AYAT DAN HADITS TENTANG IMAN:
Pengantar
Segala
puji syukur hanya bagi Allah SWT, yang hanya baginyalah segenap diri
ini
berserah kepada-Nya, yang hanya kepada-Nya lah setiap goresan hati
mengingat-Nya.
Shalawat
serta salam, semoga Allah curahkan kepada Rasulullah SAW serta
orang-orang
shalih.
Permasalahan
Iman, sangat prinsip sekali dalam perjalanan kita menuju Allah.
Karena
demikian banyak janji dan perintah Allah ditujukan kepada orang yang
beriman,
bukan kepada seluruh manusia.
Banyak
orang sekarang ini yang keliru mendefinisikan iman. Sehingga ia
menyangka
bahwa dirinya telah beriman. Kesalahan ini berakibat fatal sekali,
karena
ia menganggap bahwa dirinya tersebut telah masuk kepada golongan yang
dijanjikan
oleh Allah, sehingga tidak merasa berkepentingan dengan
peringatan-peringatan
Allah di dalam Al Qur’an yang ditujukan kepada mereka
yang
kafir atau buta hati.
Dalam
buku ini dikutipkan ayat-ayat, hadits-hadits dan keterangan ulama,
yang
membawa kita berpikir apakah iman itu sesungguhnya, yang dengan kita
mengerti
tentangnya, kita dapat berintrospeksi apakah kita sudah beriman
atau
belum? Yang tentu dengan kita menyadari hal ini, akan lebih mengerti
apa
tanggung jawab kita, dan apa yang harus kita lakukan untuk menjadikan
diri kita
beriman.
Semoga
buku ini bermanfaat untuk membimbing kita, menuju Allah yang kita
rindukan.
Ujungpandang,
25 Februari 1999
Imam
Suhadi
Bab I
Cahaya
Iman (Nur Iman)
Hakikat
Iman
Hakikat
iman (nur iman) adalah Cahaya Allah yang memancar di hati orang yang
dikehendaki
Allah bersih dari segala sesuatu yang tidak disukai-Nya.
QS. Al
Baqarah (2) : 257
Allah
Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari
kegelapan
(kekafiran) kepada cahaya (iman).
QS. Al
Maidah (5) : 16
…
dengankitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita
kepada
cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, ... [Referensi QS
14:1, 5
; 33:43 ; 57:9 ; 65:11]
QS. An
Nuur (24) : 40
barangsiapa
yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia
mempunyai
cahaya sedikitpun.
QS. Az
Zumar (39) : 22
orang-orang
yang dibukakan Allah hatinya (untuk) berserah diri lalu ia
mendapat
cahaya dari Rabbnya
Sabda
Rasulullah SAW
Apabila
cahaya Allah telah masuk kedalam qalbi maka dadapun menjadi lapang
dan
terbuka…” Seorang sahabat bertanya, “Apakah yang demikian itu
tanda-tandanya
ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Ya, orang-orang yang
mengalaminya
lalu merenggangkan pandangannya dari negeri tipuan (dunia) dan
bersiap
menuju ke negeri abadi (akhirat) serta mempersiapkan mati sebelum
mati.
QS. Al
An’am (6) : 122
Dan
apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan
kepadanya
cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan
ditengah-tengah
masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya
berada
dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya.
QS. Al
Hadid (57) : 12
(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang
mu'min laki-laki dan perempuan
sedang
cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka…
Sahabat
Anas bin Malik meriwayatkan
Suatu
ketika Rasulullah SAW sedang berjalan-jalan. Beliau bertemu dengan
seorang
sahabat Anshar bernama Haritsah. Rasulullah SAW bertanya: "Bagaimana
keadaanmu
ya Haritsah?" Haritsah menjawab : "Hamba sekarang benar-benar
menjadi
seorang mukmin billah". Rasulullah SAW menjawab: "Yaa Haritsah,
pikirkanlah
dahulu apa yang engkau ucapkan itu, setiap ucapan itu harus
dibuktikan!"
Haritsah menjawab : "Ya Rasulullah, hawa nafsu telah
menyingkir,
kalau malam tiba hamba berjaga untuk beribadah kepada Allah dan
di
waktu siang hamba berpuasa..." Sekarang ini hamba dapat melihat Arsy
Allah
tampak dengan jelas di depan hamba... Hamba dapat melihat orang di
surga
saling kunjung mengunjungi, Hamba dapat melihat orang di neraka
berteriak-teriak..."Maka
Rasulullah SAW berkata : "Engkau menjadi orang yang
Imannya
dinyatakan dengan terang oleh Allah SWT di qolbimu".
Sabda
Rasulullah SAW
“…takutlah
kamu akan firasat orang-orang mukmin, sebab mereka memandang
dengan
cahaya Allah…”
Fungsi
Iman
Fungsi
iman adalah sebagai Syarat untuk mendapat petunjuk/pimpinan Allah.
Syarat
Untuk Mengerti Penjelasan Al Qur’an, dan Media Mengenal-Nya dan
Rasul-Nya
1.
Syarat untuk mendapat petunjuk/pimpinan Allah.
Lihat
kutipan keterangan tentang petunjuk pada Bab II Keterangan Al Qur’an
tentang
Petunjuk
QS. Al
Baqarah (2) : 272
Bukanlah
kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah
yang
memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya.
QS. An
Nuur (24) : 35
… Allah
membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki…
QS. Ar Ra’du (13) : 27-28
Sesungguhnya
Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki
orang-orang
yang bertaubat kepada-Nya, (yaitu) orang-orang yang beriman …
QS. Al
Hajj (22) : 54
…
sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman
kepada
jalan yang lurus.
QS.
Yunus (10) : 9
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh,
mereka
diberi petunjuk oleh Rabb mereka karena keimanannya…
QS. At
Taghabuun (64) : 11
Dan
barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi
petunjuk
kepada hatinya.
2.
Syarat Untuk Mengerti Penjelasan Al Qur’an.
Iman
adalah syarat untuk dapat menyentuh (mengerti penjelasan terdalam )
dari Al
Qur’an. Lihat penjelasan pada Bab III Fungsi Al Qur’an bagi orang
Beriman
QS. Asy
Syura (42) : 52
Sebelumnya
kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (al-Qur'an) dan tidak
pula
mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan padanya cahaya, yang
Kami
tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba
Kami.
[Referensi QS 4:174 ; 64:8]
QS. Al
Waaqiah (56) : 77-79
sesungguhnya
Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang
terpelihara
(Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang
disucikan.
QS.
Fushilaat (41) : 53
Kami
akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di
segenap
ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka
bahwa
al-Qur'an itu benar.
QS. Al
Ankaabuut (29) : 49
Sebenarnya,
al-Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada
orang-orang
yang diberi ilmu.
QS. Ali Imran (3) : 7
Dia-lah
yang menurunkan Al-Kitab (al-Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi)nya
ada
ayat-ayat yang muhkamat itulah pokok-pokok isi al-Qur'an dan yang lain
(ayat-ayat)
mutasyaabihaat. … padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya
melainkan
Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami
beriman
kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Rabb
kami".
Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan ulil
albab.
3. Iman
Media Mengenal-Nya dan Rasul-Nya
QS. Al
Hadiid (57) : 19
Dan
orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu
orang-orang
yang Shiddiqin dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Rabb
mereka.
Bagi mereka pahala dan cahaya mereka.
Tempat
Iman
Tempat
cahaya iman (nur iman) didalam hati.
QS. Al
Hujuraat (49) : 7
… Allah
menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah
dalam
hatimu …
QS. Al
Hujuraat (49) : 14
Orang-orang
Arab Badwi itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah (kepada
mereka):"
Kamu belum beriman,tetapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena
iman
itu belum masuk ke dalam hatimu.
QS. Al
Mujaadilah (58) : 22
Mereka
itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati
mereka
…
Hadits
Qudsi
Berkata
Wahab bin Munabbih, bahawasanya Rasulullah SAW telah bersabda :
Allah
Ta'ala telah berfirman : "Sesungguhnya semua petala langit dan bumi
akan
menjadi sempit untuk merangkul Zat-Ku, akan tetapi Aku mudah untuk
dirangkul
oleh qalbu (hati) seorang Mukmin." (Hadits Riwayat Ahmad)
Bab II
Keterangan
Al Qur’an tentang Petunjuk
QS. Al
Baqarah (2) : 120
Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)".
QS.
Yunus (10) : 108
…
barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk
kebaikan
dirinya sendiri.
QS. Al
Israa (17) : 15
Barangsiapa
yang berbuat sesuai dengan petunjuk (Allah), maka sesungguhnya
dia
berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri …
QS. Al
Israa (17) : 97
Dan
barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk …
QS. Al
A’raaf (7) : 178
Barangsiapa
yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat
petunjuk;
dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang
yang
merugi.
QS.
Maryam (19) : 76
Dan
Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk.
QS. Al
Baqarah (2) : 5
Mereka
itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabb-nya,dan merekalah
orang-orang
yang beruntung.
QS. Al
Baqarah (2) : 38
… maka
barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada
kekhawatiran
atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
QS.
Thaahaa (20) : 123
Maka
jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang
mengikuti
petunjuk-Ku, ia tidak akan seat dan ia tidak akan celaka.
Bab III
Fungsi
Al Qur’an bagi orang Beriman
QS. Al
Baqarah (2) : 97
… maka
Jibril itu telah menurunkan (al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin
Allah;
membenarkan apa yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita
gembira
bagi orang-orang yang beriman. [Referensi QS 26 : 92-94]
QS. Ali
Imraan (3) : 138
(al-Qur'an)
ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta
pelajaran
bagi orang-orang yang bertaqwa. [Referensi QS 2:2]
QS. Al
Maidah (5) : 16
Dengan
kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya
ke
jalan keselamatan, dan (dengankitab itu pula) Allah mengeluarkan
orang-orang
itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan
seizin-Nya,
dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.
QS.
Fushilat (41) : 44
al-Qur'an
itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman
[Referensi
QS 31:2-5 ; 7:203]
QS. Al
Anfaal (8) : 2
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang … apabila
dibacakan
kepada mereka Ayat-ayat-Nya, bertambahalah iman mereka (karenanya)
dan
kepada Rabblah mereka bertawakkal [Referensi QS 39:23 ; 17 : 107]
Imam Al
Ghazaly mengatakan
Barangsiapa
buta hatinya maka tidak akan tersentuh agama ini kecuali hanya
kulit
dan tanda-tandanya saja, sedangkan intisari hakikat-hakikat agama
tidak
tersentuh sama sekali. (Ihya Ulumuddin Buku IV)
Kedudukan
Al Qur’an bagi mata hati adalah sama seperti kedudukan matahari
bagi
mata lahiriah…, hanya dengan itulah sempurnalah penglihatan (Misykat
Cahaya-Cahaya).
Bab IV
Orang-Orang
Beriman
Janji
Allah terhadap Orang Beriman
QS. Ali
Imran (3) : 139
kamulah
orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang
yang
beriman.
QS. Al
Mujaadilah (58) : 11
niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. [Referensi QS 8:4
; 9:20
; 6:165]
QS. Ali
Imran (3) : 152
Dan
Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang-orang yang
beriman.
[Referensi QS 4:175 ; 17:19 ; 9:72 , 111-112 ; 32:17]
QS. At
Taubah (9) : 26
Kemudian
Allah memberi ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang
yang
beriman. [Referensi QS 13:28 ; 48:4]
QS. Al
Baqarah (2) : 62
Sesungguhnya
orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan
orang-orang
Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman
kepada
Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala
dari
Rabb mereka. [Referensi 2:277 ; 3:57 ; 3:199 ; 4:173 ; 16:97 ; 57:19]
QS.
Maryam (19) : 96
Sesungguhnya
orang-orang beriman dan beramal shalih, kelak Allah Yang Maha
Pemurah
akan menanamkan dalam (hati) mereka kasih sayang.
QS. Al
Ahzab (33) : 43
Dan
adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
QS. Asy
Syuura (42) : 26
dan Dia
memperkenankan (do'a) orang-orang yang beriman serta mengerjakan
amal
yang shalih dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunian-Nya.
QS. Muhammad (47) : 2
Dan
orang-orang yang beriman (kepada Allah) dan mengerjakan amal-amal
shalih
… Allah menghapus kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
mereka.
QS. Al
Ankabuut (29) : 7
Dan
orang-orang yang beriman dan beramal shalih, benar-benar akan Kami
hapuskan
dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka
balasan
yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.
QS.
Thahaa (20) : 75
Dan
barangsiapa datang kepada Rabbnya dalam keadaan beriman, lagi
sungguh-sungguh
beramal shalih, maka mereka itulah orang-orang yang
memperoleh
tempat-tempat yang tinggi (mulia),
QS. Al
Baqarah (2) : 82
Dan
orang-orang yang beriman serta beramal shalih, mereka itu penghuni
surga,
mereka kekal di dalamnya.
Ciri
Orang yang Beriman
Dari
cahaya iman yang ada dalam hatinya, jadilah orang-orang beriman
melakukan
aktifitas-aktifitas yang mencirikan keimanannya.
QS. Al
Baqarah (2) : 177
?
Beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi
?
memberikan harta yang dicintainya [Referensi QS 9:92 ; 3:134 ; 8:3]
?
(memerdekakan) hamba sahaya
? mendirikan
shalat
?
menunaikan zakat
?
menepati janjinya apabila ia berjanji
? sabar
dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
QS. Ali
Imran (3) : 16-17
?
berdo'a
? sabar
? benar
? ta'at
?
menafkahkan hartanya (di jalan Allah) [Referensi QS 51:18]
? dan
memohon ampun di waktu sahur [Referensi QS 51:18]
QS. Al
Anfal (8) : 2
?
Apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka [Referensi QS 22:35]
?
Apabila dibacakan Ayat-ayat-Nya, bertambahalah iman mereka
?
kepada Allah mereka bertawakkal [Referensi QS 3:6 ; 5:23, 57 ; 8:2 ; 10:84
;
14:11]
?
mendirikan shalat
?
menafkahkan sebagian dari rizki
QS. Al
Baqarah (2) : 165
Adapan
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.
QS.
Maryam (19) : 58
Apabila
dibacakan ayat-ayat Allah maka mereka menyungkur dengan bersujud dan
menangis.
QS. At
Taubah (9) : 112
bertaubat,
beribadat, memuji (Allah), melawat, ruku', sujud, menyuruh
berbuat
ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan memelihara hukum-hukum Allah.
QS Al
Mu’minuun (23) : 1-9
?
khusyu' dalam shalatnya,
?
menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
?
menunaikan zakat,
?
menjaga kemaluannya,
?
memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,
?
memelihara shalatnya.
QS. As
Sajdah (32) : 15
orang-orang
yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka
menyungkur
sujud dan bertasbih serta memuji Rabbnya, sedang mereka tidak
menyombongkan
diri.
Bab VI
Kesimpulan
Imam Al
Ghazaly dalam bukunya yang berjudul Al Ihya Ulumuddin, Buku ke
IV-tentang
Ajaibul Qulub mengatakan, bahwa iman itu terbagi atas 3 (tiga)
jenis,
yaitu:
1. Iman
Awami, yaitu iman secara awam (taqlid).
2. Iman
Mutakallimin, yaitu iman dengan dalil-dalil (argumentatif). Iman
jenis
ini lebih dekat kepada Iman Awami.
3. Iman
Arifin, yaitu iman dengan yakin. Menyaksikan secara jelas dan
langsung,
hal-hal yang di-imani.
Iman
secara Awami dan Mutakallimin, adalah berupa definisi rukun iman yang
diambil
dari penjelasan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW, yaitu :
1. Iman
kepada Allah
2. Iman
kepada Malaikat Allah
3. Iman
kepada Kitab Allah
4. Iman
kepada Rasulullah
5. Iman
kepada Hari Pembalasan
6. Iman
kepada taqdir baik dan taqdir buruk
Iman
secara arifin hakikatnya adalah cahaya.
Allah
Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari
kegelapan
kepada cahaya (iman). (QS. 2:257)
... dan
(dengankitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap
gulita
kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya … (QS. 5:16)
Orang
yang mampu keluar dari dominasi hawa nafsunya dengan berserah diri
kepada
Allah, adalah orang yang mati sebelum mati, yang akan diberikan
cahaya
Iman oleh Allah SWT.
Dan
apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan
kepadanya
cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan
ditengah-tengah
masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya
berada
dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya.
(QS.
6:122)
…
orang-orang yang dibukakan Allah hatinya (untuk) berserah diri lalu ia
mendapat
cahaya dari Rabbnya … (QS. 39:22)
Sebuah
ruangan yang tidak ada lampu atau cahaya matahari, akan menjadi
sangat
gelap. Walaupun disana ada meja, bangku, tempat tidur, dsb tetapi
tidak
terlihat. Kalaulah dalam ruangan tersebut ada seberkas cahaya, maka
akan
terlihatlah apa-apa yang ada di dalamnya. Semakin terang cahaya yang
masuk
atau berada dalam ruangan tersebut, menjadikan semakin jelas apa-apa
yang
ada di dalamnya.
Demikian
pula dengan hati. Hati yang tidak diterangi cahaya, akan gelap
gulita.
Tidak akan terlihat apa yang ada di dalamnya. Kalaupun ada petunjuk
Allah
datang, karena demikian gelap, maka tidak akan diketahuinya.
Iman
adalah cahaya Allah. Yang menerangi hati, yang dengannya terlihatlah
segala
sesuatu yang ada di dalamnya. Sehingga dengannya, sangat jelaslah
baginya apa-apa yang terdefinisi dalam rukun iman
yang enam itu. Sehingga
ia
tidak lagi beriman secara awami dan mutakallimin, tetapi secara arifin.
Mereka
itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati
mereka
dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. (QS. 58:22)
… Allah
menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah
dalam
hatimu … (QS. 49:7)
Dengan
adanya Cahaya Iman dalam hati, menjadikan terlihat petunjuk dari
Allah
yang datang kepada-Nya.
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh,
mereka
diberi petunjuk oleh Rabb mereka karena keimanannya. (QS. 10:9)
Dan
barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi
petunjuk
kepada hatinya. (QS. 64:11)
Iman
Arifin inilah hakikat keimanan yang hak, yang dengannya seorang hamba
dapat
menerima petunjuk yang datang dari Allah, sehingga terpimpinlah ia ke
jalan
yang lurus.