Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!

TBMMPANACEA

FARMAKOLOGI PRAKTIS

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

DAN UNTUK KEGAWATDARURATAN

 

                 Dalam kehidupan sehari-hari obat sudah menjadi kebutuhan. Seperti halnya makanan dan minuman.

Istilah-istilah obat yang perlu diketahui:

  1. Obat ialah suatu zat yang digunakan untuk diagnose, pengobatan, melunakakn, penyembuhan atau pencegahan penyakit pada hewan maupun manusia

  2. Farmakologi ialah ilmu yang mempelajari cara dalam fungsi sistem hidup dipengaruhi obat.

  3. Farmokokinetik ialah ilmu yang mempelajari tentang absorpsi, distribusi, metabolisme, atau biotransformasi dan ekskresi obat (ADME).  Secara singkat pengaruh tubuh terhadap obat.

  4. Farmakodinamik, ialah ilmu yang mempelajari cara kerja obat, efek obat terhadap fungsi berbagai organ dan pengaruh obat terhadap reaksi biokimia danstruktur organ.  Secara singkat artinya pengaruh obat terhadap sel hidup.

  5. Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet dst.

  6. Obat paten adalah obat dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.

  7. Obat generik berlogo adalah obat esensia yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan Cara Pembuatan Obat yang baik (CPOB) dan diuji oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Mkanan Departemen Kesehatan.

  8. Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh apoteker di apotik. contohnya Clindamisin (acne), Ibuprofen)

 

Untuk dapat mengunakan obat dengan baik kita perlu mengenal beberapa hal dasar mengenai obat agar obat tidak menjadi racun jika indikasi, dosis dan car penggunaan tepat.

     Dosis

        Setiap kita memberikan obat harus memperhatikan dosis yang diberikanan.  Dasar pemikirannya sejauh mana obat yang diberikan dapat mencapai sasaran dan seberapa besar obat yang diberikan mengenai sasarannya.  Selain itu perlu perlu dipertimbangkan berapa lam efek berlangsung.  Dosis obat sangat penting untuk setiap pemberian obat yang memepunyai efek pada tubuh. efek tertent(sistemik adan lokal).  Cara-cara yang digunaan sehingga obat memberikan efek ttertentu yaitu:

1.        efek sistemik (seluruh tubuh melalui aliran darah)

a.        oral, pengunaan obat melalui mulut

b.       sublingual, pengunaan obat dibawah lidah

c.        bukal, penggunaan obat antara gusi dan pipi

d.       parentral, injeksi

e.        rektal, penggunaan obat/supositoria dimasukkan dubur

2.        efek lokal (hanya setempat dimana obat digunakan) 

a.        inhalasi, yaitu obat yang disemprotkan dalam mulut atau hidng dengan alat tertentu (inhaler, vaporizer, nebulaizeratau aerosol)

b.       penggunaan obat pada mukosa (mata, telinga hidung, vagina)

c.        lasion, salep, penggunaan obat pada kulit

Pengolongan Obat  Menurut Undang-undang Farmasi

                Untuk mengawasi penggunaan obat oleh rakyat serta untuk menjaga keamanan penggunaannya, maka pemerintah mengolongkan obat menjadi 4 golongan yaitu:

1.        obat bebas , contoh: sedian vitamin,boorwater, dst

2.        obat bebas terbatas (obat keras dengan batasan jumlah dan kadar isi berkhasiat dan harus ada tanda peringatan (P)  boleh dijual bebas; dulu disebut daftar W).  Obat ini dibagi lagi atas penggunaannya:

a.        P1= obat untuk ditelan, contoh:obat asthma, obat cacing, obat batuk dst

b.       P2=obat untuk dikumur, contoh: obat kumur  

c.        P3=obat untuk bagian luar badan, contoh:antiseptik,

d.       P4=obat untuk dibakar

e.        P5=obat yang sama sekali tidak boleh di telan, contoh: anti infeksi vagina, laksan

f.         P6=obat wasir, contoh: obat ambein

Obat Bebas terbatas yang dicabut adalah sedian obat sedot yang mengandung Amphetaminum.

3.        obat keras (obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter, dulu disebut daftar G (gevaarlijk))

contoh: semua obat injeksi, antibiotik, amphetaminum, tranquilizer, anti pendarahan (vitamin K) dst

4.        obat narkotik (dulu disebut daftar O (opiat))

contoh: opium (beserta sediannya), kokain, morfin, canabis indicac, obat bius sintesis

Indikasi

Kita harus mengetahui indikasi/ alasan penggunaan suatu obat agar dapat dengan tepat memberikan obat sesuai dengan keluhan.  Oleh karena itu kita harus mengetahui obat-obat dan indikasinya yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan kegawatdaruratan.

  1. Parasetamol (Asetominofen)

Mempunyai efek Analgesik- Antipiretik, mengurangi nyeri dan panas.  Obat ini tidak merangsang lambung sehingga dapat di makan atau di minum pada waktu perut kosong (sebelum makan).  Efek samping Parasetamol sangat jarang (misalnya: anemia hemolitik dan methemoglobin) dan baru muncul pada dosis yang sangat besar (Lebih dari 24 tablet atau 12 gram sehari).  Nama dagang misalnya Biogesik, Tempra, Combiflu, Bodrex

 

  1. Antalgin (Dipiron)

Antalgin berefek menghilangkan dan mengurang I nyeri dan demam.  Antalgin dibatasi penggunaannya misanya untuk nyeri akut pasca operasi, nyeri karena tumor, nyeri hebat karena penyakit akut atau kronis yang tidak dapat diatasi analgatik non steroid lain.  Pembatasan penggunaan obat ini karena sering timbulnya efek samping seperti agranulositosis, anemia aplastika dan trobositopeni.  Selain itu obat ini iritatif terhadap lambung sehingga kadang menimbulkan nyeri sampai ulkus. Nama dagangnya Neorheumacyl, Neuralgin

 

  1. Asetosal (Asetil salisilat)

Obat Analgesik –anti piretik yang rasanya tidak pahit.  Seperti hal Antalgin walaupun efektif untk menghilangkan nyeri dan panas.obat ini banyak mempunyai efek samping misalnya  nyeri ulu hati, ulkus dan pendarahan saluran cerna juga yang terkenal adalah Reye sydrome.  Keracunan asetosal sering pada anak-anak karena tablet yang berasa masam dan akibat dari kecerobohan orang tua. Nama dagangnya Aspirin, Bodexin, Saridon.

 

  1. Antasida

Mengandung aluminium hisdroksida dan magnesium bekerja menetralisir asam lambung.  Indikasinya adalah hiperasiditas yang disebabakan gastritis tukak lambung, refluk esofagitis dan hernia hiatus diagfragma.  Efek samping diare, flatus  bahkan sampai konstipasi.

 

  1. Gliseril Guaiakolat (Guaianeafenesin)

Merupak ekspektorat yang meningkatkan sekresi cairan saluran nafas dan membantu melonggarkan sumbatan mukus dan sekresi bronkial.  Dengan cara mengurangi viskositas sekresi saluran nafas (mengencerkan dahak).  GG meningkatkan efisiensi reflek batuk dan kerja rambut getar dalam mendorong akumulasi sekret dari trakea dan bronkus.

 

  1. Aminofilin

Merupakan campuran teofilin dan etilen diamin yang secara langsung melemahkan otot polos bronkus dan pembuluh darah pulmoner (bronkodilator).  Digunakan untuk mencegah asma dan bronkospsme yang reversibel akibat bronkitis akut dan emfisema.

 

  1. Dekstrometorfan (DMP)

Merupakan  levoisomer dari codein yang hanya sedikit memiliki efek narkotik. Senyawa ini memiliki efek antitusif (menekan batuk) yang bekerja langsung di sistem saraf pusat, yang juga dapat memberi efek sedasi maskipun efek ini bervariasi pada tiap individe. DMP diindikasikan untuk batuk kering. Oleh karena obat ini menekan batuk, maka batuk yang disebabkan oleh produksi sputum (batuk berdahak) merupakan kontraindikasi untuk DMP.  Obat-obatan yang mengandung DMP maupun codein biasanya berupa obat batuk putih atau pil misalnya KonidinR .

 

  1. Antihistamin

Merupakan sekumpulan senyawa yang berperan untuk melawan/mencegah alergi atau hipersekresi asam lambung yang dimediasi oleh histamin.  Obat-obatan ini bekerja dengan menempati reseptor histamin sehingga histamin tidak dapat menempati reseptor yang sudah ditempati tersebut. Meskipun anafilaksi dan asma merupakan suatu bentuk alergi, antihistamin tidak diindikasikan untuk kedua kasus ini. Contoh antihistamin antara lain chlor trimeton (CTM/klorfeniramin maleat).

 

  1. Antibiotika

Merupakan segolongan obat-obatan yang berguna untuk mematikan mikroba patogen yang menginfeksi tubuh. Terdapat bermacam golongan antibiotika, misanya golongan aminoglikosida (mis. streptomisin), kuinolon (siprofloksasin), makrolida dsb. Tiap antibiotika memiliki spektrum aksi yang beragam. Ada yang spektrum aksinya luas misalnya untuk bakteri gram positif & negatif (mis. penisilin & ampisilin) dan adapula yang sempit (mis. metronidazol untuk bakteri gram negatif). Beberapa antibiotika yang patut mendapat perhatian dalam penggunaannya karena bisa menimbulkan suatu reaksi yang hebat antara lain penisilin (reaksi anafilaktik), streptomisin, nitrofurantoin, siprofloksasin, sulfametoksazol (dapat menyebabkan timbulnya Stevens–Johnson Syndrome), eritromisin, dll.

 

  1. Obat-obatan untuk  Sistem Kardiovaskuler

Termasuk dalam golongan ini adalah obat-obatan antiangina, antihipertensi, dan obat-obatan untuk gagal jantung kronis dan akut. Antiangina diindikasikan untuk kasus iskemia jantung baik dengan cara menurunkan kebutuhan oksigen jantung, melebarkan arteri koronaria, mengurangi afterload dan meningkatkan pooling darah di vena kapasitans. Yang tergolong obat ini antara lain nitrit, b-blockers, dan Ca-antagonis. Antihipertensi berguna untuk menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi volume sirkulasi (diuretika), merelaksasikan arteri (a-blockers, Ca-antagonis) menurunkan volume semenit jantung (b-blockers) dan mengurangi tonus simpatik dari SSP (reserpin, klonidin, atau metildopa).

 

KEMBALI


PERTOLONGAN PERTAMA  is curated by TBMMFKUGM

The information contained in"PERTOLONGAN PERTAMA "  is not a substitute for the medical care and advice of your physician. "PERTOLONGAN PERTAMA", A digital library of authoritative first aid and emergency  for all  first aider and other emergency medical crew are all Trademarks of   TBMM "Panacea" FK UGM.
Comments and suggestions for site additions to: tbmmfkugm@medmail or webmaster@tbmmfkum.zzn.com mail to: Ruang TBMM "PANACEA"-MAPADOK Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Jalan Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55182.