Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!

Chapter 6

M o d u l a s i


CONTENTS


Keterbatasan Sinyal Analog

Sinyal digital mempunyai satu kelemahan dasar yaitu jarak yang dicapainya hanyalah pendek sebagai akibat pengaruh redaman maupun derau yang terdapat pada media pengirimannya. Supaya data atau informasi dapat disalurkan melalui saluran transmisi ke tempat yang jauh jaraknya diperlukan gelombang yang frekuensi tinggi untuk membawanya. Gelombang ini disebut carrier, disebut demikian karena seolah-olah sinyal analog tadi membawa (carry) sinyal informasi digital tersebut. Dalam modulasi sinyal pembawa diubah sehingga informasi dapat dibawa atau disalurkan. Gelombang pembawa ini bentuknya sinusoidal. Beberapa Metode modulasi dapat dilakukan berdasarkan atas bentuk sinyal sinusoidal sebagai berikut :

 

V = A Sin (wt + o)

 

Sinyal sinusoidal tergantung pada 3 variabel dasar :

Ř      Amplitudo (amplitude)

      Adalah besarnya (tinggi rendahnya) tegangan  dari sinyal analog.

Ř      Frekuensi (frequency)

      Adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam waktu 1 detik.

Ř      Phasa

      Adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

 

Jenis-jenis Modulasi

Dengan menggunakan ketiga variable ini akan diperoleh 3 macam modulasi utama yaitu :

Amplitudo Modulation (AM)

Modulasi ini memperguanakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital. Pada AM, frekuensi dan phase sinyal adalah tetap, yang berubah-ubah adalah amplitudonya.

Amplitude modulation adalah cara modulasi yang paling mudah tetapi mudah dipengaruhi oleh keadaaan media transmisinya.

 

Frequency Modulation (FM)

Modulasi ini mempergunakan frekuensi dari sinyal analog untuk membedakan keadaan sinyal digital.  Pada FM amplitudo dan phase-nya tetap sedang yang berubah-ubah adalah frekuensinya. Jadi keadaan sinyal digital dibedakan atas besar kecilnya frekuensi sinyal analog. Kembali terlihat keuntungan pengiriman sinyal analog yang berada dari sinyal digital, karena penerima cukup mencari dua perbedaan frekuensi untuk memperoleh hasilnya. Cara modulasi ini lebih sukar dari AM, tetapi juga tidak terlalu mudah dipengaruhi oleh keadaan media transmisinya.

Kecepatan transmisi dapat sampai dengan 1200 bit per sekon. Untuk transmisi data system yang umum dipakai FSK (frequency shift keying). Dengan system ini pembawa misalnya 1700 hz diubah menjadi 2200 hz bilamana bilangan biner “0” akan dikirim atau 1200 hz bilamana biner “1” akan dikirim sedangkan amplitudo pembawa tetap. Cara modulasi ini lebih sukar dari AM tetapi juga tidak terlalu mudah dipengaruhi oleh keadaan media transmisinya.

 

Phase Modulation (PM)

Modulation ini menggunakan perbedaan sudut fasa dari sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital. Pada cara modulasi ini amplitudo dan frekuensinya tetap, sedang phasa-nya yang berubah-ubah.

Cara modulasi ini yang paling baik tetapi juga paling sukar.  Biasanya dipergunakan untuk pengiriman data dalam jumlah yang banyak dan dalam kecepatan yang tinggi.

 

Modem

Adalah peralatan pembantu dalam komunikasi data yang terpenting. Modem sebetulnya adalah singkatan “MOdulator-DEMulator”  sesuai dengan fungsi peralatan ini. Cara kerja modem yaitu modem menerima pulsa biner dari komputer, terminal atau alat lain yang mengubahnya menjadi sinyal analog yang dapat disalurkan melalui saluran komunikasi. Modem adalah peralatan yang melakukan fungsi modulasi tersebut. Setiap peralatan modem mempunyai fungsi ganda  yaitu dapat melakukan modulasi dan demodulasi. Dalam komunikasi data selalu diperlukan sepasang modem yang masing-masing ditempatkan di pemancar dan penerima.

Modem tidak membangkitkan sinyal data tetapi mengubah sinyal data biner dari komputer menjadi sinyal analog dan sebaliknya. Saluran komunikasi diukur dengan kecepatan dari data yang dapat disalurkan melaluinya. Kecepatan transmisi ditentukan oleh kecepatan dari modem pada saat mengubah sinyal digital menjadi analog.

 

Pemilihan Modem

Modem yang dioperasikan pada saluran telepon disebut voice band atau voice grade modem. Dalam menentukan moidem yang harus dipergunakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

Laju Transmisi Data

v      Kecepatan rendah (sampai dengan 600 bps)

v      Kecepatan menengah (1200 sampai dengan 2400 bps)

v      Kecepatan tinggi (4800 bps ke atas)

Untuk lebar band dan rasio sinyal ke derau tertentu jumlah informasi yang dapat dikirimkan mempunyai batas teoritis yaitu sekitar 10 kbps.

 

Mode Komunikasi

v     Simplex

Kumnikasi satu arah antara pengirim dan penerima secara permanen.

v     Half duflex

Komunikasi dua arah antara 2 tititk yang masing-masing mempunyai pengirim dan penerima. Komunikasi tidak dapat berlangsung secara bersamaan tetapi harus bergantian. Waktu yang begantian. Waktu yang diperlukan untuk berganti arah disebut turnaround time.

v     Full duplex

Komunikasi 22 arah secara bersamaan. Umumnya dibutuhkan 4 kawat, tetapi juga dapat menggunakan 2 frekuensi pembawa (split frequency band) hingga dapat menggunakan 2 kawat. Pemilihan mode komunikasi tergantung pada keperluan kita dan protocol yang digunakan, misalnya bisynchronous paling baik dengan half duplex.

 

Sinkronisasi

Ř      Supaya penerima mengetahui dengan tepat bilamana sinyal diterimanya merupakan bit dari suatu data (sinkronisasi bit).

Ř      Supaya penerima mengetahui dengan tepat bit data (data bit) yang  membentuk sebuah karakter (sinkronisasi karakter).

 

Teknik Modulasi

Ada tiga teknik modulasi yaitu AM (QAM), FM (FSK) dan PM (PSK). Low speed biasanya menggunakan metode FSK sedangkan highspeed metode yang umum dipakai Phase Modulation dengan system Phase Shift Keying (PSK).

 

Standar Industri

Supaya variasi dalam parameter tidak mengakibatkan terganggunya komunikasi atau tidak terlaksananya komunikasi digunakan standar yang dipatuhi oleh pembuat modem yang terkemuka. Untuk komunikasi di amerika serikat digunakan Bell System, sedangkan standar internasional dikeluarkan oleh CCITT (Committee Consultative Internacionale de Telegraphique et Telephonique) antara lain :

Sampai dengan             300 bps                   CCITT V.21

                                    600-1200 bps                                   V.23

                                    1200/1200 bps                         V.22

                                    2400 bps                               V.26,V.26 bis

                                    4800 bps                               V.27 bis

                                    9600 bps                               V.29

standar diatas masih meliputi system analog saja.

 

Pertimbangan Teknis

Beberapa pertimbangan teknis untuk pemilihan modem :

Kecepatan

Sekurang-kurangnya harus dapat melayani volume data yang biasa dikirimkan.

 

Turn-around Time

Waktu yang diperlukan oleh modem untuk mengubah fungsinya dari sender menjadi penerima atau sebaliknya (pada system half-duplex), berkisar antara 20 msec sampai 200 msec. Bilamana data yang dikirim pendek dan berlangsung dari 2 arah secara bergantian dengan jumlah yang besar, dapat terjadi bahwa sebagian besar dari waktu system dipergunakan untuk proses turn-around ini.

 

Daya Tahan Terhadap Error

Pada dasarnya tergantung dari kecepatan dan macam modulasi yang dipergunakan. Modulasi PM lebih baik daripada FM untuk kecepatan di atas 4800 bps. Saluran komunikasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga error rate dapat kecil, proses ini disebut line conditioning.

 

Cost

Sebanding dengan kecepatan yang digunakan.

 

Accoustic Coupler

Terdapat satu jenis modem sederhana yang disebut acoustic coupler yaitu jenis modem  yang dipergunakan melalui alat telepon . modem jenis ini keandalannya rendah. Pada awalnya modem jenis ini banyak dipegunakan untuk mengatasi masalah tidak diperbolehkannya pemasangan alat  bukan telepon pada jaringan telepon. Accoustic Coupler penggunaannya tidak banyak lagi karena banyak pengelola jaringan telepon telah memperbolehkan penggunaan modem pada jaringan telepon umum.


Author : Junaedi (97390106037) 
E-mail   :
june77@astaga.com
Homepage
: https://www.angelfire.com/id/myhoney
Copyright ©2000 PENGANTAR KOMUNIKASI DATA