The Stories Mission Impossible 2 merupakan film kedua setelah Mission Impossible 1, yang diperankan oleh Tom Cruise yang tidak hanya bertindak sebagai pemeran utama (Ethan Hunt) tetapi juga sebagai produser film aksi ini. Film ini di sutradarai oleh John Woo yang juga kita kenal sebagai produser Film Brone Arrow dan Face/Off, yang sudah ditayangkan di bioskop-bioskop di Indonesia. Alkisah tim IMF pimpinan Ethan Hunt ditugaskan untuk merusak rencana seorang ex-agen bernama Sean Ambrose, yang memiliki senjata kimia biologi yang sangat berbahaya dan dikabarkan akan menjualnya kepada penawar tertinggi. Untuk mendekati sang penjahat, Ethan Hunt meminta bantuan seorang pencuri ulung wanita bernama Nyah yang diperankan oleh Thandie Newton. Seperti Film-Film John Woo yang lain, film Mission Impossible 2 ini penuh dengan kekerasan dan posisi-posisi sex yang provokatif. Film ini pertama dibuat dengan kategori R-rating yaitu kategori yang mengharuskan usia 17 tahun harus mendapat persetujuan orang tua untuk menonton. Kabarnya Paramount Picture menginginkan agar Film ini dibuat dengan kategori PG-13 yang berarti anak-anak diatas 13 tahun bisa menonton tanpa persetujuan orang tua agar dapat meningkatkan penghasilan dari penjualan tiket. Seperti adegan-adegan film aksi lainnya, banyak adegan-adegan berbahaya seperti terjun dari tebing yang tinggi atau bangunan bertingkat, pesawat yang meledak dan juga kejar-mengejar di jalan raya dengan kecepatan tinggi. Refleksi Iman Film-film aksi laga semuanya memiliki beberapa ciri khas utama yaitu :
1. Alur cerita yang misteri dan dramatis 2. Kekerasan dan seksualitas sebagai bumbu utama 3. Penuh dengan adegan-adegan berbahaya 4. Tokoh utama kebanyakan tidak mati alias mujur walaupun di tempatkan pada situasi yang sangat berbahaya.
Poin-poin diatas itu menyebabkan halusinasi terhadap kehidupan yang sebenarnya karena di dalam kehidupan tidak ada tokoh yang abadi dan mujur. Film ini seperti film-film kekerasan lainnya menawarkan pola kehidupan yang khas setingkat dongeng yang di padu dengan kehidupan sehari-hari. Masyarakat di era globalisasi informasi sangat haus akan hiburan karena keberadaannya sekarang sangat diatur oleh waktu yang seakan-akan semakin langka dan tidak dapat lagi diatur sesuai dengan kehendak empunya. Hiburan-hiburan yang menarik minat penonton tentunya yang berbau super hero atau happy ending dimana film-film seperti Superman, Kungfu Master, bahkan Doraemon pun berbau super hero. Masyarakat kita seakan-akan membutuhkan seorang super hero di dalam kehidupannya dan itu tidak didapat di dalam kehidupan sehari-hari karena banyaknya cacat di dalam pribadi manusia yang berada disekitarnya. Pribadi yang sempurna itu kemudian berusaha diciptakan oleh para produser film terutama industri film di hollywood. Tetapi mereka lupa bahwa di dalam dunia ini hanya ada satu manusia yang sempurna yaitu seorang anak tukang kayu yang lahir di Betlehem di tanah Yudea 2000 tahun yang lalu... ..Next page >> |