| |
Kumpulan Game & Puisi
Games Collection :
Poems
Collection :
Rasanya kulihat kau menatapku,
Memandang tak berkedip.
Tahukah kau betapa manisnya dirimu ?
Aku suka penampilanmu.
Apakah mataku menipuku,
saat kulihat kau berdiri di situ ?
Apakah kau mempermainkanku,
untuk membuktikan aku suka padamu ?
apakah kau hanya ilusi,
hanya ada dalam pikiranku ?
Apakah kau memperhatikanku,
seperti aku memperhatikanmu,
ingin tahu sekiranya
ada sedikit minatku padamu,
atau aku suka mencuri pandang ke arahmu ?
Akankah kau bicara padaku,
atau hanya memandangku setiap hari ?
Mungkin kau sudah melihat,
aku bukan gadis pemalu.
Aku suka bercerita pada teman-temanku,
kalau aku suka pada seseorang.
Aku tak ingin membuatmu takut,
tapi aku sering memikirkanmu.
Dan sekarang aku cuma ingin tahu,
apakah kau pun suka padaku ?
Ah, kawan,
marilah kita bersikap jujur
satu sama lain!
Karena dunia,
yang tampak berbohong
di hadapan kita
seperti sebuah pulau impian,
sangat bervariasi,
sangat indah,
sangat baru.
Namun tidak ada
sukacita yang sesungguhnya,
tidak pula kasih,
tidak pula cahaya,
tidak pula kedamaian,
tidak pula bantuan dalam penderitaan.
Dan kita disini seperti
dalam kegelapan yang kosong,
Bergerak dengan kebingungan
untuk melawan dan melarikan diri,
di mana pasukan tak dikenal
berselisih di malam hari.
Terjadinya begitu cepat,
Dunia pasti bergetar hebat.
Lama kuharapkan ini terjadi,
Seperti yang kubayangkan selama ini.
Lembut dia menatapku,
Lalu menyentuh rambutku.
Aku merasa begitu istimewa,
Seolah dia benar-benar jatuh cinta.
Dia membungkuk perlahan-lahan,
Jantungku berdebar cepat, tak tertahan.
Dan pada akhirnya,
Kami pun berhadapan.
Saat bibir kami bersentuhan,
Aku serasa meleleh perlahan-lahan.
Ciumannya adalah yang termanis,
Dari segala yang pernah kurasakan.
Dia yang istimewa dalam hidupku
Dia tidak tahu akan cintaku
Ingin kusampaikan padanya
Tapi keberanian aku tak punya.
Tak ingin aku mengambil risiko
Mencoba pun aku tak mau
Sebab bila dia tahu perasaanku
Aku akan canggung dan sangat malu.
Tak kukira akan begini jadinya
Tak kukira aku bakal jatuh cinta
Ada sesuatu dalam senyumannya
Yang membuatku tertegun terpana.
Mungkinkah aku tahu perasaannya ?
Akankah ia memberikan perhatiannya ?
Kan kusembunyikan perasaanku saat ini
Kusimpan untuk lain hari.
Persahabatan manusia
biasanya tampak dalam
beberapa detail eksternal.
Kita menangkap suatu kiasan,
kita mendengar nada suara,
kita memperhatikan tatapan mata,
atau gerakan saat berjalan;
dan pengalaman kecil tampak bagi
kita seperti permulaan
ke dalam dunia baru.
Lewat goresan tinta di kertas,
Kita kembali mengenang,
Saat-saat berpelukan penuh mesra,
Menjelang turunnya malam.
Hari-hari berlalu tanpa variasi,
Kesedihan memenuhi hati,
Air mata merebak jatuh di pipi,
Awan datang menutupi.
Kita tengah belajar mencintai,
Membuka diri, memecahkan masalah sendiri.
Harapan itu menopang kita.
Selama enam bulan hatiku bagai melayang,
Dengan sayap-sayap lebar terentang.
Namun masa-masa itu selesai sudah,
Kita pun membuka pintu yang penuh emosi,
Dan kita bisikkan,
Selamat tinggal.
Setelah beberapa lama,
kau akan mengerti perbedaan tipis
antara menggandeng tangan
dan membelenggu jiwa,
Dan kau akan mengerti
bahwa cinta bukan berarti
bersandar dan teman
bukan berarti aman,
Dan kau mulai mengerti
bahwa ciuman bukanlah kontrak
dan hadiah bukanlah janji,
Dan kau mulai menerima kekalahanmu
sambil mengangkat kepala
dan membuka mata,
dengan kelapangan dada seorang dewasa,
bukan kesedihan seorang anak,
Dan kau belajar membangun
semua jalanmu hari ini
karena tanah hari esok
sangat tak pasti,
sulit direncanakan.
Setelah beberapa lama
kau mengerti bahwa sinar mentari
pun akan membakarmu
kalau berlebihan.
Jadi, tanamilah kebunmu
dan hiasilah jiwamu,
jangan menunggu orang lain
membawa bunga untukmu.
Dan kau mengerti bahwa
kau bias bertahan
Bahwa kau sebenarnya kuat,
Dan kau sebenarnya berharga.
Inilah sahabatku
dalam senang maupun susah.
Sahabatku.
Ia yang melukai sahabatku
dengan kata atau perbuatan,
walaupun hanya selaput tipis
napas yang tak berarti,
yang mengaburkan kaca jernih jiwa
yang tak berkarat,
ia melukaiku juga.
Kawanku, aku membutuhkanmu sekarang
Genggamlah tanganku ini.
Dampingilah aku saat aku membutuhkan,
Cobalah untuk mengerti.
Genggamlah tanganku, kawan yang baik,
Dan tuntunlah aku dari tempat ini.
Singkirkanlah rasa ragu dan takutku,
Hapuslah air mata dari wajahku.
Kawan, aku tak biasa berdiri sendirian.
Aku perlu tanganmu untuk kugenggam,
Kehangatan sentuhan lembutmu,
Dalam duniaku yang semakin dingin.
Jadilah kawan bagi diri ini,
Dan peluklah aku hari demi hari.
Sebab dengan tanganmu dalam genggamanku,
Aku tahu kita akan menemukan jalan itu.
langitku yang cerah,
yang membuatku mabuk kepayang,
ranjangku yang hangat,
pelabuhanku di kala badai,
hadiah termanis untukku,
pembangkit semangatku,
sahabatku yang terbaik,
sampai ajal menjelang,
inspirasiku,
tujuan hidupku,
cahaya penerangku,
siang dan malamku,
penyembuh luka hatiku,
pendingin amarahku,
penyembuh sakitku,
demam musim semiku,
permataku yang langka,
jawaban atas doaku,
hati dan jiwaku,
yang menyempurnakan hidupku,
sumber kegembiraanku,
penumbuh semangatku ketika aku jatuh,
kesempatanku yang terbaik,
dansa terakhir untukku,
suksesku yang paling besar,
buah kumquat-ku yang termanis,
penambah tenagaku,
pambangkit seleraku,
metahari pagiku,
hiburanku dikala senja,
pasangan dansaku,
pemelihara kebun hatiku,
sumber tawa riaku,
semua yang selalu untukku,
anugerah surgawi untukku,
untuk siapa aku diciptakan,
bara apiku yang terus menyala,
gairahku yang paling hebat,
belahan jiwaku,
nasib baikku,
kekasih impianku,
"yang terpenting diatas segalanya" bagiku,
kepercayaanku,
akal sehatku,
alasanku mengapa
sampai aku mati.
Kalau-kalau kau tidak tahu.
Semua orang
memiliki kelemahannya sendiri;
dan barangsiapa mencari
sahabat tanpa ketidaksempurnaan
tidak akan pernah menemukan
apa yang ia cari.
Kita mencintai diri kita sendiri
dengan kelemahan-kelemahannya,
seperti itulah kita harus
mengasihi sahabat-sahabat kita.
Rasanya kulihat kau menatapku,
Memandang tak berkedip.
Tahukah kau betapa manisnya dirimu ?
Aku suka penampilanmu.
Apakah mataku menipuku,
saat kulihat kau berdiri di situ ?
Apakah kau mempermainkanku,
untuk membuktikan aku suka padamu ?
apakah kai hanya ilusi,
hanya ada dalam pikiranku ?
Apakah kau memperhatikanku,
seperti aku memperhatikanmu,
ingin tahu sekiranya ada sedikit minatku padamu,
atau aku suka mencuri pandang ke arahmu ?
Akankah kau bicara padaku,
atau hanya memandangku setiap hari ?
Mungkin kau sudah melihat,
aku bukan gadis pemalu.
Aku suka bercerita pada teman-temanku,
kalau aku suka pada seseorang.
Aku tak ingin membuatmu takut,
tapi aku sering memikirkanmu.
Dan sekarang aku cuma ingin tahu,
apakah kau pun suka padaku ?
Banyak yang tak sanggup kuucapkan
saat kupandang matamu.
Mungkin kau akan menolakku
Dan menghancurleburkan harga diriku.
Kian hari cintaku kian bertumbuh
tapi kau takkan pernah tahu.
Banyak yang tersembunyi di balik senyumanku,
apa-apa yang tak bisa kuperlihatkan padamu.
Ingin aku memelukmu selamanya
kalau saja kau sambut tanganku.
aku akan mencintaimu sepenuh hati
Aku menjaga
Ketenangan yang tajam dan seksama
untuk mendengar dengan telinga
Siapakah sahabatku dan musuhku.
Siapa menangisiku dengan pura-pura,
Ia memakai topeng persahabatan samaran;
Siapa mengoyakku
memperbaikiku
dan ia sendiri menjadi sahabatku.
Lututku mulai gemetar
Saat kau muncul.
Pikiranku dipenuhi tanda tanya
Hatiku dipenuhi rasa takut.
Kapankah perasaan ini akan berhenti ?
Kapankah perasaan ini bermula ?
Bagaimana aku harus mendengar pikiranku ?
Tanpa menghancurkan hatiku ?
Aku sangat bingung.
Apa yang harus kulakukan ?
Aku tak dapat memikirkan apa-apa
Kecuali dirimu.
Haruskah aku mengabaikanmu ?
Atau memberinya waktu ?
Aku tak dapat berpikir jernih
Hatiku mengendalikan jiwaku.
Banyak perselisihan kita
disebabkan oleh kesalahpahaman,
yang dapat dibenarkan dengan sedikit
kata-kata tulus dan sedikit kesepakatan tulus.
Manusia sangat sering hidup
pada pertentangan kepentingan satu sama lain,
di mana sebuah kata yang tulus,
atau sebuah pengakuan yang sederhana,
akan menyembuhkan perbedaan ini.
Persahabatan sejati
melipatgandakan kebaikan
dalam hidup dan memecah-mecah
keburukan dalam hidup.
Berupayalah memiliki teman,
karena hidup tanpa teman
ibarat hidup di pulau gersang…
Menemukan seorang teman sejati
dalam kehidupan ini
adalah nasib baik;
mempertahankan teman
itu adalah berkah.
Larut malam,
Saat kantuk mestinya menjelang,
Sosokmu muncul perlahan,
Dalam hatiku bersemayam,
Kucoba merenungkan,
Bagaimana mungkin ini terjadi,
Pasti kau telah menemukan,
Kunci pintu hatiku ini,
Persahabatan kita,
Bisa jauh lebih berarti,
Asal kaucoba membuka pintu hatiku.
Kalau aku hanya bisa menjadi temanmu
Kalau hanya itu tempat untukku di hatimu
Kan kuterima itu dengan bangga
Kubuktikan diriku yang terbaik untuk menjalaninya.
Kan kuberikan padamu bahuku untuk tempat mengadu
Kan kutunjukkan betapa pedulinya aku padamu
Aku kan selalu siap saat kau membutuhkanku
Aku akan selalu berada di dekatmu.
Kalau aku hanya bisa menjadi temanmu
Yang mendengar saat kau menangis
Kan kuterima itu dengan bangga
Kan kujalani dengan sukacita.
Cintaku padamu lebih dalam
Daripada yang akan pernah kausadari
Tanpa mengharapkan kau mencintaiku
Untuk itu mesti kubiarkan kau berlalu.
Kau perlu waktu untuk menemukan tujuanmu
Kau perlu waktu untuk merenungkan pikiranmu
Tapi saat perjalananmu berakhir
Dan jalur yang kautempuh selesai
Ingatlah aku sahabat baikmu
Yang mencintaimu sejak awal.
Kalau aku hanya bisa menjadi temanmu
Kalau hanya itu tempat untukku di hatimu
Kan kuterima itu dengan bangga
Kubuktikan diriku yang terbaik untuk menjalaninya.
Kan kuberikan padamu bahuku untuk tempat mengadu
Kan kutunjukkan betapa pedulinya aku padamu
Aku kan selalu siap saat kau membutuhkanku
Aku akan selalu berada di dekatmu.
Kalau aku hanya bisa menjadi temanmu
Yang mendengar saat kau menangis
Kan kuterima itu dengan bangga
Kan kujalani dengan sukacita.
Cintaku padamu lebih dalam
Daripada yang akan pernah kausadari
Tapi mengharapkan kau mencintaiku
Untuk itu mesti kubiarkan kau berlalu.
Kau perlu waktu untuk menemukan tujuanmu
Kau perlu waktu untuk merenungkan pikiranmu
Tapi saat perjalananmu berakhir
Dan jalur yang kautempuh selesai sudah
Ingatlah aku sahabat baikmu
Yang mencintaimu sejak awal mula.
Seorang sahabat adalah
seseorang yang tiada putusnya memuji
dan mengharapkan dari kita semua hal yang berharga,
dan yang menghargai semuanya itu.
Sahabat tidak meminta imbalan
kecuali sahabatnya itu akan menerima dan memakai
dan tidak akan menghinakan pujian darinya.
Mereka saling memelihara mempertahankan satu sama lain.
Mereka ramah terhadap impian satu sama lain.
Yang terbelenggu di dalam
Perkataan yang tak pernah kuucapkan,
Perasaan yang kusembunyikan,
Kalimat yang tak pernah kaubaca.
Kau dapat melihatnya di mataku,
Membacanya di wajahku,
Di dalam terperangkap dusta
Masa lalu yang tak dapat kutukar.
Dengan kenangan yang menggelantung -
Yang tampaknya tak mau enyah.
Mengapa aku tak bisa lebih bahagia ?
Hari ini adalah hari baru.
Kemarin sudah berlalu,
Meskipun rasa sakitnya belum.
Tak ada yang abadi,
Aku harus mensyukuri yang kumiliki.
Janganlah cintaku kau sia-siakan,
Karena cintaku akan segera hilang -
Semua yang kau dambakan
Cinta yang kaukira telah kaudapatkan.
Rasa sakit yang kurasakan kini
Tak akan hilang dalam semalam,
Tapi entah bagaimana, entah kapan,
Segala sesuatunya akan membaik,
Tak lagi mengharapkan masa lalu.
Ia bukanlah jodohku.
Kasih kami tak bertahan,
Jadi aku harus merelakannya.
Tidak satupun yang dapat membuat
begitu banyak kesan dalam hati seseorang
dibandingkan suara persahabatan;
karena kita tahu suara itu
tidak pernah berbicara kepada kita
kecuali demi kebaikan kita.
Kita boleh mengira bahwa
sahabat itu dikhianati, tapi tidak
bahwa ia tidak ingin mengkhianati kita.
Kadang-kadang kita berlari
mengharapkan nasehatnya,
tapi kita tidak pernah
memandang rendah nasehat itu.
Melewati tahun demi tahun
aku akan berjalan bersamamu -
didalam hutan yang lebat menghijau;
di pantai-pantai berpasir;
dan bila waktu kita
di dunia sudah habis
di sorga kelak,
kau akan tetap
menggandeng tanganku.
Segala macam hubungan antarmanusia
itu mirip pasir dalam genggamanmu.
Jika berada pada telapak tangan yang terbuka,
pasir itu akan tetap pada tempatnya.
Namun jika
kau kepalkan tanganmu erat-erat
untuk mempertahankannya,
pasir itu akan menyembur
melalui sela-sela jemarimu.
Mungkin ada yang tersisa dalam tanganmu,
tapi kebanyakan akan jatuh.
Pacaran adalah seperti itu.
Kalau dipertahankan dengan longgar;
dengan menghormati dan membebaskan orang lain,
hubungan cinta itu akan tetap utuh.
Tapi jika digenggam terlalu erat,
terlalu memiliki,
maka hubungan cinta itu akan terlepas dan hilang.
Ujian dari persahabatan adalah
pertolongan pada saat kemalangan,
dan juga, pertolongan tanpa pamrih.
Hubungan yang membutuhkan pertimbangan
adalah perjanjian komersial
dan bukan persahabatan.
Hubungan yang berpamrih
seperti perekat palsu,
yang tidak merekatkan.
|