MALAM SEMAKIN KELAM DI MATA HATI

Aku menatap bayang-bayang sendiri
di jalan lengang di ujung malam. Dini
Kelam pun menyaputi mata hati
dan engkau tak pernah lagi di sini

Waktu bergerak dan rindu terjebak
Tak kutemukan hari berdetak
Rentak mencarimu. Hati pun meledak
Waktu pun bergerak: Bergejolak

Di sini. Kata berlari-lari
Dalam mimpi pun engkau menari
Aku masih menikmati: Jarak
hingga detik semakin marak

Dan kelam pun tiba: Segera
aku menangkapmu. Tapi engkau di mana?

Jakarta 1998-2002