Sajak ke Empatbelas

Gadis Putih

yang berbaju hitam

Gadis putih berbaju hitam

pada gerai rambutmu yang dipermainkan angin

tersimpan kata-kata: Dendam

yang beku. Sorot mata pengelana: Dingin

Aku mencari sinar sejati

yang datang dari balik nurani

setelah langkah sejarah berhenti

di antara suara-suara. Di sini: Sepi!

Gadis putih berbaju hitam

ingin kusibak kelam malam. Engkau masih memendam

bahasa rindu: Kata-kata

Aku melangkah sambil menduga-duga. Siapa

akan kembalikan waktu yang tumpah

setelah hati patah. Aku mulai mengerti makna gundah!

Sungguh!

Akulah lelaki hitam berbaju putih

yang menanggalkan berita sedih

dengan telanjang dada

menatap dunia: Permainan kata-kata

Sungguh!

Semua engkau simpan dalam-dalam

dan semakin tercipta pada setiap malam. Berjam-jam

kembali duduk bersama

dan cerita tentang bulan purnama

atau kisah-kisah lalu

tempat kita bertemu!

Aku

lelaki hitam

berbaju putih

yang merindukanmu,

gadis putih

berbaju hitam

Jakarta 23 September 1999

Mau Baca Sajak Lainnya?

Pencet di Sini