my poem's
Topic: breaking my heart
kehidupan ini tidak ada yang kekal, suatu saat akan terjadi malapetaka yang menimpa pada siapapun tidak terkecuali pada orang yang merasa dirinya telah berada pada jalan yang diyakini benar oleh dirinya sendiri
...jadi itulah hidup
KETIKA CINTA HARUS BERAKHIRKUMPULAN SAJAK
by
HARI PRIMAHADI
2004
untuk anakku terkasih :
lala,
jalani hidup ini apa adanya, dan
berusaha tabah
kerna jejak langkahmu dan jejak langkah ayah sudah ada yang mengarahkan
untuk menuju dermaga masing-masing
JATIWARINGIN ASRI 2003KARUNIAsaat gerimis senja
membasahi jalanan Juanda
lewat benderangnya sinar lampu pertokoan
terbias pada titik air hujan
yang jatuh di atas kaca
ada pancaran mata keteduhan
kutangkap dalam spion mobilmu
Tuhan, inikah
karuniaMu untuknya
jalan juanda - bandung, 9 oktober 2003
DI BALIK KERUDUNGdi ruang tamu yang sederhana
saat duduk menjelang malam
ada sesuatu yang kutangkap
dari balik kerudungmu
sesuatu,
yang tak bisa kuungkapkan
margahayu raya, bandung - 9 oktober 2003
KETIKA CINTA HARUS BERAKHIR perjalanan kita belum sampai di ujung keabadian
masih pada titik bayangan
dalam dunia mimpi yang tak bertepi
belum terbingkai sempurna fatamorgana
sementara waktu yang terus bergerak
dari satu titik ke titik lain
dengan cakrawala mimpi yang berlainan
membuat kita banyak kehilangan makna
kemudian,
dalam gerak bibir kita ada dusta
dalam desah nafas kita ada prasangka
dalam tatapan mata kita ada curiga
ketika perjalanan sudah sampai pada
titik jeda
telah retak pula dermaga dalam pelabuhan
walau kita telah berpagutan sekian lama
dengan dara kecil ikal jagung
mata indah bak permata
saksi persembahan sekeping hati kita dulu
perjalanan kita semakin asing
terlalu banyak persimpangan
sehingga tak dapat berdampingan lagi
perjalanan malam, 2003
KITA AKHIRI BERSAMApada masing-masing sisi hati kita
telah terbelah
dalam menelusuri jejak langkah menuju
lorong waktu
tak ada lagi dendang kerinduan
juga semaian kasih
di halaman hati kita
saat itulah kemudian,
kita sepakat membelai mimpi sendiri-sendiri
melepas sauh
menjauhi dermaga kita
pondok gede, 2003
KAU PERGIsia-sia
aku menangkap bayangmu
dengan langkah kakiku yang berat
dan nafas terengah
kadang sampai - kadang terantuk
sia sia,
aku tak lagi mampu menapaki jejakmu
yang bahkan semakin menjauh
padahal,
telah kuperpanjang langkahku
agar dapat memacu lebih cepat
dan kembali menjangkaMu
tapi kau malah lebih memilih
memalingkan diri
pondok gede, 2003
KENANGLAHlangkah-langkah yang pernah kita jejakkan
dalam ribuan kerikil tajam
dan panas aspal jalanan
sendiri-sendiri
yang kemudian, jejak kita
menjadi ringan
kerna, keringat kita menyatu
dalam satu irama
yang kemudian, entah kenapa
bayangan kita terbelah dua
pada persimpangan
satu ke kiri
satu ke kanan
dan sesaat kemudian
bayangan kita sendiripun hilang
pondok gede, 2003
DI SUATU SAATdi suatu saat,
aku berjanji mencintaimu sepenuh hati
kerna putih cintamu
telah terpatri untukku
di suatu saat,
kamu berjanji mencintaiku sepenuh hati
kerna cinta putihku
telah menjinjing harapan untukmu
dan di suatu saat kemudian,
satu dari kita ingkar janji
putih cintamu
cinta putihku
menjadi abu-abu
padahal kita telah menjelmakan
satu pelangi kecil
yang indah penuh warna
di suatu saat, mungkinkah kita
kembali lebur dalam satu bayangan
atau keping hati lain akan dipinang matahari
jatiwaringin asri, 2003
PERPISAHAANpelukan itu
sentuhan kasih terakhirmu
sebelum kau pamit untuk mencari pengembaraan
di sana, kamu
mencoba melepas belenggu
untuk
menentang angin
meminang badai
Jakarta, 2003
SELAMAT JALANkita telah berjalan
sekian lama meniti makna cakrawala
dengan titik awal namun tanpa titik akhir
dan desah kita sudah tidak bertaut
dalam jejak yang sama
kita,
tidak mungkin memutar arah
bekasi, 2003
TIDAK BANYAK WAKTUkita tidak banyak waktu
untuk saling merengkuh dan menyentuh
sebelum kita pamit pada jejak masing-masing
karena waktu berjalan cepat
kitapun mulai terpisahkan
dalam waktu yang telah berlalu
kita pun dapat mengenang
dalam kesendirian
bekasi, 2003
SEPULUH HARI(pada dinding yang serba putih kamar ICU sebuah rumah sakit)
sepuluh hari matamu menahan kantuk
hatipun gundah
ada rasa kasih, sedih, dan kepasrahan
kau curahkan sepenuhnya
pada pergulatan bathin
orang tercinta
bundamu terkasih
yang sedang ada dalam perjalanan
meniti jembatan keabadian
menuju pengembaraan lain
dalam kekekalan Illahi
bekasi, 29 agustus 2003
MENUJU KEABADIAN ILAHI(dukamu)
pada hitungan hari ke sepuluh,
matamu penuh air mata
yang tak tertahan lagi
untuk menumpahkan
dengan tangisan hati pilu
saat kau peluk erat bunda terkasih
tetesan air matapun menyentuh pipi
sesaat kemudian dengan tenang
menghentikan penderitaan
lewat tatapan mata keteduhanNya
itulah salam terakhir
dalam menuju pengembaraan
ke pangkuan keabadian Ilahi
(inalillaahi wainna illaihi rojiuun
nie, aku turut berduka)
bandung, 29 agustus 2003
SAHABAT BAIKKUKpd: Nie
perjalanan kita
bukan kita yang menentukan
kerna,
kapan bahagia datang,
kapan bahagia itupun pergi
kapan sedih itu menyayat,
kapan sedih itupun sirna
kapan luka itu terbuka
kapan luka itupun tertutup
kita tidak dapat menduga ataupun mereka-reka
begitupun
saat rasa sayang menyelinap
masuk dalam hati
kita tidak dapat menolak
bahkan mengusirnya dengan paksa
dan kitapun
harus menerima apa adanya
bandung, 9 oktober 2003
BROKEN DREAMkehangatan kita yang telah berpagut
dengan kemesraan
canda dan tawa
penuh dengan warna warni pelangi
dalam merenda kehidupan
ternyata tidak selamanya
dalam satu kenyataan
dalam satu harapan
tatkala terjaga
ternyata perjalanan tidak pernah sampai pada
ujung cakrawala
bekasi, januari 2003
YANG TERTUNDAmenjalani hidup
tidak selamanya penuh irama bahagia
dengan warna warni kehidupan
adakalanya mesti terpotong beriringan nestapa
dengan luka duka menyelinap
prahara menunda jejak langkah
dalam menuju keabadian
memupus sementara pengembaraan
bekasi, juni 2003
GERIMIS JATUHsaat sore dalam gerimis
yang membasahi bandung utara
di sela jalanan padat
kutunggu seorang gadis manis
yang telah kukenal lama
di pengembaraan kanak-kanak
gerimis jatuh kali ini
adalah saksi jumpa kita yang kesekian
yang kemudian dapatkah menjelma
lebih dari sekedar teman
bandung, 9 oktober 2003
YANG KUTUNGGUFur : nie putri
yang kutunggu masih kucari
dan yang kucari masih menunggu
adakah itu : Kamu
September, 2003
SAAT JALAN BERSAMAada rasa lain menyelinap dalam hati
ketika aku duduk di balik kemudi
kamu duduk disampingku
saat kunikmati
sekejap keteduhan matamu
apakah Tuhan akan marah padaku
jalan juanda bdg : 17.15
DALAM MENANTI ITUsore gerimis tipis membasahi jalanan
saat menanti yang belum datang
aganku menerawang
pada awal oktober silam
kita jumpa di tempat yang sama
adakah ini suatu kebetulan
bandung, oktober 2003 : 17.00
INTO MYSELFandai saja aku punya keberanian
aku akan meminangmu dengan hamdalah
walau hanya dalam mimpi saja
: Salahkah
ciwastra indah, tengah malam 2003
MEMINANGMU HANYA DENGAN BISMILLAH (1)Tuhan,
saat ramadhan kali ini
aku ingin meminangMu dengan
diawali bismillah
dan kemudian dengan mahar
gemerincingnya air wadlu
untuk setiap saat menghadap kiblat
diatas sajadah yang lama tak kupakai
ditambah dengan alunan sumbang
ayat-ayat Quran
yang berdebu lama tak kusentuh
dalam tadarrus malam-malam
setumpuk zikir dan doa
tangan menengadah
dengan linangan air mata penyesalan
atas dosa-dosa yang telah menggunung
untuk mencoba lebih
ikhlas, bertauhid dan taqwa
Tuhan,
apakah dengan begitu aku bisa
mendapatkan Lailatul Qadr ?
menjelang ramadhan, 1424 H
MEMINANGMU HANYA DENGAN BISMILLAH (2)aku ingin meminangMu
wahai matahariku hanya dengan
mengucap bismillah
yang kutahu
bahwa awal segala hajat dibuka
dengan nawaitu
karena aku tidak tahu lebih banyak lagi
apa itu shahadat
apa itu sholat lima waktu
apa itu zakat
apa itu puasa
apa itu zikir, tafakur dan tadarrus
terlebih lagi mengenal sifat keesaan
yang ada padaMu
seribu makna Asmaul Husna
dan fitrah yang terkandung dalam Quran
bahwa yang kutahu,
kita harus menyayangi orang tua dan sesama,
jujur dan santun,
banyak berbuat amal kebajikan
Ya Allah,
cuma itu yang kutahu tapi
mungkinkah cukup dengan itu saja
tanpa mengenalMu lebih dekat lagi
menjelang shaum 1424H
MEMINANGMU HANYA DENGAN BISMILLAH (3)
Ya Rabbi,
aku tidak punya apa-apa
yang dapat aku banggakan
tidak juga lancar dan merdu tatkala mengalunkan ayat Quran
lima waktu untuk sujud berserah
sering terbengkalai tanpa sebab
zikir hanya terpaksa karena ada satu azabMu
sesudah itu kembali lupa
tafakur tidak lebih pengantar tidur
dalam titik nol ramadhan
aku coba meminangMu
hanya dengan bekal nawaitu
itupun karena janjiMu
bahwa Engkau akan menerima
dan membalas amalan baik, dengan
niat tawaddu sekecil apapun
Ya Rabbi,
terimalah niatku ini
terimalah bismillahku dulu
jelang ramadhan 1424H
MOHON AMPUNANya Rabbi,
terimalah penyesalanku atas dosa-dosa
yang tidak pernah berkurang
dalam setiap tahun, bulan, hari
bahkan setiap detik helaan nafas ini
umurku terus betambah tua
tetapi usia kematianku semakin mendekati
sirotol mustakim
padahal belum kupahami dengan
benar-benar shahadat,
sholat yang khusu, zakat yang dapat memberikan kenikmatan
pada fakir miskin, sebagaimana
tiap hari kunikmati kehidupan
kemudian shaumku yang mempunyai makna
bukan cuma sekedar menahan rasa lapar dan dahaga
ya Ilahi,
aku tidak tahu juga
apa ini penyesalan terakhir kali
dalam sujud padaMU menuju tauhid
dan taqwa
: Amien !
pondok gede, oktober 2003
PESANNak,
sajak-sajak ini tidak menjanjikan
perubahan apapun
baik pada dirimu,
juga bapakmu
karena perubahan
bukan bermula dari luar, juga
dari sajak
ingatlah bahwa
perubahan selalu bermula dari dalam
diri kita
sajak ini juga bukan sebagai pembenaran jalan yang ada, karena
jalan kebenaran tidak untuk dinilai
oleh siapapun
Nak,
sajak ini hanyalah untuk mengisi kelangkaan jiwa, untuk mencoba diri berubah
dan sekedar mencari jalan dimana
kaki ini harus melangkah
dengan benar dalam ridlo Allah
pondok gede, 18 oktober 2003
JALAN BURANGRANG SEHABIS GERIMISjalanan menuju pulang
tidak terlalu
macet, saat gerimis reda sepanjang
buah batu
lamunanku pupus
ketika kamu minta putar
ke burangrang dulu
: kita beli martabak !
katamu dengan senyum, karena
melihatku terperanjat
sudut burangrang bandung, 9/10/03
SEPIRING MARTABAKsepiring martabak yang tadi
saat pulang di beli
kini
terhidang di antara dua cangkir teh manis
di atas meja tamu
sepotong martabak
aku makan sambil menatapmu
malu-malu
dengan sepiring martabak yang kamu hidangkan itu
aku berharap kamu dapat menyukaiku,
karena martabak adalah kesukaanku
Jupiter, margahayu raya, 09/10/03
SAAT AKU MENGANTARMUwaktu itu pukul tujuh
malam, saat aku mengantarmu
pulang dengan starlet abu-abu kepunyaanmu
karena kamu tidak mau
diajak candle light dinner di tempat dulu
pada oktober tahun lalu
dan aku
tidak bisa memaksamu
untuk mengenang sejenak waktu
karena seharian letihmu
masih mengganggu
yang kuingin tahu
: apakah kamu mau
kalau aku terus mengantarmu
antara dago-soekarno hatta, 09/10/03
BAYANGMUkita memang terpisahkan waktu
tetapi jangan ragu
bahwa cintaku
tetap satu tetap untukmu
dan bayanganmu
akan selalu mengikutiku
cintaku tetap satu
walau kau sekarang
cuma bayang-bayang
maret 14, 2003
CINTA PUTIHcinta putih itu
ternyata tak akan ada karena perjalanan
tidak sampai pada ujung
perjanjian kita
APAKAH MUNGKINada rasa yang menyelinap dalam hati
saat aku menatapmu
diam-diam
rasa yang membuat
aku mulai tersentuh untuk
selalu dekat
denganmu
entah kenapa
ingin kuberikan sekeping hatiku
dari lubuk yang terdalam
dan berharap
dapat kau satukan
dalam lubuk hatimu
Ya Ilahi,
apakah aku salah bila harapku
dapat Kau kabulkan
apakah mungkin ?
rumahmu yupiter , 170704
MOMENT WITH YOU(Tuhan,
apakah maksud Engkau pertemukan kami berdua saat-saat ini)
entah kenapa
tiba-tiba hatiku merasa teduh dekatmu
saat kau mengajakku untuk mengambil wudlu
untuk menghadap kiblat menggucap keesaan Allah rakaat demi rakaat
tangan kita tengadahkan untuk memohon doa bersama-sama
dan kemudian,
sejenak aku coba memohon
: Ya Allah, dengan harapan
yang Engkau berikan
satukan doa kita pada arah yang sama
pada tujuan yang sama
dan kemudian engkau satukan hati kita dalam ridloMu
(Nie Putri,
maukah engkau menjadi bagian hidupku
dan, kemudian menjalani kehidupan bersama-sama dalam
suka dan duka);
margahayu raya 17 Juli 2004
UNTUKMUberi aku kesempatan untuk mengenalmu lebih dari sekedar teman,
kerna Tuhan terlanjur mempertemukan kita saat-saat seperti ini
dan,
telah engkau tahu pula perjalananku, dengan segala kekurangan dalam menapaki hidup,
aku tidak punya apa-apa
yang dapat kubanggakan padamu
seperti yang setiap orang inginkan
setidaknya apabila engkau memberikan kesempatan kepadaku
untuk menapaki kehidupan bersama :
Akan aku tunjukan padamu kenapa Tuhan
mempertemukan kita
kerna : aku mencintaimu
Bandung, 19 juli 2004
manusia tiada yang sempurna,
karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semataHARI PRIMAHADICopyright © 2004