumidifikasi dengan pemanasan
Q

![]()
Hin Hout
Yin Yout
H Air
M Air
Menghitung besarnya Q dan Qo dan
jumlah air yang direject
![]()