Kolam yang dipakai biasanya yang berukuran kecil atau lebih sering dinamakan "anak kolam" atau petakan kolam. Kolam petakan terlebih dahulu harus disterilkan dengan cara mengeringkan dasr kolam, pemberian kapur sebanyak 100-200 gram per meter persegi, pemberian pupuk kandang 150-200 gr per meter persegi, pemberian pupuk urea 15-20 gr per meter persegi sehingga terciptta suasana kolam yang bersih, namun subur akan mikroorganisme yang dibutuhkan ikan kelak.
Alirkan air kedalam kolam setinggi 35 cm dan biarkan sekitar 7-10 hari untuk memberikan kesempatan makanan alamiah pythoplankton berkembang biak dan menetralkan racun akibat pemupukan dan pengapuran.
Setelah telur dimasukkan kedalam kolam diberi tenda untuk melindungi telur dari sengatan terik matahari, dalam jangka waktu 20-30 hari akan muncul larva gurami. Cara ini memiliki kelemahan seperti sulit mengontrol adanya jamur parasit, kondisi air yang berubah-ubah, ancaman hama pengganggu terhadap larva yang masih lemah.
Siapkan gentong, jamban dari tanah liat sebanyak dua buah, satu sarang memerlukan dua gentong. Lalu isi dengan air jernih sekitar separuh lebih sedikit.
Letakkan gentong terapung diatas kolam penetasan, beri atap agar supaya tidak terkena air hujan yang bisa menggagalkan telur.
Usahakan agar mendapat matahari pagi
Pindahkan sarang yang berisi telur kedalam gentong. lalu uraikan ijuk dan telur akan jatuh kedalam gentong.
Letakkan daun tebu diatas permukaan air dalam gentong.
Air dalam pasu diganti setiap dua kali sehari. Caranya, masukkan saringan halus kedalam air. Air yang terkumpul di dalam saringan dikeluarkan melalui selang. Usahakan pergantian secara bertahap sehingga tidak terjadi goncangan pada telur dan tidak terjadi perubahan suhu mendadak.
Minyak yang mengapung dalam gentong sebaiknya dibuang
Lama penetasan adalah 2 minggu, telur yang tidak menetas (busuk) dibuang karena akan mencemarkan air.
Selesai menetas biarkan anak gurami selama 10 hari dan jangan diberi makan.
Setelah 10 hari diberi dedak campuran kuning telur.