Terpisah. Kembali jarak memadu resah
Sementara rindu berpacu. Aku pun ragu
Setelah waktu berjalan sudah. Aku lelah
mencari kata tanpa bertemu. Beku
dalam windu demi windu suaramu membakar setiap jengkal dada
tiada kalimat yang dapat merapat. Hati terjerat
Ayahanda
Aku ingin sekali mendekat
Kembali jarak dikuak. Barangkali angin sampirkan pesan
tentang ragu yang terbentang. Barangkali jalan semakin lapang
Semakin lelah. Semakin lelah. Semua menjadi bimbang
dan darah beku menggumpal-gumpal. Semua tinggal impian
Ayahanda
Aku di sini
masih mengurai seribu cerita dan membaca sejuta makna
dalam katamu saat menyisi...
Jakarta, September 1996
Mau Baca Sajak Lainnya?