Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!

Koleksi Puisi Saya

~Cintaku PadaMu~
~Dia~
~Perpisahan~
~Semangat Patriotik~
~Melodi Itu~
~Dulu dan Kini
~Puisi Terakhir~

~Selautan Wajah Itu~

~Tak Seindah Sekeping Hati Suci~

~Cintaku PadaMu~

Cintaku padaMu begitu luas
Seluas lautan
Tanpa sempadan
Kau kurniakan diriku yang kerdil ini
Kehidupan yang indah nan berseri
Kau kurniakan juga insan-insan yang kukasihi
Untukku bertumpang kasih
Di sekeliling diri ini

Hidupku ada pasang surutnya
Kutahu ia hanya dugaan dariMu cuma
Kutabah menghadapinya
Kerna kusedar
Tiada halangan, tiadalah kehidupan

Puisi ini kutitip ikhlas buatMu
Walaupun ia maha kerdil
Dibandingkan dengan kebesaranMu
Ia sudah memadai
Untuk diri ini meluah nukilan hati
Menghirup syukur tiada henti
Rahmatilah hidup kami di bumi
Di akhirat jua...

~Dia~

Nun di sana kulihat dia
Kurenung dia
Purnama demi purnama
Puas kuperhati dia
Dulu dia pemalu
Dulu dia membatu
Terkapai-kapai
Mencari arah tuju
Mencari teman pembuang bosan
Air mukanya berbintik-bintik
Ah, tidak sedikit kuhirau!
Rambutnya perang muda
Begitu indah segalanya
Akan kudoa dia di sisi Illahi

Memori tinggal memori
Tinggal ilusi semuanya kini
Entah kenapa dia bertukar rupa
Bertukar segalanya
Bersama rambut perang mudanya yang dulu kupuja
Kini tajam berduri bisanya
Menghiris hati yang luka
Oh tidakkah dia sedar?
Dirinya selamanya dirinya
Usah diubah segala....

~Perpisahan~

Di sini kita berpisah
Diiringi rasa sebu dan resah
Bagiku ini bukan kali pertama
Usah dikira kali ke berapa
Kerna perpisahan begitu pahit untuk ditelan
Begitu sendu untuk ditangisi
Kini aku merasainya lagi
Aku yang malang ini hanyalah si pemerhati
Mereka datang dan pergi
Aku berduka dan menangis
Kubujuk hati sendiri
Ah, usah diratapi pemergian ini!
Sebungkus doa ditadah kepada Illahi
Yakinlah kita kan ketemu lagi....

~Semangat Patriotik~

Semangat patriotik
Detik demi detik berdetik di jiwa
Setiap insan yang punya cinta
Cinta pada tanahair
Mencetus, membangkit
Keberanian yang tidak berbelah bahagi

Kerananya
Timbul pahlawan berani
Rentap juga Datuk Maharajalela
Tidak lupa Dato' Bahaman dari Pahang
Menghapus penjajah yang mendatang

Kala semangat patriotik menjiwai segenap Malaya
Di depan mata penjajah
Kuasa mereka rebah
Lidah mereka kelu
Tubuh mereka kaku

~Melodi Itu~

Melodi itu
Bisa mencairkan hatiku
Menghadirkan seribu kedamaian
Membangkitkan seribu pengertian
Mengundang seribu kepuasan
Sedang lemah-gemalai si jemari
Dilanda keasyikan tari
Menuruti not-not melodi itu
Mencipta lagu syahdu
Membuai, membelai
dan menyentuh kalbu
Sedang sang piano
Setia menyanyikan melodi itu....

~Dulu dan Kini~

Dulu
Mereka pembantu di hari pilu
Mereka pendorong di hari lesu
Mereka penawar di hari duka
Mereka di sisi di hari sepi
Indah nian segalanya

Tapi
Setiap yang indah
Bagai embun di hujung rumput
Entah mengapa
Si bayu hadir menghembus embun malang
Mengarak pergi diri mereka yang dulu
Mendesak suatu wajah asing sebagai pengganti

Kini
Diri ini tidak dihirau lagi
Senyum yang dulu berseri nan mulus
Jadi kelat sekelat-kelatnya
Kata-kata semanis madu dulu
Rupanya sebisa racun duri kini
Hanya langkah-langkah selamba
Memencil diri yang dirantai sepi
Mengapa? Mengapa ini terjadi?
Dulu dan kini bagai langit dan bumi
Mengapa mereka berubah ketara?
Sedangkan diri ini tidak mencipta sebarang dosa....

~Puisi Terakhir~

Tidak terkira benih hampa
Kau semai di hati ini
Tidak terkira racun bisa
Kau barahkan hati ini
Tidak terkira air mata
Kau lumur pada wajah ini
Tidak terkira luka pedih
Kau deritai hati ini
Oh biarlah semua ini tiba ke noktahnya
Tiada rela lagi kuhadapi
Biarlah puisi kutitip khas ini
Kan jadi yang terakhir
Penutup tirai kasihku
Untukmu....

~Selautan Wajah Itu~

Wajah itu merata di samudera sana
Guruh bergema hebat
Sehebat gemaan batinku
Rintik hujan kian melebat
Selebat tangisan air mataku
Segala kudrat yang ada dicurahkan
Menentang arus lautan deras
Namun aku tewas
Lemah dan lemas
Ditenggelami lautan itu
Yang kembali mengalir tenang
Di minda
Dan di hatiku....

~Tak Seindah Sekeping Hati Suci~

Renung refleksi sendiri
Benci mencuri hati
Segala tampak tak serasi
Tak serasi dengan apa yang diimpi
Perlahan-lahan
Diri kian hanyut
Ke lorong terpencil
Penyelesaian tiada
Binasa terasa
Tanpa ketahui
Paras rupa
Indah luaran
Tak seindah sekeping hati suci
Dihiasi kesyukuran tak berbelah bahagi
Akan kurniaan Illahi.