TBMMPANACEA |
FARMAKOLOGI PRAKTIS
DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
DAN UNTUK KEGAWATDARURATAN
Dalam kehidupan sehari-hari
obat sudah menjadi kebutuhan. Seperti halnya makanan dan minuman.
Istilah-istilah
obat yang perlu diketahui:
Obat
ialah suatu zat yang digunakan untuk diagnose, pengobatan, melunakakn,
penyembuhan atau pencegahan penyakit pada hewan maupun manusia
Farmakologi
ialah ilmu yang mempelajari cara dalam fungsi sistem hidup dipengaruhi obat.
Farmokokinetik
ialah ilmu yang mempelajari tentang absorpsi, distribusi, metabolisme, atau
biotransformasi dan ekskresi obat (ADME).
Secara singkat pengaruh tubuh terhadap obat.
Farmakodinamik,
ialah ilmu yang mempelajari cara kerja obat, efek obat terhadap fungsi
berbagai organ dan pengaruh obat terhadap reaksi biokimia danstruktur organ.
Secara singkat artinya pengaruh obat terhadap sel hidup.
Obat
jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk,
cairan, salep, tablet dst.
Obat
paten adalah obat dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat
atau dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang
memproduksinya.
Obat
generik berlogo adalah obat esensia yang tercantum dalam Daftar Obat
Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai
dengan persyaratan Cara Pembuatan Obat yang baik (CPOB) dan diuji oleh Pusat
Pemeriksaan Obat dan Mkanan Departemen Kesehatan.
Obat
wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh
apoteker di apotik. contohnya Clindamisin (acne), Ibuprofen)
Untuk
dapat mengunakan obat dengan baik kita perlu mengenal beberapa hal dasar
mengenai obat agar obat tidak menjadi racun jika indikasi, dosis dan car
penggunaan tepat.
Dosis
Setiap
kita memberikan obat harus memperhatikan dosis yang diberikanan.
Dasar pemikirannya sejauh mana obat yang diberikan dapat mencapai sasaran
dan seberapa besar obat yang diberikan mengenai sasarannya.
Selain itu perlu perlu dipertimbangkan berapa lam efek berlangsung.
Dosis obat sangat penting untuk setiap pemberian obat yang memepunyai
efek pada tubuh. efek tertent(sistemik adan lokal).
Cara-cara yang digunaan sehingga obat memberikan efek ttertentu yaitu:
1.
efek sistemik (seluruh tubuh melalui aliran darah)
a.
oral, pengunaan obat melalui mulut
b.
sublingual, pengunaan obat dibawah lidah
c.
bukal, penggunaan obat antara gusi dan pipi
d.
parentral, injeksi
e.
rektal, penggunaan obat/supositoria dimasukkan dubur
2.
efek lokal (hanya setempat dimana obat digunakan)
a.
inhalasi, yaitu obat yang disemprotkan dalam mulut atau hidng dengan alat
tertentu (inhaler, vaporizer, nebulaizeratau aerosol)
b.
penggunaan obat pada mukosa (mata, telinga hidung, vagina)
c.
lasion, salep, penggunaan obat pada kulit
Pengolongan
Obat Menurut Undang-undang Farmasi
Untuk
mengawasi penggunaan obat oleh rakyat serta untuk menjaga keamanan penggunaannya,
maka pemerintah mengolongkan obat menjadi 4 golongan yaitu:
1.
obat bebas
2.
obat bebas terbatas (obat keras dengan batasan jumlah dan kadar isi
berkhasiat dan harus ada tanda peringatan (P)
boleh dijual bebas; dulu disebut daftar W).
Obat ini dibagi lagi atas penggunaannya:
a.
P1= obat untuk ditelan, contoh:obat asthma, obat cacing, obat batuk dst
b.
P2=obat untuk dikumur, contoh: obat kumur
c.
P3=obat untuk bagian luar badan, contoh:antiseptik,
d.
P4=obat untuk dibakar
e.
P5=obat yang sama sekali tidak boleh di telan, contoh: anti infeksi
vagina, laksan
f.
P6=obat wasir, contoh: obat ambein
Obat
Bebas terbatas yang dicabut adalah sedian obat sedot yang mengandung
Amphetaminum.
3.
obat keras (obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan
resep dokter, dulu disebut daftar G (gevaarlijk))
contoh:
semua obat injeksi, antibiotik, amphetaminum, tranquilizer, anti pendarahan
(vitamin K) dst
4.
obat narkotik (dulu disebut daftar O (opiat))
contoh: opium (beserta sediannya), kokain, morfin, canabis indicac, obat bius sintesis
Indikasi
Kita
harus mengetahui indikasi/ alasan penggunaan suatu obat agar dapat dengan tepat
memberikan obat sesuai dengan keluhan. Oleh
karena itu kita harus mengetahui obat-obat dan indikasinya yang biasa digunakan
dalam kehidupan sehari-hari dan kegawatdaruratan.
Parasetamol
(Asetominofen)
Mempunyai
efek Analgesik- Antipiretik, mengurangi nyeri dan panas.
Obat ini tidak merangsang lambung sehingga dapat di makan atau di minum
pada waktu perut kosong (sebelum makan). Efek
samping Parasetamol sangat jarang (misalnya: anemia hemolitik dan methemoglobin)
dan baru muncul pada dosis yang sangat besar (Lebih dari 24 tablet atau 12 gram
sehari). Nama dagang misalnya
Biogesik, Tempra, Combiflu, Bodrex
Antalgin
(Dipiron)
Antalgin
berefek menghilangkan dan mengurang I nyeri dan demam.
Antalgin dibatasi penggunaannya misanya untuk nyeri akut pasca operasi,
nyeri karena tumor, nyeri hebat karena penyakit akut atau kronis yang tidak
dapat diatasi analgatik non steroid lain. Pembatasan
penggunaan obat ini karena sering timbulnya efek samping seperti agranulositosis,
anemia aplastika dan trobositopeni. Selain
itu obat ini iritatif terhadap lambung sehingga kadang menimbulkan nyeri sampai
ulkus. Nama dagangnya Neorheumacyl, Neuralgin
Asetosal
(Asetil salisilat)
Obat
Analgesik –anti piretik yang rasanya tidak pahit.
Seperti hal Antalgin walaupun efektif untk menghilangkan nyeri dan
panas.obat ini banyak mempunyai efek samping misalnya
nyeri ulu hati, ulkus dan pendarahan saluran cerna juga yang terkenal
adalah Reye sydrome. Keracunan
asetosal sering pada anak-anak karena tablet yang berasa masam dan akibat dari
kecerobohan orang tua. Nama dagangnya Aspirin, Bodexin, Saridon.
Antasida
Mengandung
aluminium hisdroksida dan magnesium bekerja menetralisir asam lambung.
Indikasinya adalah hiperasiditas yang disebabakan gastritis tukak lambung,
refluk esofagitis dan hernia hiatus diagfragma.
Efek samping diare, flatus bahkan
sampai konstipasi.
Gliseril
Guaiakolat (Guaianeafenesin)
Merupak
ekspektorat yang meningkatkan sekresi cairan saluran nafas dan membantu
melonggarkan sumbatan mukus dan sekresi bronkial.
Dengan cara mengurangi viskositas sekresi saluran nafas (mengencerkan
dahak). GG meningkatkan efisiensi
reflek batuk dan kerja rambut getar dalam mendorong akumulasi sekret dari trakea
dan bronkus.
Aminofilin
Merupakan
campuran teofilin dan etilen diamin yang secara langsung melemahkan otot polos
bronkus dan pembuluh darah pulmoner (bronkodilator).
Digunakan untuk mencegah asma dan bronkospsme yang reversibel akibat
bronkitis akut dan emfisema.
Dekstrometorfan
(DMP)
Merupakan
levoisomer dari codein yang hanya sedikit memiliki efek narkotik. Senyawa
ini memiliki efek antitusif (menekan batuk) yang bekerja langsung di sistem
saraf pusat, yang juga dapat memberi efek sedasi maskipun efek ini bervariasi
pada tiap individe. DMP diindikasikan untuk batuk kering. Oleh karena obat ini
menekan batuk, maka batuk yang disebabkan oleh produksi sputum (batuk berdahak)
merupakan kontraindikasi untuk DMP. Obat-obatan yang mengandung DMP maupun codein biasanya berupa
obat batuk putih atau pil misalnya KonidinR .
Antihistamin
Merupakan
sekumpulan senyawa yang berperan untuk melawan/mencegah alergi atau hipersekresi
asam lambung yang dimediasi oleh histamin.
Obat-obatan ini bekerja dengan menempati reseptor histamin sehingga
histamin tidak dapat menempati reseptor yang sudah ditempati tersebut. Meskipun
anafilaksi dan asma merupakan suatu bentuk alergi, antihistamin tidak
diindikasikan untuk kedua kasus ini. Contoh antihistamin antara lain chlor
trimeton (CTM/klorfeniramin maleat).
Antibiotika
Merupakan
segolongan obat-obatan yang berguna untuk mematikan mikroba patogen yang
menginfeksi tubuh. Terdapat bermacam golongan antibiotika, misanya golongan
aminoglikosida (mis. streptomisin), kuinolon (siprofloksasin), makrolida dsb.
Tiap antibiotika memiliki spektrum aksi yang beragam. Ada yang spektrum aksinya
luas misalnya untuk bakteri gram positif & negatif (mis. penisilin &
ampisilin) dan adapula yang sempit (mis. metronidazol untuk bakteri gram negatif).
Beberapa antibiotika yang patut mendapat perhatian dalam penggunaannya karena
bisa menimbulkan suatu reaksi yang hebat antara lain penisilin (reaksi
anafilaktik), streptomisin, nitrofurantoin, siprofloksasin, sulfametoksazol (dapat
menyebabkan timbulnya Stevens–Johnson Syndrome), eritromisin, dll.
Obat-obatan
untuk Sistem Kardiovaskuler
Termasuk
dalam golongan ini adalah obat-obatan antiangina, antihipertensi, dan
obat-obatan untuk gagal jantung kronis dan akut. Antiangina diindikasikan untuk
kasus iskemia jantung baik dengan cara menurunkan kebutuhan oksigen jantung,
melebarkan arteri koronaria, mengurangi afterload dan meningkatkan pooling
darah di vena kapasitans. Yang tergolong obat ini antara lain nitrit, b-blockers,
dan Ca-antagonis. Antihipertensi berguna untuk menurunkan tekanan darah dengan
cara mengurangi volume sirkulasi (diuretika), merelaksasikan arteri (a-blockers,
Ca-antagonis) menurunkan volume semenit jantung (b-blockers)
dan mengurangi tonus simpatik dari SSP (reserpin, klonidin, atau metildopa).
PERTOLONGAN PERTAMA is curated by TBMMFKUGM
The information contained in"PERTOLONGAN PERTAMA " is not a substitute for the medical care and advice of your physician. "PERTOLONGAN PERTAMA", A digital library of authoritative first aid and emergency for all first aider and other emergency medical crew are all Trademarks of TBMM "Panacea" FK UGM.
Comments and suggestions for site additions to: tbmmfkugm@medmail or webmaster@tbmmfkum.zzn.com mail to: Ruang TBMM "PANACEA"-MAPADOK Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Jalan Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55182. |