Sajak ke Limabelas

Dari Balik Kata

Ritma hati dalam seribu nyanyi

hanya melahirkan serenade sepi

Sedangkan nada rindu bergetar dari dawai waktu

Engkau masih menutup pintu kalbu

Aku masih ingin menikmati lagu

sambil melepaskan seluruh ragu

dan mendengarkan kisah-kisah

Namun langkah selalu patah

Aku ingin kembali

dan bersama bernyanyi

membuka jendela hati

yang lama terkunci

Sungguh!

Ritma rindu datang bertalu-talu

ketika kata semakin menuntun waktu

Aku tidak ingin lagi menari dalam sepi

biar pun hati ingin sekali

Ya. Aku ingin masuk ke dalam nada

merenangi irama, merasakan cinta

yang telah beku

Di sinilah seribu rindu

akan tumpah - Di sinilah aku berserah

sebelum bergetar dawai sejarah

Jakarta 13 September 1999

Mau Baca Sajak Lainnya?

Pencet di Sini