Setiap muslim pasti meyakini kebenaran Quran sebagai kitab suci yang tidak
ada keraguan sedikitpun, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.
Namun kemukjizatan Quran tidak hanya dibuktikan lewat kesempurnaan
kandungan, keindahan bahasa, ataupun kebenaran ilmiah yang sering
mengejutkan para ahli.
Suatu kode matematik yang terkandung di dalamnya misalnya, tak terungkap
selama berabad-abad lamanya sampai seorang sarjana pertanian Mesir bernama
Rashad Khalifa berhasil menyingkap tabir kerahasiaan tersebut. Hasil
penelitiannya yang dilakukan selama bertahun-tahun dengan bantuan komputer
ternyata sangat mencengangkan. Betapa tidak, ternyata didapati bukti-bukti
surat-surat/ ayat-ayat dalam Quran serba berkelipatan angka 19.
Penemuannya tersebut berkat penafsirannya pada surat ke-74 ayat : 30-31,
yang artinya sbb : "Yang atasnya ada sembilanbelas. .., dan tidaklah
Kami jadikan bilangan mereka itu (angka 19) melainkan untuk menjadi cobaan
bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi
yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya
orang-orang yang
diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya
orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir
berkata: Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai
perumpamaan?"
Hasil penemuannya yang sangat mengejutkan ini pada tahun 1976 telah
didemonstrasikan di depan umum ketika diselenggarakan Pameran Islam
Sedunia di London. Berikut cuplikan dari sebagian penemuannya tersebut :
1. Kita mengetahui bahwa setiap surat-surat dalam Quran selalu
diawali
dengan bacaan "Basmalah" sebagai statement pembuka, yaitu "Bismillaahirrahmaanirraahiim"
(yang artinya : "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang"). Ternyata bacaan "Basmalah" tersebut (dalam
bahasa Arabnya) terdiri dari 19 huruf (atau 19 X 1 ).
2. Bacaan "Basmalah" terdiri dari kelompok kata : Ismi Allah
Arrahman Arrahim.
Penelitian menunjukkan jumlah dari masing-masing kata tersebut dalam Quran
ternyata selalu merupakan kelipatan angka 19.
a. Jumlah kata "Ismi" dalam Quran ditemukan
sebanyak 19 buah (atau 19 X 1)
b. Jumlah kata "Allah" dalam Quran ditemukan sebanyak 2.698 buah
(atau 19 X 142)
c. Jumlah kata "Arrahman" dalam Quran ditemukan sebanyak 57 buah
(atau 19 X 3)
d. Jumlah kata "Arrahim" dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah
(atau 19 X 6)
Apabila faktor pengalinya dijumlahkan hasilnya juga merupakan kelipatan
angka 19 , yaitu 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau 19 X 8).
3. Jumlah total keseluruhan surat-surat dalam Quran sebanyak 114
surat (atau 19 X 6).
4. Bacaan "Basmalah" dalam Quran ditemukan sebanyak 114
buah (atau 19 X 6), dengan perincian sbb: Sebanyak 113 buah ditemukan
sebagai pembuka surat-surat kecuali surat ke-9, sedangkan sebuah lagi
ditemukan di surat ke-27 ayat : 30.
Berbeda dengan surat-surat lain, surat ke-9 memang khusus sengaja tidak
diawali bacaan "Basmalah" karena isinya merupakan ayat-ayat
perang. Dalam Surat ke-9 ini kebanyakan pokok pembicaraannya berisi
tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin karena
pengkhianatan mereka, sebaliknya surat ke 27 terdapat kisah ajakan
penyerahan diri Ratu
Balqis oleh Sulaiman. Jadi terdapat antagonis antara surat ke-9 dan surat
ke-27.
Berikut terjemahan surat ke-9 ayat 3 : "Dan suatu permakluman dari
Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa
sesungguhnya Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin,
kemudian jika kamu bertobat maka bertobat itu lebih baik bagimu, dan jika
kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat
melemahkan Allah. Dan
beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa bagi mereka siksa yang pedih."
Terjemahan surat ke-27 ayat: 29-31: "Ia (Balqis) berkata, Hai
pembesar-pembesarku, telah dikirim kepadaku sebuah surat yang berharga.
Surat itu dari Sulaiman yang isinya berbunyi : "Dengan nama Allah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang". Janganlah kamu sekalian
berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri."
5. Pada surat ke-27 ayat : 30 tempat ditemukannya bacaan "Basmalah",
kalau bilangan surat dan ayatnya dijumlahkan hasilnya merupakan kelipatan
angka 19 , yaitu 27 + 30 = 57 (atau 19 X 3).
6. Dari point 4 di atas, ditemukan hubungan yang menarik antara
surat ke-9 dan ke-27. Surat ke-27 ternyata merupakan surat yang ke-19 jika
dihitung dari surat ke-9.
========== surat ke : 9, 10, 11, 12, ., 25, 26, 27
======urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ., 17, 18, 19.
7. Dari point 6, apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai
dari surat ke-9 s/d ke-27, (9+10+11+12+...+24+25+26+27) maka hasilnya
adalah 342 (atau 19 X 18 ).
8. Wahyu pertama (Surat ke-96 ayat : 1-5) terdiri dari 19 kata (atau
19 X 1) dan 76 huruf (atau
19 X 4)
9. Wahyu kedua (Surat ke-68 ayat : 1-9 ) terdiri dari 38 kata
(atau 19 X 2).
10. Wahyu ketiga (Surat ke-73 ayat : 1-10 ) terdiri dari 57 kata (atau
19 X 3 ).
11. Wahyu terakhir (Surat ke-110 ) terdiri dari 19 kata (atau 19 X
1 ), dan ayat pertama dari Surat ke-110 tersebut terdiri dari 19 huruf
(atau 19 X 1).
12. Wahyu yang pertamakali menyatakan ke-Esaan Allah adalah wahyu
ke-19 (Surat ke-112)
13. Surat ke-96 tempat terdapatnya wahyu pertama, terdiri dari 19
ayat (atau 19 X 1) dan 304 huruf (atau 19 X 16). Selain itu juga ternyata
surat ke-96 tersebut merupakan surat yang ke-19 bila diurut/ dihitung
mundur dari belakang Quran.
======== surat ke : 114, 113, 112, 111, ., 98, 97, 96
====urutan surat ke : 1, 2,
3, 4, ..... , 17, 18, 19.
Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa Quran tersusun dengan perhitungan
sistim kunci (interlocking system), sesuai maksud dari surat ke-85 ayat :
20, yang artinya : "Allah telah mengepung/ mengunci mereka dari
belakang".
14. Dari point 13, apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai
dari surat ke-114 s/d ke-96, (114+113+112+111++98+97+96) maka hasilnya
adalah 1995 (atau 19 X 105).
15. Bagian tengah-tengah Quran jatuh pada Surat ke-18 ayat : 19 (atau
19 X 1).
16. Penulis juga menemukan bukti bahwa surat-surat yang memiliki 8
(delapan) ayat dan 11 (sebelas) ayat ditemukan yang paling banyak dalam
Quran, yakni masing-masing terdiri dari 5 (lima) buah surat. Disusul
kemudian surat-surat yang memiliki 3 (tiga), 19 (sembilan belas), 29 (dua
puluh sembilan), 30 (tiga puluh), dan 52 (lima puluh dua) ayat, yang
masing-masing terdiri dari
3 (tiga) buah surat. Apabila dijumlahkan ayat-ayat tersebut sesuai dengan
kelompoknya maka hasilnya merupakan kelipatan angka 19, yaitu sbb :
= surat ke: 94, 95, 98, 99, 102 masing-masing terdiri dari: 8 ayat
= surat ke: 62, 63, 93, 100, 101 masing-masing terdiri dari:11 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan: 8 + 11 = 19, (atau 19 X 1)
== surat ke: 103, 108, 110 masing-masing terdiri dari : 3 ayat
== surat ke: 82, 87, 96 masing-masing terdiri dari :
19 ayat
== surat ke: 48, 57, 81 masing-masing terdiri dari :
29 ayat
== surat ke: 32, 67, 89 masing-masing terdiri dari :
30 ayat
== surat ke: 14, 68, 69 masing-masing terdiri dari :
52 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan: 3+19+29+30+52 =133,(atau 19X7).
17. Quran merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini yang
memiliki tanda-tanda khusus (initials) berupa huruf-huruf (code letters)
atau sebagaimana disebut dalam bahasa Arab "Muqatta-'aat"
yang artinya "kata singkatan". Di dalam Quran terdapat sebanyak
29 (dua puluh sembilan) surat-surat yang diawali dengan 14 (empat belas)
macam kombinasi dari 14 (empat belas) huruf-huruf "Muqatta-'aat".
Ke-14 huruf-huruf itu
adalah : alif, lam, mim, ra', kaf, ha, ya, ain, shad, tha, shin, qaf, nun,
dan kha.
Ke-14 macam kombinasi huruf adalah:
1. Alif, lam, mim
8. Nun
2. Kha, mim
9. Kaf, kha, ya, ain, shod
3. Alif, lam, ro
10. Alif, lam, mim, shod
4. Alif, lam, mim, ro
11. Shod
5. Tho, sin
12. Qof
6. Tho, sin, mim
13. Ain, sin, qof
7. Ya, sin
14. Tho, ha
Ke-29 surat-surat adalah:
surat ke: 2, 3, 7, 10 11, 12, 13, 14, 15, 19, 20, 26, 27, 28, 29, 30, 31,
32, 36, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 50, dan 68.
Maka apabila bilangan dari banyaknya huruf, banyaknya kombinasi, dan
banyaknya surat dijumlahkan maka hasilnya merupakan kelipatan 19, yaitu 14
+ 14 + 29 = 57 (atau 19 X 3).
Tanda-tanda dengan kata singkatan ini, ahli tafsir mempunyai pendapat yang
berbeda-beda. Ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah
karena dipandang termasuk ayat-ayat "mutasyaabihaat", ada pula
yang berpendapat huruf-huruf abjad itu berfungsi untuk menarik perhatian
para pendengar supaya memperhatikan bacaan-bacaan dalam Quran.
Namun berkat penemuan angka 19 kini terbukalah maksud sesungguhnya dari
adanya huruf-huruf "Muqatta-'aat" tersebut, yaitu berfungsi
sebagai penjaga keaslian/ keautentikan Quran karena berhubungan dengan
angka 19, perhatikan demonstrasi berikut :
18. Surat ke-68 diawali huruf "Nun". Setelah
diteliti jumlah huruf "Nun" yang terdapat pada surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
Surat ke
"Jumlah huruf Nun"
kelipatan 19
68
133
19 X 7
Berikut terjemahan surat ke-68 ayat 2-6 : "Nun. Berkat kemuliaan
Tuhanmu, engkau (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila, dan sesungguhnya
bagimu pahala yang besar, dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi
pekerti yang luhur, maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang
kafir) pun akan melihat, siapa di antara kamu yang gila."
19. Surat ke-42 dan surat ke-50 diawali huruf "Qof".
Setelah diteliti huruf "Qof" yang terdapat pada kedua surat
tersebut sebanyak 114 huruf (atau 19 X 6 ). Ada yang berpendapat bahwa
huruf "Qof" ini singkatan dari kata "Quran" karena
Quran terdiri dari 114 surat.
Surat ke
Jumlah huruf "Qof"
kelipatan 19
42
57
19 X 3
50
57
19 X 3
=114
(19 X 6)
Hal lain yang mengherankan adalah Allah biasanya menyebut kaumnya Nabi
Luth dengan kalimat "Qaumu Luuth" yang ditemukan sebanyak 12
kali dalam Quran, namun pada surat ke-50 ayat 13, sebutan tersebut
berganti menjadi "Ikhwanu Luuth" yang artinya "Saudara-saudaranya
Nabi Luuth". Tampaknya Allah sengaja menghilangkan unsur "Qof"
dalam kalimat tersebut agar jumlah huruf "Qof" dalam Quran tetap
berkelipatan 19, sebab jika tidak diganti maka jumlahnya bertambah menjadi
115.
Berikut terjemahan surat ke-50 ayat: 1-2 : "Qoof, demi Al Quran yang
sangat mulia, mereka tercengang lantaran datang kepada mereka seorang
pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah
orang-orang kafir : "Ini sesuatu perkara yang amat aneh"."
20. Surat ke-42 diawali huruf "Ain",
"Sin", dan "Qof". Setelah diteliti jumlah total ketiga
huruf tersebut pada surat ke-42 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: "Ain"
"Sin" "Qof"
total
kelipatan 19
42
98 + 54 + 57 =
209 19 X 11
21. Surat ke-36 diawali huruf "Ya", dan
"Sin". Setelah diteliti jumlah total kedua huruf tersebut pada
surat ke-36 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: "Ya"
"Sin" total
kelipatan 19
36
237 + 48
= 285 19
X 15
22. Surat ke-13 diawali huruf "Alif",
"Lam", "Mim", dan "Ro". Jumlah total
huruf-huruf tersebut pada surat ke-13 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: "Alif"
"Lam" "Mim"
"Ro"
total
kelipatan 19
13
605 + 480 + 260 + 137
= 1482
19 X 78
23. Surat ke-7 diawali huruf "Alif",
"Lam", "Mim", dan "Shod". Jumlah total
huruf-huruf tersebut pada surat ke-7 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: "Alif"
"Lam" "Mim"
"Shod"
total
kelipatan 19
7
2529 + 1530
+ 1164 + 97
= 5320
19 X 280
24. Surat ke-19 diawali huruf "Kaf", "Kha",
"Ya", "Ain", dan "Shod". Jumlah total
huruf-huruf tersebut pada surat ke-19 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: "Kaf"
"Kha" "Ya"
" Ain" "Shod"
total kelipatan 19
19
137 + 175 + 343
+ 117 + 26
= 798
19 X 42
25. Surat ke-7, 19, dan 38 diawali huruf "Shod". Total
jumlah huruf "Shod" dalam ketiga surat tersebut ternyata
merupakan kelipatan 19.
Surat ke
"Shod"
7
97
19
26
38
29
= 152 (19 X 8)
Ada hal yang menarik, yakni pada surat ke-7 ayat 69 ditemukan kata "basthatan"
(jika dieja terdiri dari huruf ba, shod, tho, ta). Padahal lazimnya kata
tersebut haruslah dieja dengan huruf ba, sin, tho, ta (contohnya pada
surat ke-2 ayat 247).
Menurut riwayat, pada saat turunnya ayat 69 tersebut Jibril menyuruh Nabi
Muhammad menuliskan kata "basthatan" dengan huruf shod, namun
unsur huruf "shod" itu tetap harus dibaca sebagai huruf
"sin", dan hal ini ditandai dengan huruf sin tersebut
ditempatkan sebagai huruf kecil di atas huruf "shod". Tampak
sekali bahwa Allah memberi tambahan huruf "shod" agar jumlahnya
dalam Quran menjadi berkelipatan 19, sebab jika tidak maka jumlahnya
berkurang menjadi 151.
Berikut terjemahan surat ke-7 ayat 69 : "Apakah kamu (tidak percaya)
dan heran ketika datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh
seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu ? Dan
ingatlah ketika Allah menjadikan kamu sebagai angkatan pengganti sesudah
lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh
dan perawakanmu."
26. Surat ke-40 s/d ke-46 diawali huruf "Kha" dan
Mim. Setelah diteliti jumlah total kedua huruf tersebut pada surat-surat
tersebut merupakan kelipatan 19.
Surat ke
huruf Kha huruf Mim
40
64
380
41
48
276
42
53
300
43
44
324
44
16
150
45
31
200
46
36
225
292
+ 1855 = 2147
(atau 19 X 113)
27. Surat ke-10, 11, 12, 14, dan 15 diawali huruf Alif, Lam,
dan Ro. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
Surat ke: "Alif"
"Lam"
"Ro" total
kelipatan 19
10
1319 + 913 + 257
= 2489 19 X 131
11
1370 + 794 +
325 = 2489
19 X 131
12
1306 + 812 +
257 = 2375
19 X 125
14
585 + 452 + 160
= 1197 19 X
63
15
493 + 323 + 96
= 912
19 X 48
28. Surat ke-2, 3, 29, 30, 31, dan 32 diawali huruf Alif,
Lam, dan Mim. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
Surat ke: "Alif"
"Lam" "Ro"
total kelipatan 19
2
4502 + 3202 + 2195
= 9899 19 X 521
3
2521 + 1892 + 1249 = 5662
19 X 298
29
774 + 554 +
344 = 1672 19
X 88
30
544 + 393 +
317 = 1254 19 X
66
31
347 + 297 +
173 = 817
19 X 43
32
257 + 155 + 158 =
570 19 X 30
29. Surat ke-19 diawali huruf kaf, ha, ya, ain, dan shod. Surat
ke-20 diawali huruf tho dan ha. Surat ke-26 diawali huruf tho, sin, dan
mim. Surat ke-27 diawali huruf tho dan sin Surat ke-28 diawali huruf tho,
sin, dan mim. Maka perhatikanlah hubungan yang sangat menarik berikut ini
:
Surat ke: "Ha"
"Tho" "Sin"
"Mim"
19
175 ---
--- ---
20
251 28
--- ---
26
--- 33
94 484
27
--- 27
94 ---
28
--- 19
102 460
jumlah
426 + 107 + 290 +
944 = 1767 (19 X 93)
Data pada point 29 di atas dapat dijelaskan dalam Ilmu Matematika.
Kumpulan huruf-huruf yang memulai kelima surat di atas adalah himpunan
yang anggota-anggotanya adalah huruf-huruf yang bersangkutan. Pada kolom
pertama adalah irisan himpunan 1 dan 2 yang adalah huruf 'Ha' pada
surat ke-19 dan 20; yaitu 175+251=426. Pada kolom kedua adalah 28+33+27+19
yang merupakan irisan empat himpunan; yaitu himpunan 1 iris, himpunan 2
iris, himpunan 3 iris, himpunan 4 iris, himpunan 5 iris; yang adalah
himpunan dengan anggota huruf Tho'. Lebih lanjut kolom ketiga adalah
irisan himpunan 3 dan 5 dikurangi himpunan 4; yaitu himpunan dengan
anggota huruf 'Mim'. Hal di atas ini merupakan suatu kenyataan bahwa Quran
perlu dilihat dengan kaca mata orang-orang eksak, karena tak mungkin
diungkap oleh seorang sastrawan.
Lebih jauh tentang keistimewaan Angka 19 :
1. Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal sebagai salah
satu Bilangan Prima yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan
manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan
bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga
kecuali bagi diri-Nya sendiri (Surat ke-112 ayat:3).
2. Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan
bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir dalam
sistem perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat Allah
yakni 'Maha Awal dan Maha Akhir' (Surat ke-57 ayat:3).
3. Angka 1 melambangkan sifat-Nya yang 'Maha Esa' (surat ke-112
ayat:1), sedangkan angka 9 sebagai bilangan pokok terbesar
melambangkan salah satu sifatnya yang ke-38 yaitu 'Maha Besar'.
4. Dalam Kalender Tahun Komariyah (Sistem Peredaran Bulan),
terjadinya Tahun Kabisat terjadi pada setiap 19 tahun sekali.
5. Dalam buku "Atlas Anatomi" yang disusun oleh Prof. Dr.
Chr. P. Raven dapat diketahui bahwa sebagian dari kerangka manusia yaitu :
tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19
ruas. Menurut para biolog, ke-19 ruas tulang tersebut mempunyai peranan
yang sangat penting bagi setiap manusia karena didalamnya terdapat sumsum
yang merupakan lanjutan dari otak, dengan saraf-saraf yang menuju ke
seluruh bagian tubuh. Adanya gangguan pada ruas tersebut maka seluruh
tubuh akan kehilangan kekuatan.
6. Pada point 5, juga ditemukan hal yang menarik, alat-alat tubuh
manusia seperti tangan dan kaki sangatlah penting fungsinya bagi kehidupan
kita. Bila diteliti ternyata terdapat 19 ruas tulang pada
masing-masing tapak tangan/ kaki (dengan mengecualikan ruas-ruas
pergelangan tangan). Dan tahukah anda, bila bentuk ruas-ruas tapak tangan/
kaki kita menyerupai bentuk kata Allah (dalam Bahasa Arab) ?
Bahwa angka 19 adalah kode matematik yang melatarbelakangi komposisi
literer Quran, suatu fenomena unik yang tiada duanya yang sekaligus
membuktikan bahwa Quran adalah wahyu Illahi, bukan karya manusia. Otak
manusia tidak akan mampu mencipta karya literer yang tunduk pada suatu
kode matematik yang sekaligus membawa tema utamanya. Apalagi mengingat
turunnya wahyu secara berangsur-angsur, dengan bahagian-bahagian surat
yang acak tidak berurutan, disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa yang
melatarbelakanginya.
Selanjutnya angka 19 dapat berfungsi sebagai pemeliharaan keutuhan Quran.
Angka 19 dapat digunakan untuk mencek apakah dalam sebuah kitab Quran
terdapat suatu kesalahan atau tidak, dengan cara menghitung kata-kata
krusial yang jumlahnya dalam Quran multiplikatif dengan angka 19, kemudian
membagi angka hasil hitungan dengan 19, maka akan terlacaklah ada atau
tidaknya suatu kesalahan. Demikianlah seluruh isi Quran seutuhnya akan
tetap asli hingga di akhir zaman karena telah disegel oleh-Nya dengan
angka 19 yang merupakan lambang identitas-Nya. Wallahu a'lam bissawab.
Sebagai bahan renungan saya cuplikkan beberapa ayat di bawah ini :
Surat ke-15 ayat 9 : "Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Quran dan
Kami pulalah yang tetap menjaganya"
Surat ke 41 ayat 42 : "Yang tidak datang kepadanya (Quran) kesalahan/
kekeliruan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari
Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji."
Surat ke-86 ayat 13 : "Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar
firman-Nya yang membedakan antara yang benar dengan yang salah."
Surat ke-18 ayat 27 :
"Dan bacakanlah apa yang diwahtukan kepadamu yaitu Kitab Tuhanmu (Quran).
Tidak ada seorangpun yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu
tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya."
[]
|