Organisasi paranormal Indonesia terbesar, "Paguyuban Paranormal Indonesia" (PPI) yang diketuai oleh Paranormal Selebritis Kondang "Bos Edy", berpusat dikota Pati Jawa Tengah menggelar pertemuan akbar, dihadiri oleh anggota-anggotanya yang tersebar diseluruh Nusantara.

Beberapa tokoh paranormal terkenal yang hadir antara lain, Bos Edy sebagai ketua dari Pati, David Gombak (Jakarta), Bambang Asmak ( Surabaya), Jeng asih (Pati), Mbah Roso(Jakarta), Mbak Har (Pati), Muhammad Syaiki (Kudus) dll.

Pertemuan akbar yang diselenggarakan di kota Pati ini selain mengakrabkan antar anggota juga melahirkan tiga keputusan. Pertama memilih ketua baru, dengan suara terbanyak "Bos Edy" terpilih lagi. Kedua melalui kesepakatan PPI diubah menjadi "Perhimpunan Alternatif Indonesia" (PATI), terakhir mengajak seluruh anggota untuk kerja sama dalam bidang sosial di masyarakat.

Diubahnya PPI menjadi PATI, menurut Bos Edy sebagai ketua, perubahan nama ini untuk menyesuaikan perkembangan jaman yang menuntut agar terus maju, juga untuk lebih meningkatkan kualitas kerja anggota agar tidak menyimpang dari norma-norma agama maupun masyarakat serta selalu beretika baik. Terpilihnya Bos Edy Sebagai ketua "PATI" tidak asal pilih saja. Ada dua tokoh paranormal lain yang juga dicalonkan sebagai ketua, David Gombak dan Bambang Asmak. Melalui suara terbanyak kedua tokoh tersebut tidak mampu meraih sebagai ketua.

Beberapa program kerja yang telah diluncurkan oleh "PATI" salah satunya dalam bentuk pelayanan pengobatan alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan berbagai macam penyakit, bahannya diambil dari tumbuh-tumbuhan yang tumbuh subur dialam Indonesia ini. Munculnya organisasi PATI bagi masyarakat luar, merupakan suatu organisasi dipandang mampu membantu menyelesaikan suatu masalah secara alternatif.

Hal ini dapat dilihat langsung dikantor pusat "PATI" yang berada Jln. R.A. Kartini I E/107 PATI Jateng, setiap harinya selalu dipenuhi dengan pasien yang ingin berkonsultasi baik ini masalah penyakit maupun problem yang lain. Mereka yang datang bukan hanya golongan bawah saja, masyarakat elitepun ikut antre. Masyarakat sekarang bisa disebut masyarakat yang moderen, segala suatu difikir secara ilmiah dan penuh logika. Meskipun demikian dalam mengatasi kesulitannya banyak yang menggunakan jalan alternatif dan efektif. Krisis ekonomi yang berkepanjangan ini mendorong masyarakat untuk memilih cara-cara alternatif dalam mengatasi problemnya Perhimpunan Alternatif Indonesia dihimpun dari masyarakat untuk melayani masyarakat juga.